"Kau (urname) kan?"
Eh? Sekarang giliran aku yang heran. Pria ini mengenalku? Apa dia fan? Bisa saja. Kuperhatikan penampilannya tidak buruk. Setelan jeans dengan snapback yang diputar kebelakang dan kacamata hitam yang membuatnya tampak keren.
"Nde, apa kau fan?" aku tersenyum padanya dan menanyakannya dengan sopan.
"Eh? Fan? Hahahaa... kau tidak mengenaliku lagi hm?"
Aku semakin bingung. Kulirik Jinyoung-oppa juga menampakkan raut wajah bingung. Apa aku mengenal pria ini? aku merasa tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya. Aku sampai mengernyit memikirkan siapa dia? Seseorang yang kukenal. Suaranya? Aku juga merasa tidak pernah mendengar suara sepertinya. Postur tubuhnya... ah! Aku tidak tahu!
"Ah sepertinya kau memang lupa, baiklah"
Melihatku berpikir keras dan menampakkan wajah bingungku, dengan perlahan dia mulai membuka kacamatanya dan tampaklah wajah dari pria ini. betapa terkejutnya aku ketika kuketahui dia, pria ini adalah...
"Kau sudah ingat hmm?"
~~~~
Aku menangguk pelan. Ya! Aku ingat! Benar-benar ingat! Pria ini adalah...
Dan sekelebat kejadian tiba-tiba terputar kembali di depan mataku,
"Tae--"
Jawabku terputus oleh bunyi lonceng khas lift yang menandakan bahwa lantai yang ia tuju telah sampai. Lantai empat.
"Ah sepertinya aku harus pergi, sampai jumpa~"
Dia melambaikan tangannya padaku, dan berlalu keluar lift sampai akhirnya punggungnya tak terlihat lagi olehku, dan pintu lift kembali tertutup dengan sendirinya.
"Sampai jumpa..." lirihku yang sudah sangat terlambat, dan karena kepalaku langsung pusing berat secara tiba-tiba,
"Oppa..." panggilku lirih berusaha berpegangan pada Jinyoung-oppa sebelum mataku gelap dan aku tidak tau apapun lagi.
***
Aku mengerapkan mataku pelan dan cahaya lampu langsung menembus mataku tanpa izin membuatku silau. Aku memilih memejamkan mata saja. Tunggu! Kenapa aku? Oh iya aku pingsan tadi,
"Aduh," aku menggumam pelan dengan mata masih terpejam,
Kepalaku sakit sekali, tapi hanya yang sebelah kanan. Migrain. Aku memnag sering mengalami migrain, apalagi kalau bukan karena banyaknya jadwal. Aku mengangkat tanganku bermaksud ingin memijit sedikit bagian kepalaku yang sakit, tapi tanganku terasa berat. Seperti ada tangan lain yang menggenggamnya. Kucoba menggerakkan jari-jariku sampai kurasakan tangan lain itu bergerak mengelus tanganku. Dan aku mendengar suara orang yang sudah aku hapal luar kepala,
"(Urname)! Kau sudah sadar? Buka matamu..."
Perlahan aku mencoba membuka mataku kembali, dan yang pertama kali kulihat adalah wajah tampan Jinyoung-oppa. Oops, apa yang aku pikirkan!? Pabo! Dia managermu!
"Kau tak apa?"
Nada suranya terdengar khawatir, aku mengangguk pelan dan tersenyum padanya memberitakunya bahwa aku tidak apa,
"Kau ini, kau pingsan, tentu saja kau tidak baik-baik saja! Aku panggilkan dokter dulu, tunggulah,"
"dokter??" tanyaku, kenapa dia harus memanggil dokter segala, apa jangan-jangan...
"Kita sedang berada di rumah sakit. Jadi tunggulah aku memanggilkan dokter sebentar,"
Wah, aku hanya pingsan dan dia membawaku kerumah sakit? Maafkan aku oppa, aku sangat merepotkan Oppa~,

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Right! [Got7 FF]
Fiksi PenggemarShort story part lagu Just Right Got7, Castnya per member per story, oh iya, reader masuk jadi cast ya, cos pake sudut pandang AKU, hehee... Namanya juga nama kalian aja deh, terserah reader... Hehee Happy reading^^ [NO EDIT]