Hey beautiful readers! Ini akan jadi chappie yang lumayan panjang (Uh I guess) lol
Okay let's start reading! :)
Enjoy! ^^
♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Chappie 7: That Incredible Girl
Hari ini Dandelion dan Kaka perempuannya yaitu Clover, mempunyai rencana untuk dilakukan bersama.
"Deli, kamu sudah siap?" Terdengar suara Clover dari luar kamarnya.
Dandelion segera mengambil tas lalu berjalan keluar kamarnya. Terlihat Kaka perempuanya sudah tampil cantik seperti biasanya. "Iya aku sudah siap Kak."
Clover tersenyum melihat adik perempuannya yang terlihat sangat manis. "Kamu terlihat sangat manis, Del. Kamu akan mudah menarik perhatian lawan jenis nanti." Ujar Clover sambil mengedipkan satu matanya ke arah adik perempuannya.
Dandelion hanya bisa tersenyum malu. Gimana mungkin Kak Clover bisa berkata seperti itu? Padahal dialah perempuan yang paling cantik dan yang pasti akan sangat mudah menarik pehatian lawan jenis, walaupun hati Kak Clover sudah ada pemiliknya.
"Kita sebenernya mau kemana sih Kak? Kaka ga pernah kasih tau ke aku mengenai tujuan kita hari ini." Ucap Dandelion saat mereka berdua sudah duduk manis di dalam mobil milik Clover.
Clover melihat adiknya lalu padangannya kembali fokus ke jalan. "Kita akan ngabisin waktu aja bersama. Kan udah lama kita ga pergi berdua kayak gini. Ayo kita mulai dengan cerita baru darimu."
"Cerita apa Kak? Aku ga ada cerita apapun."
"Oh ayolah Deli, kamu pasti punya satu cerita yang menarik atau mungkin cerita lucu yang bisa dibagi ke Kaka."
"Uum Ali lagi naksir cewe, Kak. Apa itu termasuk cerita menarik?"
Clover tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Nope. Kaka maunya cerita tentangmu, bukan tentang temanmu. Ayolah pasti ada satu cerita atau satu hal yang belum kamu ceritakan ke Kaka."
Dandelion berpikir sebentar lalu teringat pada suatu hal. "Uh uum aku kenal sama temen satu kantor Kak Clover."
Clover terlihat tertarik. "Siapa?"
"River." Jawaban singkat Dandelion.
Clover terlihat semakin tertarik. "River? Woah. Apa kalian pacaran?"
Mata Dandelion membulat. "Uh engga Kak, aku sama dia hanya pernah beberapa kali bertemu."
"Apa Kaka boleh tau pertemuan pertama kalian dimana?" Clover semakin mencari informasi mengenai adiknya karena hal ini sangat menarik perhatiannya.
"Tentu Kak. Uum jadi waktu itu dia dateng ke café tempatku bekerja dan uum yea mulai dari situ beberapa kali kami ga sengaja bertemu." Jelas Dandelion.
"Ga sengaja bertemu? Hmm apa kamu yakin? Siapa tau dia itu memang sengaja mengikutimu karena dia naksir padamu, Del." Clover menggoda adiknya.
Dandelion tersipu. "Eh ga gitu, Kak. Aku yakin dia itu ga suka sama aku."
Clover melirik adiknya. "Dari mana kamu bisa tau atau bisa yakin kalau dia ga suka kamu, Del? Kamu kan perempuan yang cantik dan menggemaskan. Laki-laki sangat mudah terpikat dengan dua kombinasi itu."
Dandelion semakin tersipu dengan ucapan Kakanya. "Uh aku sih ngerasa aja kalau dia memang ga suka sama aku, Kak."
"Tunggu aja Del, Kaka yakin ga akan lama lagi kalau dia akan nyatain perasaannya ke kamu." Ujar Clover percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect
Подростковая литератураCan I ever do anything right? No guy would ever love me. I wasn't worth that much. I wasn't good enough for him or anyone else. Ini cerita mengenai Dandelion so if you already knew her. Let's Check it! ^^