Chapter 2

1.4K 111 2
                                    

#Now Reading
Please, come back by millganuari

×××

Sebelah tangannya Ia Gunakan sebagai Penopang dagu diatas meja, sementara tangannya yang lain Mencorat-coret asal Bagian belakang buku Biologi nya dengan Bolpoin.

entah kenapa, Hari ini ia Serasa malas Untuk sekolah. Kalau saja Hari ini tadi Tidak Ada Ulangan harian Kimia, Dirinya pasti sudah Terbengkalai di atas Ranjangnya, Memainkan Gadget atau membaca Novel.

Sejak semalam hingga saat ini, entah mengapa Bayangan Laki-laki itu selalu menempel di Pikirannya.

Diam-diam, ia merasa sesuatu yang aneh bergejolak di hatinya. Sesuatu yang mendorong dirinya.

Gue berusaha buat nahan ini semua,
Gue gak mau jadi nya malah salah melangkah.
Gue Takut.
Gue gak mau, gara-gara ngungkapin yang sesungguhnya,dia jadi Benci sama gue bahkan sebelum dia ngenal gue.
Karena,Gue tau. dia Nggak akan pernah Punya Rasa sama Gue.
Itu aja.

Entah kenapa, rasa nya semakin hari Gejolak itu semakin bertambah. Hingga membuat nya Gelisah hanya karena memikirkannya.

Tapi, Entah Kenapa juga gue rasanya gak bisa gini terus. Gue Cuma nggak sanggup Nahan Perasaan ini, Gue gak cukup kuat Buat memendam Rasa ini untuk Ali.

Argh!

Lo bodoh, bego, Oon, payah!

Merutuk dirinya sendiri Karena beraninya Jatuh cinta pada Ali, itu lah yang terus ia lakukan.

Meski sebenarnya, dalam hati ia membenarkan Fakta bahwa;

Cinta itu Gak mandang bulu,
Bisa datang secara Tiba-tiba pada siapa pun,Dan
cinta itu Nggak butuh alasan.
Karena Cinta itu Tulus dari hati.
Dan Cinta itu Buta.

"PRILLY! KENAPA KAMU TIDUR DI JAM PELAJARAN SAYA?!"

"Hh?"

mampus gue.

***

Dua gadis cantik itu berjalan beriringan disepanjang koridor.
Rana yang sibuk Dengan Gadget di tangannya dan Prilly yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Siapa lagi yang Berani memasukki Pikirannya, kalau Bukan si Kakak Kelas tampan Aliandra.

Sulit banget buat ngilangin Lelaki itu dari Pikirannya.

Rasanya ia ingin Amnesia saja supaya Bayangan Ali hilang dari Ingatannya.

Rana yang tak sengaja Melihat Prilly hanya menatap kosong kedepan, mengernyit dahi.

"Prill!"

Yang di Panggil terkesiap,dan menoleh ke samping."Hh?"

"Lo tuh Mikiran apasi dari tadi?"

"En-enggak. rnggak ada. Kok."

"Halah Boong lu, Gue tau."

"Apaansi enggak, Ran."

"Jujur aja deh Prill, Dari pas jam pelajaran lo ngelamun mulu. Untung aja Bu Maya tadi Nggak nge-Hukum lo."

"Heheh, iya. Untung aja.." Ucap Prilly disertai Cengirannya.

Sepersekian sekon, Otak Rana langsung bekerja dan menyimpulkan Semuanya."L-lo pasti mikirin Kak Aliandra ya?"

"Hh?" Prilly langsung menoleh dengan cepat ketika nama Laki-laki itu disebut Rana.

Heart BreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang