Kamu sedang mendengar lagu dengan enaknya, sesekali menggerakkan tubuhmu ringan, kepalamu kau goyangkan kekiri dan kekanan pelan dengan posisi masih duduk diatas kursi, kaki diatas meja, tak peduli, kau tak memakai rok melainkan celana olahraga tennis yang terkesan pendek, bahkan hanya menutupi sampai pangkal pahamu saja.
PUK!
Seseorang menepuk pundakmu tiba - tiba, "EH?!" kamu terkejut, dan segera memalingkan wajahmu. "YA! KALIAN MENGAGETIKU!!" kamu berteriak kali ini. Tidak ada yang mengalihkan pandangannya padamu, karna, ini adalah free class. Tidak ada guru yang infall. Toh, kalian sudah selesai ujian sekolah hanya menunggu ujian nasional saja, mengingat kalian sudah berumur 18 tahun.
"Hehe... Maaf, (Your name)." kata gadis yang menjadi sahabatmu sejak JHS. Jessica Wu, itu namanya.
"Menyebalkan." katamu dan tetap bergerak ringan.
"Sudahlah, jangan marah dan lepaskan headsetmu, (Your name). Dan, ayo bermain Truth or Dare." ajak yang satunya lagi, Jaemi. Kalian berkenalan sudah sejak umur 5 tahun.
"Baiklah." serumu dan tersenyum.
_IHU_
Sekarang kalian bertiga duduk disalah satu sisi meja, botol bekas telah diletakkan ditengah - tengah kalian. Jangan tanya darimana datangnya botol bekas itu.
"Aku duluan." kata Jessica, ia memutar botol bekas itu dan mengarah ke Jaemi.
"Aish..." kata Jaemi dan mengacak rambutnya yang tergurai asal - asalan. "Truth." kata Jaemi dan menghela nafasnya.
"Baiklah, apa kau pernah menguntit yang kau sukai?" tanya Jessica. Jaemi hanya membelalak.
"Apa maksudmu mengikuti Leo 24/7? Tentu saja aku pernah menguntit Leo sampai kerumahnya, tidak bahkan kegiatannya setiap hari." kata Jaemi yang santai serta diluar dugaan mereka.
"MWO?!!" teriak kamu saat mendengar jawaban tersebut.
"Kamu jika menyukai seseorang, aku rasa kamu akan mengerti apa yang aku lakukan ini." balas Jaemi dengan tenang.
"Aku menunggu hal itu. Awas jika aku tidak melakukannya, Jae. Orang yang pertama kali kucari adalah dirimu." Katamu dengan tatapan intimidasi.
"Sekarang giliranku." kata Jaemi dan botol itu mengarah padamu. Kamu hanya diam, "Truth." putusmu.
"Kenapa kau tidak menyukai K-Pop sama sekali?" tanya Jaemi langsung, ia tidak perlu memikirkan itu lagi. Ia hanya tidak mengerti bagaimana bisa sahabatnya yang satu ini tidak menyukai artis korea seperti dirinya dan Jessica. Padahal, dipikir-pikir vibes yang mereka ciptakan disamping sahabatnya ini selalu ada.
"Karna, mereka semua oplas, maka dari itu mereka bisa tampan dan cantik, dan lagi, suara mereka, mereka pasti lipsinc.... Belum lagi, kelakukan mereka yang pastinya tida semua kalian tahu. Aku tidak suka itu." katamu dengan cepat.
"Enak saja, mereka memang oplas, kuakui itu, tapi tidak semua dari mereka oplas, dan lagi, mereka tidak lipsinc selama yang kutahu." elak Jessica. Ia hanya tidak begitu menyukai seseorang mengejek artis yang diidolakanny -ya... memangnya ada yang menyukai benda berharganya dikomentar pedas-
"Sudahlah, (Your name), putar botolnya." pinta Jaemi yang menjadi penengah, ia merutuki dirinya, kenapa bisa ia bertanya begitu, jika ia sudah tahu jawabannya.
.
.
.
.
.
Kamu terkejut, bagaimana bisa, botol itu kembali lagi menunjuk dirimu. Kamu hanya menyandarkan punggungmu dengan keras ke kursi, dengan mata terpejam kau berkata, "Dare."
"Kau yakin, (Your name)?" tanya Jaemi padamu, karna, ia merasakan aura menyeramkan disekitar Jessica sekarang ini. Sahabat kalian yang satu ini -Jessica- sering memikirkan hal yang aneh menurut kalian.
"Aku sangat yakin. 1000% aku yakin akan hal itu." katamu.
"Baiklah. kalau begitu, aku memintamu untuk menemaniku pergi ke EXOLuxion 5 hari lagi. Jaemi tidak bisa ikut karna, ia ada pertandingan Ballet." kata Jessica dengan senyum miring.
"No way!!!" kau hanya berteriak dengan keras.
"Ayolah, aku sudah terlanjur membeli tiketnya, untuk 2 orang. Aku tidak mau tahu kau harus ikut denganku, bagaimanapun juga... Titik... No coma." kata Jessica. Kau hanya melihat Jaemi.
"Aku sudah berkata padamu, (your name). Kau tidak akan mau melakukannya, silahkan pergi ke konser itu, aku memang ada pertandingan, kalau tidak aku sudah pasti pergi, sangat disayangkan melewatkan wajah Chanyeol begitu saja." kata Jaemi, membuatmu hanya bisa menundukkan kepala di pingir meja.
"Kau harus pergi, babe. Aku tidak mau tahu, kau harus ikut denganku. Aku akan menjemputmu pas dirumahmu jam 4 sore." kata Jessica dan memutar botolnya asal.
"Aish... Apa yang bisa kuperbuat?" katamu dan hanya bisa diam. Kau terus memandang langit - langit kelasmu.
PUK...
"Jangan cemberut gitu, sebagai gantinya, ayo aku akan membayar makananmu" kata Jaemi dan menarikmu ke kantin, Jessica hanya mengikuti kalian.
"Gomawo" katamu dan tersenyum lembut.
"Tapi, kamu harus tetap pergi denganku." Ini tidak perlu ditulis siapa yang mengatakan, juga kalian sudah tahu.
Kamu hanya memutar mata kalian dengan malas.
:::NOTE:::
Hello, hello...
Hyuna is back.
Ini kali ini Hyuna bawa IMAGINE with Sehun.Singkat kata,
Vote and Comment please!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate You • Sehun ✔
Fanfiction[IMAGINE FF] Kamu itu gak pernah mau terjun into dunia kpop. Walaupun, ada dua sahabatmu yang sering meracau tentang hal itu. Trus, gimana bisa ceritanya kamu berada di konser exo? Gimana pula ceritanya kamu bisa kenalan sama mereka? Check it out! ...