Kamu kembali ke Korea, belajar untuk mencapai unversitas yang kamu inginkan. Banyak yang harus kamu siapkan demi masuk ke universitas impian.
"Sayang,"
Kamu hanya berdeham, baru keingat kalau Sehun berada disini dari dua jam yang lalu, sekarang baru jam 8 pagi.
Sehun membuatkan kamu secangkir hot chocolate. Kamu tentu menerimanya dengan senang hati dan mengucapkan terimakasih.
Sehun hanya mengusak rambutmu, lalu kembali ke dapur. Membersihkan dapurmu yang berantakan karena semalam kamu malas mencuci piring kotor bekas makan malam.
Sehun juga memungut sampah yang berada disudut ruangan, apalagi sekitaran kamu. Belajar disebuah kertas kosong, tak mencapai jawabannya kamu malah membuang kertas tersebut ke tak tentu arah.
Intinya, Sehun membersihkan apartemenmu hari ini. Dari menyapu menggunakan vacuum cleaner sampai mencuci piring, ia mengerjakannya dengan rela.
"Oppa..." katamu dengan manja kepada Sehun yang asyik mengepel lantai dapur. Kamu beranjak dari tempatmu yang berada diruang tamu, lalu ke dapur.
"Hati - hati, sayang. Lantainya masih basah. Kalau kamu jatuh gimana?" Tanya Sehun yang cepat-cepat menyangga sapu pel tersebut ke sudut dapur, lalu memelukmu dengan erat.
"Tidak akan. Kamu akan menopangku pasti." Jawabmu dengan pasti. Sehun hanya mencubit hidungmu dengan gemas.
"Temani aku belajar." Katamu dengan nada manja. Sehun hanya tersenyum.
"Sebentar sayang. Aku masih mengepel. Meja dapurmu juga belum kurapikan." Kata Sehun sambil merapikan surai rambutmu yang berantakan. Menyelipkan rambutmu kebelakang telinga.
"Maunya sekaranggggg." Katamu dengan paksa.
"Nanti saja ya. Kamu kembali belajar. Katanya mau masuk univ yang bagus? Kalau aku menemanimu yang ada kamu hanya menatap wajahku. Kalau begitu, kapan kamu belajarnya, sayang?" Gurau Sehun yang sukses membuatmu memerah malu. Mungkin itu akan terjadi, karena, wajah Sehun itu tidak akan bikin bosen walaupun menatapnya 24/7.
Kamu merengut, "Tapi janji ya, ketika siap semuanya, kamu harus temani aku." Katamu sambil mengulurkan jari kelingking.
"Tentu saja." Kata Sehun sambil menyambut jari kelingkingmu.
_I.H.U_
Sehun tersenyum tipis saat melihat kamu merapal segala angka-angka sembari menulis. "Anak itu gemas sekali." Kata Sehun lalu kembali mengelap meja dapur.
"Sayang, kamu mau makan apa?" Tanya Sehun sambil melipat kembali kain yang digunakan untuk mengelap tadi.
Kamu mengetuk pensil diatas dagumu, "Eum... maunya pizza!" Serumu seperti anak kecil.
"Arra... arra... pizza untuk putri ini." Kata Sehun dengan terkekeh lalu menghubungi call centre yang menjual pizza.
Kamu hanya tersenyum riang, jika kalian akan ditakdirkan untuk bersama. Kamu mungkin akan menjadi istri yang paling bahagia sedunia.
Kamu beralih ke Sehun yang sedang memesan pizza, kamu meletakkan seluruh alat tulis untuk menuju ke tempat Sehun.
GREB
"Eh? Sayang?" Tanya Sehun setelah menjauhkan telepon tersebut.
"Ada apa, heum?" Tanya Sehun yang sedikit memalingkan wajahnya kebelakang. Karna, kamu memeluk dari belakang.
Kamu menggeleng yang tentu saja dirasakan oleh Sehun. Sehun mengakhiri panggilan tersebut, sebelum membalikkan badannya. "Ada apa heum?" Tanya Sehun sambil mengelus sutai rambutmu. Sebuah hobi sedari masa kamu mengenal Sehun sampai sekarang yang tak akan berubah.
"Tidak ada hanya kangen." Katamu yang membenamkan wajah ke dada Sehun.
"Kangen? Aku disini lho daritadi." Kata Sehun dengan jahil. Kamu merengut kesal.
"Ish... aku kangen karena, aku sibuk belajar, hingga kamu saja tidak kupedulikan. Biasanya kita akan menciptakan moment manis sendiri. Kenapa universitas harus ada ujian masuk?" Omelmu yang membuat Sehun terkekeh geli.
CUP
"Aku juga kangen, kalau kamu mau tahu. Tapi, aku menahannya karena, kamu memiliki impian yang tak seharusnya aku halangi." Kata Sehun setelah berhasil mencuri kecupan dari bibirmu.
"Aku kangen kita pelukan seperti ini seharian dengan mata yang terus menatap layar televisi yang menayangkan film kesukaanmu. Aku kangen dengan berakhirnya film tersebut yang kita abaikan, hanya karena kita saling mengarungi mata satu sama lain." Kata Sehun yang menatap matamu dengan lembut.
Kamu kan jadi malu.
"Sejak kapan kamu menjadi manis seperti ini?" Tanyamu sambil memukul pelan dada Sehun. Sehun hanya terkekeh.
"Sejak aku telah menemukan my baby. Sejak itu akan tahu, kalau kamu tidak boleh aku lepaskan lagi. Tidak lagi." Kata Sehun sambil mengecup keningmu dengan lembut. Kamu hanya memejamkan mata.
Stephen yang sama dengan Stephen masa kecilmu.
Rasanya masih sama.
"I love you, my baby."
"I love you too."
_I.H.U_
Part B. 02 EndAN:
# Yes... akhirnya Bonus 02 selesai.# Bocorannya adalah... adegan dimana Sehun merapikan segala kebutuhan sehari-hari itu diambil dari salah satu adegan The Great Seducer, antara Woo Dokhwan dengan Joy Rv.
# Next B.03...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate You • Sehun ✔
Fiksi Penggemar[IMAGINE FF] Kamu itu gak pernah mau terjun into dunia kpop. Walaupun, ada dua sahabatmu yang sering meracau tentang hal itu. Trus, gimana bisa ceritanya kamu berada di konser exo? Gimana pula ceritanya kamu bisa kenalan sama mereka? Check it out! ...