New Chap...
Ini pertambahan chap, semoga kalian suka ya ^^Sehun dan kamu hanya diam sepanjang perjalanan. Tidak ada yang berusaha memecahkan kediaman ini, bahkan suara dari radio juga tidak ada.
Ah!
Perlu diberitahu kalau, Sehun memakai mobilnya manajer. Manager? Tentu saja menumpang dimobil van. Rela dirinya bergabung dengan kesebelas orang.
Kamu menatap jalanan yang hanya disinari dengan lampu jalanan. Jalanan kota masih tetap padat.
Masih OT12 exonya... jan pada baper.
Sehun berhenti saat berada lampu lalu lintas menghidupkan warna merah. "Anyway, rumahmu dimana?" Tanya Sehun yang akhirnya mengalah dalam kompetisi saling diam ini.
"Lurus saja, terus nanti ada apartemen, aku tinggal disana." Katamu dengan santai. Sehun hanya mengangguk patuh. Kamu kembali diam, banyak yang bersarang diotakmu sekarang.
Jessica...
Jaemi...
Si Sehun ini...
Dan, tentu saja,
Persiapan ujian nasional...
Kamu menghela nafas dengan kasar, tanpa kamu sadari Sehun mendengar helaan nafasmu.
"Mianhae..." kata Sehun tiba-tiba. Kamu mematung, sontak langsung memalingkan wajah ke Sehun.
"Untuk apa?" -kamu.
"Maaf telah membuatmu berada dikondisi ini. Aku tahu ini beresiko. Aku akan meminta kepada manager hyung, agar kamu tidak diikuti sasaeng." Kata Sehun dengan perasaan menyesal.
Kamu mendengus dalam hati, 'Jika tahu ini beresiko kenapa masih dilakukan, pabboya.'
Inginnya sih kamu berteriak didepannya. Namun, apa daya... kamu lagi malas berbicara.
"Memang seharusnya." Ucapmu dengan ketus. Sehun tidak berniat membalas lagi, ia menjalankan mobilnya sampai ketujuan.
"Thank you..." katamu dengan tulus walaupun telah membawamu kedalam bahaya. Baru saja kamu akan turun, Sehun menggenggam tanganmu.
"Aku akan mengantarmu." Kata Sehun dengan nada mutlak. Seolah ia tak ingin dibantah.
Kamu yang tadinya akan menolak, juga tidak bisa. Akhirnya, kamu hanya mengiyakan saja.
"Aku jamin berita akan cepat menyebar luas. Aku tidak ingin kamu kenapa-napa." Kata Sehun setelah memakai masker mulut untuk menyamar, walaupun sia-sia sebenarnya, wajahnya tetap bisa dikenali.
Sehun turun dari mobil, kedua netranya terus melirik kiri dan kanan. Memastikan tidak ada sasaeng fans yang berkeliaran didekat mereka. Sedangkan kamu, hanya mengikuti Sehun. Jaga-jaga kalau ada fans yang berteriak kesurupan.
"Ayo." Kata Sehun tanpa sadar menggenggam telapak tanganmu, menautkan tangan kalian. Membawamu masuk kedalam elevator.
"Kamu akan mengikuti ujian nasional kan?" Tanya Sehun basa-basi didalam elevator. Karna, apartemenmu berada ditingkat duabelas.
"Ya. Ini juga aku sedang persiapan." Katamu dengan santai. Sehun hanya mengangguk paham.
"Mau kuajarin?" Tanya Sehun tiba-tiba. Kamu memicing.
"Kurasa tidak. Oppa besok ada kegiatan lagi kan? Bukankah masih ada tour?" Tanyamu dengan hati-hati.
"Kamu benar. Tapi, aku bisa tidur dipesawat yang akan ke Kuala Lumpur nanti." Kata Sehun yang tetap memaksa untuk mengajarimu.
"Istirahat saja, oppa. Lelah bukan menjadi artis?" Tanyamu sambil keluar dari lift yang berdenting.
"Lelah sih pasti. Saat mendengar suara mereka yang berteriak kepadamu, lelah itu terganti. Aku telah berusaha keras." Kata Sehun dengan senyum tipis.
"Kenapa ingin sekali jadi idol?" Tanyamu.
"Karna,..." Sehun berhenti sesaat, ia tampak tidak siap menceritakannya.
"Aku ingin menunjukkan kepada gadis yang kusayangi." Kata Sehun kemudian.
_I.H.U_
Kamu mempersilahkan Sehun masuk kedalam apartemenmu. Sehun duduk diatas sofa tanpa berbicara apapun. Tampak tak segan dengan semuanya.
"Tea, juice or coffee?" Tanyamu yang akan pergi kedapur, menyiapkan sedikit minuman untuk Sehun.
"Coffee." Jawab Sehun yang hanya dibalas dengan anggukan darimu.
Kamu hanya diam saat membuat kopi. Hidup sendiri, membuat semua kebutuhan kamu yang mencari, jadinya, cukup lengkap kebutuhanmu untuk hidup.
Lima menit kemudian, Sehun berdiri disampingmu. "Berniat belajar apa?" Tanya Sehun tiba-tiba.
"Heum... matematika untuk hari ini." Katamu dengan tenang, menuangkan air panas kedalam gelas.
"Ada yang kurang dipahami?"
"Trigonometri kurasa." Katamu dan mengaduk air dalam gelas tersebut hingga menjadi hitam pekat, kemudian memberikannya kepada Sehun.
"Kurasa aku masih ingat tentang itu." Kata Sehun sembari menerima gelas tersebut. Ia mengikutimu hingga masuk kedalam kamar.
"Tipikal perempuan." Kata Sehun tiba-tiba. Kamarmu memang terkesan rapi, dan minimalis. Bukan seperti kapal pecah.
"Temani aku belajar saja." Katamu dan duduk didepan meja yang tersedia didepan tempat tidurmu.
"Heum... baiklah. Jika tidak mengerti kamu bisa memanggilku." Kata Sehun sambil menyesap kopi yang kamu buat, dan membaringkan tubuhnya diatas kasurmu.
"Kamu pernah tinggal diluar negri sebelumnya?" Tanya Sehun tiba-tiba.
"Eung... kurasa pernah. Eomma pernah mengatakan aku pernah tinggal dibagian barat sana." Katamu tanpa melihat kearah Sehun yang berubah ekspresi wajahnya.
"Berapa lama?" Tanya Sehun tiba-tiba.
"Aku tidak ingat, oppa. Eomma pernah mengatakan kalau aku melupakan sebagian ingatanku semenjak kecelakaan." Jawabmu dengan santai. Mencoret sana sini diatas lembaran kertas.
"Kecelakaan?"
"Heum... aku tidak tahu kapan. Tapi, aku benar-benar melupakan itu semua." Katamu lalu memalingkan wajah.
"Sehunnie oppa, aku tidak mengerti dengan pertanyaan ini. Bantuuuu..." katamu yang tanpa sengaja mengeluarkan nada manja, membuat Sehun tertawa kecil.
"Sini. Oppa bantu." Kata Sehun yang mendekatimu, membantumu menjawab soal, hingga tengah malam.
Sehun sendiri pulang setelah memastikan kamu tidur dengan lelap.
Sleep tight, princess...
I miss you...::: NA :::
Yeay!!!
Ini pertambahan chapternya, maaf kalau tidak bisa membuat kalian senang akan chapter ini.Vote and comment juseyoooo ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate You • Sehun ✔
Fanfiction[IMAGINE FF] Kamu itu gak pernah mau terjun into dunia kpop. Walaupun, ada dua sahabatmu yang sering meracau tentang hal itu. Trus, gimana bisa ceritanya kamu berada di konser exo? Gimana pula ceritanya kamu bisa kenalan sama mereka? Check it out! ...