02 | The Concert

2.7K 296 43
                                    

"(Your name)!!!!"

"(Your name)!!!!"

PUK...

Sudah entah keberapa kalinya, kau ditepuk oleh seseorang dalam 3 hari ini. Tentu saja, kau tidak merasakannya. Kau menghela nafas, tidak perlu melihat siapa orangnya kaupun sudah tahu. Mengingat 2 hari lagi kau akan ke konser yang disukai oleh kedua sahabatmu itu.

'Bagaimana bisa aku mendapatkan sahabat seperti mereka? Tapi, ya sudahlah, ini lebih baik daripada yang lain.'

Kau hanya membatin. "Sica, aku benar - benar akan kesana bersamamu, tenang saja. Kau seperti takut aku akan melarikan diri saja." katamu dan merangkul Jessica.

"Kau berencana?" tanya Jessica.

Kamu menyunggingkan senyum misterius, "Ah! Itu ide yang bagus. Aku akan melarikan diri ke rumah nenekku di Jeju dua hari lagi." Katamu dengan santai. Jessica mendengus.

"Kau ini bodoh apa dungu? Tidak ada pencuri yang mengaku dirinya pencuri." Kata Jessica dengan mudahnya memukul kepalamu.

"Bangsat." Katamu dengan pelan. Untung tidak didengar oleh Jessica, kalau tidak mungkin, kepalamu bisa kehilangan otak nanti.

Jessica berhenti tiba-tiba. Kamu juga tentu saja ikut berhenti. "Kamu benar-benar tidak akan melarikan dirikan?" Tanya Jessica dengan ragu-ragu.

'Dia kemakan omonganku ternyata.' -you.

"Tidak kok. Ini tantangan, dan lagi pula, aku sedikit penasaran tentang konser konser yang sering kalian datangi itu... Ingat hanya SEDIKIT" katamu dan menekan pada kata sedikit.

"Iya... Iya... Ayo ketempat Jaemi, kudengar ia sedang melakukan ballet disana." kata Jessica dan menarikmu kesana. Kamu? Tentu saja pasrah ditarik. Walaupun ingin marah-marah.

_IHU_

H-1
Kamu masih tidak peduli. Setiap hari kerjamu hanya disekolah, belajar untuk mencapai nilai yang paling memuaskan. Sampai dirumah juga belajar, sesungguhnya makhluk seperti ini amat lah langka.

"Yeoboseyo, Jaemi-ah." Katamu sambil meletakkan ponsel ditelingamu.

"Ne, waeyo?" -Jaemi.

"Kamu dirumahkan? Dikamarkan?" Tanyamu dengan kelabakan. Jaemin jadi pusing kan ceritanya.

"Ya. Ada apa?" -Jaemi

"Aku mau tanya nih..." katamu dengan gantung dengan santai. Semacam menggantung gebetan.

"Tanya apa? (Your name), aku bukan gebetanmu lho. Jangan digantung." -Jaemi, yang sedang kesal setengah hidup.

"Itu... mapel Matematikan hal 79, nomor 12. Bagaimana cara penyelesaiannya?" Tanyamu yang cukup membuat Jaemi ingin menjerit keras.

"Nanti aku kirim jawabannya. Ah! Lain kali jangan menggantung. Karna, digantung itu tidak enak kalau kamu mau tahu." -Jaemi, yang sedang baper.

"Iya... iya... maaf." Katamu dan menutup komunikasinya. Tak lama kemudian, sebuah pesan masuk ke ponselmu. Tentu saja, dari Jaemi.

'Ini jawabannya. Besok kamu sudah boleh memikirkan pakaian yang mau kamu pikir.'
-Jaemi

Giliran kamu yang ingin menjerit. Kenapa diingatkan?

H-Day
Kau terus mondar mandir, tanganmu telah memegang 2 gantungan baju dimana telah diisi dengan baju dan rok yang ingin kau pakai.

"Aish... Kenapa aku seperti mau kencan saja? Perasaan ini hanya pergi ke konser." katamu, kau tidak berniat mengacak rambutmu, mengingat rambutmu sudah kau ikat asal. Belum ada persiapan sama sekali yang kau buat.

"Mungkin memakai yang ini lebih baik... Atau ini?" kau hanya bisa bermonolog sendiri sampai akhirnya seseorang mengetuk pintu apartemenmu yang telah kau tempati 2 bulan yang lalu. Orangtuamu berada di luar negri dan tidak berencana untuk menjengukmu, mereka hanya tahu mengirimi uang kepadamu tiap minggunya dengan jumlah yang banyak. Sehingga kau merasa bosan dirumah yang besar itu, memutuskan untuk tinggal di apartemen. Sehingga kurang kasih sayang.

"Mungkin bertanya pada Jessica lebih baik." katamu dan berjalan menuju pintu rumah dengan pakaian yang sederhana.

KRIET

"Ya!!! Kenapa masih memakai ini?" teriak Jessica saat melihatmu memakai celana yang sangat pendek berwarna hitam dengan baju putih yang kebesaran sampai menutupi setengah pahamu dan celana hitammu.

"Maaf, aku benar - benar tidak tahu mau memakai baju apa." katamu dengan jujur. Jessica terkekeh.

"Baik, sini, aku akan memilih ini untukmu" kata Jessica dan menarik tanganmu. Rambutmu sudah kau cat berwarna soft pink... Entahlah, kau tidak akan ditegur, mengingat orangtuamu adalah donatur terbesar disekolahmu.

"Kau memakai ini saja." kata Jessica dan melempar sebuah hoodie warna keabuan dengan lengan yang sampai bahunya dan celana pendek warna putih polos yang hanya menutup sepertiga pahanya. Dan, sneakers warna white-pink.

"Wow! (Your name), sepertinya kau hanya perlu liptint dengan sedikit blush on." kata Jessica, tanpa persetujuanku, ia mendudukanku di kursi rias.

"Sudah, ayo jalan." kata Jessica dan langsung menarik tanganku. Walaupun, Jessica sangat memaksa kehendaknya, namun, ia sangat royal, ia peka terhadap sekitarnya. Dan, ia baik. Itulah mengapa kau menjadi sahabatnya.

NAMUN, TIDAK DENGAN SIFAT YANG MEREKA KELUARKAN SAAT MELIHAT ARTIS KOREA ITU....

_IHU_

"(Your name), kau berdiri disebelah sana saja. Aku berada di tempat duduk. Jaemi sangat menyukai EXO, maka dari itu, ia membeli tempat di Block A, sedangkan aku di block E."
-Jessica

Seperti itulah, kira - kira pesan dari Jessica yang kau terima, disaat kau baru keluarkan dari toilet.

"MWOYA?!!" kau berteriak kesal, tidak peduli dengan sekitar yang memandangmu terkejut, kesal dan banyak lagi lainnya. Namun, kemudian kau menghela nafas dengan kasar. Mangacak rambut halusmu dengan agak keras.

"Baiklah, ini hanya akan 2 jam, stay calm... Don't angry. And, have fun here." katamu dan menghembuskan nafasmu dengan beraturan. Ingatkan, setelah konser berakhir. Jessica tidak akan hidup.

Kamu langsung masuk ke konser, dan berdiri dibagian paling depan. Kamu menggerutu tak jelas dalam hati, padahal EXO sedang menyanyikan lagu Joha Joha. Ngomong-ngomong, konser itu berisik, ingin rasanya segera keluar darisana. Sayangnya, pintu masuk terdekat yang bisa dilalui, selalu dipantau oleh Jessica. Jadi, dia tahu kamu keluar apa didalam.

Kamu tidak tenang sedaritadi. Seperti ada yang membuatmu panas. Rasanya membogem seseorang tidaklah sulit sekarang.

'Ini aneh, padahalkan aku sudah menenangkan hatiku, tapi, mengapa aku masih merasa jengkel pada Jessica. Aku seperti merasa ini adalah jebakan untukku agar menyukai KPop seperti Jaemi dan Jessica. Jessica Wu...'

"I HATE YOU" teriakmu tanpa sadar. Karna, ada sebuah botol bekas yang kaupegang, membuatmu tak sengaja melontarkan kalimat itu.

"Eh?"

:::NOTE:::

# Sudah direvisi. Ada perpanjangan kan? Lebih baik yang ini apa yang semalem-semalem?

# Sampai jumpa minggu depan...

Hate You • Sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang