12 | Caring U

1.6K 197 2
                                    

Sehun mengantarmu ke apartemen dengan mobil hitamnya. Chanyeol sore tadi mengajakmu membeli pudding yang diinginkan Baekhyun. Kamu mengiyakan.

"Angelic, kamu mau pudding juga?"

"Aniyo..."

"Ambil saja. Tidak apa-apa. Anggap saja itu seonmul dari Chanyeol oppa."

"Arra... aku ingin pudding. Tapi, aku ingin brownies..."

"Ambil saja keduanya. Semaumu juga tidak apa-apa."

"Jinjja? Chanyeol oppa gomawo..."

"Anything for our angelic."

Kira-kira begitu percakapan disana. Pulangnya, kamu mendapat apa yang kamu inginkan. Karna sudah malam juga, Sehun mengantarmu pulang.

"Sampai." kata Sehun yang memarkirkan mobil hitamnya. Kau hanya diam seribu bahasa, kepalamu memang sudah tidak berdenyut lagi.

"Oppa," katamu. Sehun tidak menjawab, tapi, ia menatapmu seakan itu adalah jawaban yang ia bisa berikan untukmu.

"Sahabatku mengetahui bahwa kau mengambilku sebagai yeoja yang menjadi babymu selama 3 bulan." katamu.

"Lalu? Apa kau mendapat masalah, baby?" tanya Sehun.

"Tidak. Aku bisa mengatasi semua pertanyaan yang mereka luncurkan untukku. Namun, mereka berkata sebagai permohonan maaf karna, sudah menyembunyikan hubungan ini, mereka ingin tanda tangan oppa dengan oppadeul." katamu panjang lebar.

"Mereka?" ulang Sehun.

"Ya, sahabatku ada 2. Mereka sama - sama menyukai KPop, hanya saja, yang satu menyukai BTS dan Super Junior sedangkan yang satu lagi menyukai EXO." katamu.

"Baiklah, besok oppa akan menjemputmu lagi. Jangan kemana - mana. Tenang saja, kau tidak akan telat besok. Kau percaya pada oppa kan?" tanya Sehun.

"Hm.. aku percaya pada Sehun oppa." katamu dan pamit unuk masuk kedalam apartemen. Sehun hanye mengangguk, setelah memastikan kau masuk kedalam apartemenmu, baru Sehun masuk kedalam mobil hitamnya.

_I.H.U_

"Hoam..." kau menguap dijam 6 pagi keesokan harinya. Kau duduk dan merenggangkam tubuhmu dimana otot - ototnya pada kaku semua.

"Kenapa kemarin kepalaku bisa berdenyut begitu? Dan, lagi, siapa laki - laki dan perempuan itu?" tanyamu yang sedang bermonolog ria. Kau terus berfikir keras untuk itu semua.

"Hah... Sudahlah, aku harus bersiap - siap, karna, aku harus sekolah." katamu dan masuk kedalam kamar mandi yang letaknya didalam kamar tidurmu.

Kau menghabiskan waktumu 25 menit didalam, memang kau sangat menyukai air, maka dari itu kau selalu berlama - lama jika sudah menyangkut air.

"Segar..." katamu yang keluar dengan seragam khas dari sekolahmu. Kau tidak perlu takut jika uang sekolahmu tdak terbayarkan, orangtuamu selalu membayarnya dengan lunas dengan sekali pembayaran, maklum, orangtuamu adalah pengusaha yang sukses.

Setelah memasukkan 2 buah roti kedalam mesin, kau berfikir untuk membuat segelas susu. Baru saja ingin mengambil sekotak susu, seseorang telah menekan bel.

"Siapa yang mengebel dijam 6.28 dipagi hari ini? Jessica? Apa mungkin ada benda yang tertinggal diapartemenku? Tapi, bukankah ia bisa mengirimiku pesan untuk membawanya kesekolah nanti." monologmu.

TET....

Orang itu kembali menekan bel, kau mendengus lalu membuka pintu apartemenmu. "Sehun oppa." katamu.

'Ish... Bodoh, bukankah kemarin Sehun oppa mengatakan bahwa ia akan mengantarku kesekolah besok. Mengapa aku bisa melupakan hal itu semua?' batinmu.

Kau menepuk jidatmu, karna, lupa akan Sehun, Sehun hanya diam lalu menghentikan pergerakan tanganmu.

"Jangan dipukul! Kasihan pada tanganmu, lihat! Jadi merah, kan." kata Sehun dan mengelus telapak tanganmu dan mengecup cukup lama jidatmu.

BLUSH...

Kau merona karena perbuatan Sehun yang selalu saja memperlakukanmu dengan sweet. Kau menyuruh Sehun masuk kedalam apartemenmu yang tergolong rapi, kau sendiri kembali berkutat pada dapur.

"Oppa, kau sudah sarapan?" tanyamu.

"Belum. Oppa lupa." kata Sehun yang tampak jujur padamu. Bukan hanya rekayasa semata.

"Ckck... oppa jangan lupakan sarapan, bukankah oppa sendiri yang mengatakan bahwa sarapan itu penting?" katamu dan memasukkan kembali 2 roti kedalam mesinnya.

Kau masuk ke meja makan dengan segelas susu dan sepiring roti panggang yang telah kau olesi dengan selai kesukaanmu. "Tunggu disini, oppa. Aku akan segera kembali." katamu dan kembali berkutat dengan dapur.

GREP

"Oppa." katamu dengan wajah yang sudah memerah dengan hebat. Bagaimana tidak, saat kau sibuk dengan roti panggang dan segelas susu hangat, Sehun memelukmu tepat dipinggangmu yang cukup ramping.

"Ne, baby." kata Sehun yang sudah menumpukkan kepalanya tepat dibahumu yang sempit.

"Lepaskan pelukanmu, oppa. Aku tidak leluasa bergerak jika seperti ini." katamu dan kesusahan untuk meletakkan kembali sekotak susu.

"Tidak mau, biarkan saja seperti itu, dan sekarang, ayo sarapan." kata Sehun dan membawamu ke meja makan, dimana kedua tanganmu sudah memegang sepiring roti pangangg dan segelas susu hangat untuk Sehun.

Kau meletakkan semua itu dimeja makan, dan duduk ditempatmu, namun, memang sepertinya, bukan Sehun kalau tidak membuat hidupmu kacau. Ia menghentikan pergerakan kakimu.

"Waeyo, oppa?" tanyamu.

SRET

Kau ditarik oleh Sehun kepangkuannya. "Oppa, lepaskan aku, kalau aku ada dipangkuanmu, bagaimana aku bisa makan? Oppa juga?" tanyamu.

"Tidak mau. Suapi aku makan." kata Sehun yang meletakkan kembali kepalanya dibahumu. Kau menghela nafas, 'Percuma membalasmu, oppa. Kau akan keras kepala juga. Jadi, lebih baik, aku tidak menolakmu.'.

"Buka mulutmu, oppa." katamu yang menyodorkan sepotong roti panggang pada mulut Sehun. Sehun membuka mulutnya. Kalian sarapan dengan cukup tenang. Tidak ada gaduhan apapun yang cukup membisingkan telinga.

Selang beberapa menit, makanan dipiring kalian sudah habis. Dan, kau masih berada dipangkuan Sehun. "Oppa, lepaskan aku, aku mau meletakkan piring kotor didapur." katamu.

"Tidak mau." kata Sehun yang masih tetap pada posisinya, dimana tangannya memelukmu dengan erat namun, tidak ketat sedangkan kepalanya berada dipundakmu.

"Hah... Baiklah, oppa mau apa?" tanyamu.

"Oppa ke ruang keluarga sekarang, kau letakkan saja piring itu didapur, aku menunggumu, baby. Dan, kita akan kesekolah sehabis ini." kata Sehun dan melepaskan pelukannya, lalu ia menuju ke ruang keluarga, memainkan ponselnya dengan bosan.

::: AN :::

# Revisinya memang hanya sedikit. Jangan marah begitu dong...

# Ditunggu surprise berikutnya 😁

Hate You • Sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang