the little chapter 11

213 12 1
                                    

Kriiiiiiiiiing~

Alarm ku berbunyi bersamaan dengan suara kicauan burung di pagi hari. Menandakan waktu sekolah sudah tiba. Ku beranjak bangun dari tempat tidur ku dan mulai membersihkan diri lalu menyiapkan diri untuk berangkat sekolah.

Sebelum berangkat ku sempat kan diri untuk sarapan dan di tempat makan seluruh keluarga sudah berkumpul dan menanti makanan di hidangkan.
"Eonni sudah pulang?" Tanya ku. Sambil menaruh pantat ku pada kursi yang masih kosong.

"Ya seperti yang kau lihat aku sudah di sini" jawab nya.
"Hehe, kapan kalian pulang?" Tanya ku lagi.
"Tadi malam, pas tengah malam. Ku lihat kalian sudah tidur jadi tidak membangun kan kalian" jawab nya lebar.
"Kalian keluar ada urusan apa?" Tanya ku berbisik karena semua orang sedang makan.
"Pertanyaan mu itu akan ku jawab nanti, sekarang makan makanan mu" pintanya.

Selesai makan aku di tarik oleh Jin ki untuk berangkat ke sekolah. Tanpa sempat menangih jawaban dari eonni Mi ho.

Krriiiiing
Bel masuk berbunyi. Dan ku telah duduk di kursiku 5 menit yang lalu. Dan sekarang pelajaran telah berlangsung, mata pelajaran hari ini adalah bahasa korea. Pelajaran berlangsung begitu cepat.  Saat jam istirahat ku langkah kan kaki ku ke kantin sekolah karena alarm dari perut ku sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu.

Aku membeli beberapa roti dan minuman lalu membawa nya ke kelas. Karna isi kantin terlalu penuh dan tak ada tempat untuk ku duduk jadi ku memilih untuk makan di kelas saja.
Ku berjalan dengan bungkusan di lengan ku. Menulusuri panjang nya koridor yang sepi karena semua nya berada di kantin.

Tiba tiba ada seorang siswa yang memecahkan kaca jendela salah satu kelas yang tak jauh dari kelas ku. Bisa ku tebak kalau ada anak yang baru saja berkelaki.
Serpihan kaca yang baru saja pecah itu hampir mengenai ku yang sedang dalam lamunan. Tapi untungnya itu tak terjadi, sesorang menarik ku dan membuat posisi ku jauh dari tempat kejadian itu.

Tanpa di sadari tubuh ku berpindah tempat dan sedikit jauh dari area kaca yang pecah tadi.
"Kau, bagaimana kau ada di sini?" Tanya ku pada Jin ki.
"I- itu, aku hanya kebetulan lewat dan melihat mu dalam bahaya, karna itu aku menarik mu" ucap nya.
"Tapi yang ku tau kau berada di kelas, kenapa tiba-tiba ada di sini" tanya ku lagi penasaran.
Rasa penasaran ku ini di dasari atas apa yang telah terjadi pada ku. Posisi ku pindah cukup jauh dari tempat terakhir ku berdiri yang cukup dekat dengan kelas yang kaca pecah. Tidak mungkin jika hanya di tarik dan aku bergeser cukup jauh nya.

"Sudah lah, yang penting kan aku sudah menyelamatkan mu.ini kah balasan mu? Mencurigai ku seperti itu?!" Ucap nya menebas kecurigaan ku pada nya.
"Hey tunggu, aku minta maaf. Aku kan hanya bertanya" ucap ku.

Jin ki melangkah jauh dari ku dan tak mendengar kan ucapan ku yang menyesal telah mencurigainya.
Semarah itu kah dia? Aku hanya bertanya. Jika tidak ingin di jawab juga tidak masalah, kenapa dia malah marah. Lagi pula aku sudah minta maaf tapi dia malah pergi tanpa mendengar kan ucapan ku.

Prov Jin ki

Waktu istirahat tiba. Ku duduk di kursi ku tanpa ada niatan untuk beranjak sedikit pun atau pun ke kantin yang biasa manusia lakukan.

Aku hanya duduk dan membaca buku ku yang berisi 'cara menjadi seorang manusia' bagi seorang rubah berekor sembilan memiliki kemampuan yang amat besar dan sempurna itu kebanggaan mereka. Dan aku tau kenapa seekor rubah cepat sembuh dari luka, itu karena masing-masing rubah memiliki mutiara yang tersimpan di uluh hati nya. Mutiara itulah yang selalu membantu rubah dan memberi kekuatan pada rubah.

Belum selesai ku membaca, ku mendengar seorang siswa yang sedang berkelahi di kelas yang tak jauh dari kelas ku. Saat aku menyadari bahwa Se mi sedang berjalan menuju kelas dan siswa yang sedang berkelahi itu memcah kah jendela kelas nya. Saat itu ku menggunakan kekuatan ku untuk menyelamatkan Se mi dari pecahan kaca jendela yang pecah itu.

Ku raih tangannya dan memindahkan nya ke tempat yang menurut ku aman dari area itu. Dapat ku lihat kening Se mi yang mengerut tanda bingung dan heran.
"Kenapa ia ada di sini" mungkin itu yang sekarang ada di pikiran nya.

Setelah ku rasa aman dan Se mi tak lagi mengerut kan kening nya. Baru ku lepaskan genggaman ku yang memegang erat kedua pundak kecilnya itu.
Dan serentak ia bertanya dan Mencurigai ku apa aku menggunakan kekuatan ku atau tidak. Tapi aku menepis nya dengan alasan lain dan pura pura marah, agar ia tak lagi membahas nya. Ku melaju pergi dari hadapan nya dan mendengar ucapan maaf nya yang terdengar cukup menyesal itu. Tapi aku tidak memperdulikan nya dan terus berjalan menjauh. Meskipun aku ingin berbalik dan mengatakan aku hanya bercanda.

Prov Se mi
Baru selesai makan, bel masuk berbunyi. Aku menatap kursi di depan ku ini yang sampai saat ini masih kosong.
'Kemana dia?  Ini sudah jam masuk kenapa dia belum kembali.  Semarah itukah dia?'

Tok tok
"Maaf bu aku telat" ucap pria dari pintu kelas.
"Ya masuk lah". Untungnya seo saem tidak mempermasalahkan kan itu.
Lalu Jin ki duduk di kursinya.
"Kau dari mana?" Tanya ku padanya.
"Toilet" jawab nya dengan nada pelan.

Kriiiiing~~

Pelajaran pun berakhir. Dan aku masih ada urusan di sekolah karena itu aku menyuruh Jin ki pulang lebih dulu. Dan ia mengangguk tanda mengerti.
"Hati hati" ucap ku pada Jin ki yang sudah mulai menjauh dari ku.
"Ya" jawab nya singkat.

Pelajaran tambahan ku berlangsung lima menit yang lalu. Kini ku sedang mendengar kan penjelasan dari guru pengajar.
Pelajaran berlangsung begitu menyenangkan tidak seperti biasanya. Karena ada candaan dan lelucon di sela sela penjelasan dari guru. Dan tanpa sadar jam tambahan ku pun berakhir. Ku cepat-cepat merapikan barang yang ada di meja ku dan segera pulang.

Hari sudah gelap, aku harus berjalan sendirian di hutan. Ku mulai melangkah kan kaki ku yang sudah berada di bibir hutan untuk masuk hutan. Hutan yang gelap membuat ku takut untuk masuk hutan. Tak ada pencahayaan apapun di sini hanya sang bulan yang menerangi jalan ku menuju rumah Jin ki yang sekarang ini sudah jadi rumah ku juga.

Dah chapter yang ke 11 nih. Kalian maunya sampai chapter berapa?

Ceritanya belum selesai tapi kalau memungkinkan ku bikin sampai chapter 40 nih!

My boyfriend Is A GumihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang