Ku mulai mencari Se mi di hutan. Rasa cemas ini terus menghantui ku ditambah kabar serigala yang sering muncul akhir akhir ini.
Ku mulai menggunakan kekuatan rubah ku. Mencari bau tubuh Se mi yang khas dengan indra penciuman rubah ku. Lalu menggunakan pendengaran tajam ku. Tak lama ku mencari nya, aku mendengar teriakan yang ku yakini itu suara Se mi. Aku mulai menajamkan pendengaran ku dan mata ku untuk mencari keberadaan nya.Aku menemukan nya.
Dia dalam keadaan yang tak lain itu terjatuh, menurut ku.
Aku melihat serigala berada di hadapan nya. Dengan sigap nya aku mencegah pergerakan dari serigala itu. Dan menyuruh nya pergi. Dan hanya dengan satu perintah saja serigala itu mematuhi ku, ku tersenyum dan beruntung memiliki kekuatan ini. Setelah serigala itu pergi dan menurut ku sudah aman aku membantu Se mi yang mulai tadi tak bergerak dari posisi duduk nya itu.Setelah serigala itu pergi. Ku menjulurkan tangan ku untuk membantu nya dari posisi yang menurut ku itu tak nyaman.Ia meraih tangan ku dan menerima bantuan ku. Setelah itu, aku menawarkan bantuan dengan membantu nya jalan. Karna aku melihat kaki nya yang sedikit ia periksa dan dia bersuara 'aaakh' tapi dengan nada rendah. Karena itu aku membantunya jalan sampai ke rumah.
Persaan iba ku membuat ku ingin melakukan apa saja yang bisa membantu nya, aku tak ingin ia merasa sakit sedikit pun. Karna aku tau luka yang di akibat kan oleh orang tuanya itu masih membekas rapi di hatinya.Se mi pov
Pagi datang tanpa sepengetahuan ku. Karna aku masih tertidur lelap di kasur ku. Mungkin karna aku kelelahan kemarin, dan tidur ku yang nyenyak juga salah satu faktor aku masih belum bangun meskipun matahari sudah menampak kan sinar nya."Se mi, apa kau tidak mau masuk sekolah?". Ucap seseorang dari balik pintu kamar ku
Seseorang memanggil ku, suara wanita, mungkin itu eonni Mi ho. Sekolah??!!
Aku harus ke sekolah, jam berapa sekarang?
Ku mulai bangun dengan terkejut. Setelah melihat jam yang menunjukkan jam enam aku tergesa gesa untuk mandi, pakai baju. Dan bahkan makan pun tidak ku cicipi sedikit. Ku berangkat cukup berantakan, tanpa sarapan dan terburu buru. Di kepalaku hanya ada kata telat. Bagaimana jika aku telat? Ini sudah pukul berapa kang Se mi?! Kenapa kau baru bangun, dasar bodoh! Gadis bodoh yang begitu polos. Aku mulai bergumam bermacam hal.Tiba tiba di depan rumah aku melihat Jin ki yang menurut ku sedang menunggu ku.
"Kau belum berangkat?" Tanya ku padanya.
"Aku menunggu mu" ucap nya.
"Bagaimana ini, ini sudah sangat telat dan kita masih berdiri di sini, apa yang kau lakukan ayo kita lari. Akan membutuh waktu lama sampai ke sekolah" ceramah ku panjang lebar.
"Sini" ucap nya sambil memegang tangan ku dan menyuruh ku untuk menutup mata ku. Aku tidak mengerti, tapi aku menurutinya saja.
Tak ada yang ku rasakan, yang bisa ku lihat hanyalah kegelapan.
"Kita sampai" ucapnya. Mendengar nya bicara membuat ku membuka mata ku. Dan yah. Yang ku lihat adalah koridor sekolah yang menghubungkan kantin dengan kelas ku.
Bagaimana bisa? Aku? Yang tadi masih berada di rumah, sekarang sudah ada di sekolah hanya dalam hitungan detik."Ayo, kau melamun kan apa? Bel masuk akan segera berbunyi" ucap Jin ki. Yang melihat ku dengan senyuman miring nya itu.
"Baiklah, terimakasih" ucap ku dengan nada tidak senang.
Aku berlari menjauhi nya. Lebih tepatnya meninggalkan nya.
Bel masuk berbunyi tepat setelah ku duduk di kursi ku. Dan pelajaran pun sudah berlangsung.~~~~
~~~~~~Kriiiiiiiing~
Bel pulang bergema di seluruh ruangan sekolah. Hari ini aku ingin pergi ke kota. Sudah terlalu lama aku berdiam di dalam hutan. Gumam ku.
Aku ke kota bersama Jin ki. Tadinya ia tak mau ikut, tapi dengan beberapa rengekan ku dan ku pasang wajah terimut ku sambil memohon, akhirnya ia mau ikut dengan ku. Ternyata tak sesulit itu mengangkrab kan diri dengan gumiho.Kami pergi ke kota tanpa pulang bahkan untuk mengganti seragam pun tidak.
Aku sangat gembira setelah aku berada di tengah tengah kota yang ramai. Karena ini sudah lama, aku sudah lama tak pergi ke kota. Riuh nya orang-orang yang sedang berlalu lalang di jalan serta lampu lampu indah menghiasi gedung yang menjulang tinggi ke atas.Ku tarik tangan Jin ki untuk ikut bersama ku. Kami berada di pasar tradisional terbesar di korea.
"Waaaaaaa..... sudah lama aku tidak kesini" ucap ku sangat gembira ketika mengetahui kalau sekarang aku sudah di sini. Aku berdiri melihat betapa luasnya disini. Biasanya aku ke sini hanya untuk melihat barang barang yang unik. Banyak sekali toko toko yang berdiri berjejer di sini. Aku sedikit melangkah kan kaki dan Jin ki mengikuti ku dari belakang. Tampak jelas di wajah ku senyum lebar dan pipi yang merona."Ayo, kita harus melihat semua ini" ucap ku mengajak Jin ki yang dari tadi hanya mengikuti ku.
Dia hanya berjalan saja dari tadi. Aku yang mulai tadi banyak bicara dan bahkan menarik tangan nya itu lupa bahwa Jin ki adalah gumiho.Aku membeli beberapa kaos kaki, dan barang barang lain yang ku butuhkan.karena disini harganya murah dan juga menarik.
Kami sudah mengunjungi beberapa toko yang ada di sini. Dan aku juga sudah berbelanja.
JIN KI......
JIN KI ~~ aku meneriaki namanya berulang kali. Karna dia menghilang dari ku. Aku mulai mencari di tempat tempat terdekat tapi tak menemukan nya. Aku juga sudah memanggil namanya berulang ulang tapi tak ada jawaban. Ku mulai menggerakkan kepala ku kesana kemari. Di dalam keramaian dan banyak nya orang di sini aku tak dapat menemukan nya. Bagaimana bisa dia pergi tanpa memberi tau ku."Kau mencari ku" tiba tiba suara muncul dari belakang ku.
"Kau. Dari mana saja kau hah? Aku mulai tadi mencari mu, kau tau?" Ucap ku sedikit memarahi nya. Dia hanya tersenyum dan mengatakan "aku tidak tau kau mencariku jika kau tidak mengatakan nya" ucap nya dengan nada mengejek."A-apa itu?" Tanya ku gugup pada benda yang sedang ia pegang.
"Ini, ini jam pasir. Aku tadi sedang membeli ini" jelasnya.
"Kenapa kau tak mengatakan kalau kau akan membeli sesuatu. Seharusnya kau bilang jangan pergi begitu saja" ucap ku sedikit kesal.
"Tadi nya aku ingin memberi tau mu, tapi ku lihat kau sedang asik membeli sesuatu. Karna itu aku biarkan saja" jelasnya.
"Tetap saja kau harus......" ucapan ku berhenti karena alarm perut yang lapar berbunyi.
Aaah~~
Jin ki hanya tersenyum gembira. Aaah pria ini benar-benar."Ayo kita makan" ajak Jin ki.
Aku hanya menuruti nya karna itu juga keinginan perut ku.
Aku mengikutinya dari belakang. Kami berjalan cukup lama untuk mencari tempat makan. Akhirnya kami memilih untuk makan teoppoki dan ja jam yeong (mie dengan saos kacang hitam ditambah kentang) sangat enak di makan saat udara dingin. Ditambah teoppoki yang pedas membuat hangat tubuh sementara.Setelah makan kami memutuskan untuk pulang dan karena ini sudah malam juga. "Haruskah kita menggunakan kekuatan mu untuk sampai di rumah dengan cepat?" Tawar ku.
"Tidak mau" jawab nya ketus.
"Aku lelah, kita naik taxi saja" lanjutnya.
Lalu kami pulang dengan taxi dan mengantarkan kami sampai ke bibir hutan.Hari ini benar-benar menyenangkan. Aku menikmati hari ini. Terasa diri ku yang dulu sudah kembali.
Up date lagi nih!
Harap tunggu chapter selanjutnya ya! Soalnya susah cari judul nya!
Selamat membaca para readers.
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend Is A Gumiho
FanfikceProlog Ini cerita hidup ku,tentang hidup ku,& calon masa depan ku. Oh ya,nama q semi. Kehidupan ku sangat sederhana,dan aku menjalani hidup ku dengan tenang pada awalnya, hingga suatu hari saat aku bertemu pria itu, aku bertemu dengannya secara tida...