married?

132 13 5
                                    

Akhirnya tiba, hari dimana aku terlepas dari ruang yang penuh aroma obat dan makanan yang tidak enak
Jungkook oppa sudah datang untuk menjemput ku. Aku juga sudah mengganti pakaian rumah sakit ku.

Jungkook oppa keluar untuk mengurus administrasi nya, aku pun mencoba menghubungi ibu ku. Tapi tak ada jawaban, ku letak kan kembali ponsel ku karena harus merapikan barang bawaan ku.
Jungkook oppa yang mengurus administrasi sudah kembali. Ternyata ki hyun oppa membayar administrasi sampai akhir.aku seperti berhutang banyak pada nya.

Ku menghubungi ibu lagi setelah mengirim beberapa pesan pada nya.
Ibu, hari ini aku keluar dari rumah sakit.

Hubungi aku setelah ibu membaca pesan ku.

"Kau sedang apa?" Tanya jungkook oppa yang melihat ku mengetik layar ponsel ku.
"Aa, aku menulis pesan untuk ibu, ibu menyuruh ku untuk menemuinya setelah ku keluar dari rumah sakit. Tapi ia tak menjawab telepon ku" ucap ku.
"Kalau begitu kita ketempat nya saja" pinta nya.
"Itulah yang ingin aku tanya kan pada ibu" jawab ku.
"Kau tak tau rumah atau tempat kerjanya?" Tanya jungkook oppa. "Ya" ucap ku pelan.

Belum sempat ku tekan tombol call, ibu ku sudah menelvon.
"Eo, eomma" ucap ku setelah mengangkat telepon ibu.
(ooh, ibu)
"Kau akan mampir kesini kan?" Tanya ibu.
"Ya, aku dan kakak akan ke sana. Tapi dimana kami harus menemui ibu?" Tanya ku.

Aku menutup panggilan ibu setelah ia bilang kami bisa menemui nya di tempat kerja nya. Aku kembali membereskan pakaian ku untuk ku bawa pulang.

"Sudah selesai?" Tanya jungkook oppa.
"Eo, ya" jawab ku membawa tas dan berjalan ke luar.
Jungkook oppa membantu ku membawa tas yang bawaan ku.
Kami menaiki lift untuk turun kebawah.

Ting ~

Suara lift terbuka, menandakan kami sudah tiba di lobi.
Kami keluar dari lift dengan jungkook oppa di depan.
Tak jauh dari lift seseorang menabrak jungkook oppa yang membuat tas yang ia bawa terjatuh begitu juga dengan laki laki yang menabrak kami. Oppa pun membantu nya berdiri.

"Kau baik baik saja?" Tanya jungkook oppa.
"Eoh? Ya" jawab laki laki itu.
Aku hanya berdiri tercengang melihat laki laki itu yang sudah mengangkat kepalanya.
Tampan.
Setelah ia berdiri tegak ia pergi menaiki lift. Aku dan jungkook oppa melihat nya sampai pintu lift tertutup.

"Oppa aku ingin menikah dengan nya"ucap ku yang mengagetkan jungkook oppa.
데엥.💥 waktu terasa  terhenti untuk sesaat.

Ia melihat ku dengan mata melotot dan alis yang diangkat tinggi.
"Bukan kah dia eung?" Tanya ku.
"Siapa?" Tanya jungkook oppa tak mengerti.
"Dia, yang tadi. Dia eung,dia masih tranee di salah satu managemen" jelas ku.
"Benar kah?" Tanya nya lagi.
"Ia, aku pernah melihat nya di tv, di acara hello counselors" ucap ku lagi.
"Aku tidak tau itu" ucap jungkook oppa.

'Aneh, aku yakin itu dia. Kenapa dia kesini?' Aku mulai menggumam setelah jungkook oppa mengambil mobil nya. Sedang kan aku menunggu nya di pintu depan rumah sakit.

Oppa, terima kasih banyak.
Tapi kau tak harus membayar semua uang rumah sakit nya.

Sekali lagi terima kasih.

Ku tulis pesan itu dan mengirim kan nya pada ki hyun oppa.
Aku tau ia tak akan membalas nya. Tapi setidaknya aku sudah mengatakan nya.

Tak lama mobil jungkook oppa datang, aku pun naik dan menaruh tas ku di kursi belakang.
"Ayo" ucap ku menyuruh jungkook oppa menjalankan mobil nya.

~~~
~~~~

Kami tiba di butik tempat ibu bekerja, aku dan jungkook oppa masuk mencari ibu.
Kami menemukan ibu yang sedang melayani pelanggan.
Kami menunggu nya sampai pelanggan itu keluar.
Eomma.
Panggil ku pada ibu.

Annyeonghaseo.
Sapa jungkook oppa.
"Eo, ya" jawab ibu membelai rambut oppa yang sudah seperti anak nya itu.
"Aku sudah bisa pulang, ayo ke rumah aku akan membuat kan makanan" ucap ibu yang tau kalau jungkook oppa suka masakan rumahan.

Kami pun mengiyakan keinginan nya. Aku duduk di kursi belakang bersama ibu dan membuat kan jungkook oppa tetap di kursi pengemudi.
Cukup dua puluh menit kami pun sampai di rumah ibu. Lebih tepat nya apartemen.

"Ibu tinggal di sini?" Tanya ku heran melihat gedung yang cukup mewah.
"Iya" jawab ibu yang menekan tombol lif.
Kami tiba di lantai tiga, dan mendapati apartemen yang menurut ku itu sudah mewah.

Ini mewah meskipun tak semewah apartemen di gangnam. Aku meletakkan tas ku di samping sofa, dan menyuruh jungkook oppa untuk duduk selagi ibu ku memasak.
Aku meninggalkan oppa duduk sendiri dan membantu ibu yang memasak.

"Se mi" Panggil ibu.
"Ya bu?" Tanya ku.
"Dia masih tetap seperti dulu" ucap ibu.
"Ya, benar" aku memandangi jungkook oppa.
"Hey, bagaimana kalau ibu angkat dia sebagai anak ibu?" Saran ibu yang masih sibuk memasak.
"Apa yang ibu katakan?" Tanya ku terkejut.
"Bukannya kau juga menginginkan nya?" Tanya ibu.
"Ibu" pekik ku yang membuat ibu terkejut.
"Kalau ibu mengangkat nya sebagai anak ibu, lalu bagaimana dengan orang tua kandungnya, ibu ini. Bercanda nya keterlaluan" ucap ku sedikit marah.
"Sudah lah, hanya begitu kau sudah marah. Kau sangat menyayangi nya?" Ucap ibu.
"Benar, karena terlalu menyayangi nya, aku bisa mati karena nya" ucap ku membela diri.

Ibu yang sudah selesai masak menaruhnya di meja makan. Niat yang ingin membantu nya gagal ku lakukan karna berdebat dengan ibu.
"Ada apa?" Tanya jungkook oppa yang melihat ekspresi ku kurang baik.
"Aaah dia, dia sudah lapar dan menyuruh ku untuk cepat memasaknya" ibu ku berbohong.
"Kau seharusnya tak seperti itu pada ibu mu" nasehat jungkook oppa.
"Aku tak akan begitu jika ibu tak memulai nya" ucap ku masih terbawa suasana.
"Sudah lah ayo kita makan" ucap ibu ku.
Kami pun makan masakan nya yang sudah lama tak ku cicipi.

Jungkook oppa sangat menikmati makanan nya, terlihat dari cara makannya yang terburu-buru.
"Pelan pelan" ucap ibu.
"Neo neomu joah?" Tanya ku terkekeh. (oppa kau sangat menyukai nya?)

Kami pulang setelah menghabiskan makanan. Ibu ku meminta ku untuk tinggal disini. Tapi ku putuskan untuk tinggal du rumah Jin ki beberapa hari lagi.
Ibu pun mengizinkan nya, dan menyuruh ku untuk pulang kapan saja dan memberi ku kunci rumah ini. Tidak, maksud ku apartemen.

Jungkook oppa terpaksa menurunkan ku di halte bus yang tak jauh dari hutan. Karena aku memaksa nya untuk turun. Tak mungkin kan ku membawa nya ke rumah Jin ki. Jadi ku putus kan untuk turun di halte saja.
Aku menunggu dia untuk pergi, lalu setelah ku rasa ia cukup jauh ku berjalan dan memasuki hutan.

Dah update nih!!
Karena aku tak tau apa yang di inginkan kalian, aku hanya membuat apa yang akan ku lakukan jika aku berada di posisi se mi.

Vote vote vote.
Jangan lupa ya...
Makasih..

My boyfriend Is A GumihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang