Chapter 9

1K 92 37
                                    

Sorry for late update. xx



"Mau apa kau kemari? Belum cukup atas apa yang kau lakukan hari ini?"

"Aku benar-benar minta maaf soal tadi, An"

Aku keluar dari kolam renang. "Sudahlah, jangan bahas masalah itu lagi. Aku sedang tidak mood membahas itu lagi"

"Maafkan aku, Andrea. Coba saja jika aku tak menyenggolmu, mungkin hal ini tak akan terjadi"

"Sudahlah, Dani. Sudah cukup."

"Andr--"

"Cukup. Aku tak ingin membahasnya"

"Andrea" ia menarik tanganku.

"Hentikan, Dani. Jika kau tak melepasku, aku akan membencimu seumur hidupku"

Ia melepas tanganku dan aku berjalan pergi.

Menyebalkan.

Hari itu aku tak mau keluar kamar sama sekali. Dani berkali-kali mengetuk pintuku, mengajakku keluar bersama yang lain tapi aku berkali-kali menolak. Aku masih tak terima dengan kejadian ini.

DERT.. DERT..

Aku mengabaikan ponselku. Itu panggilan dari Max, sudah pasti ia membujukku untuk keluar kamar.

1 message received.
From: Max

Marc kecelakaan, ia dilarikan ke rumah sakit terdekat. Semuanya ada di sini. Kutunggu kau di rumah sakit.

Hah? Apa ia serius? Marc kecelakaan? Mana mungkin? Ia tak mungkin melakukan hal bodoh setelah menang.

1 message received.
From: Max

Cepatlah, An.

Oh sial.

Aku beranjak dari ranjangku, mengambil jaket kulit dan memasang sepatuku. Lalu aku membuka kamar dan melihat makhluk menyebalkan di hadapanku.

Demi Tuhan aku ingin menamparnya.

"See? Akhirnya kau muncul juga"

"Apa yang kau lakukan padaku itu sama sekali tak lucu, Max"

"Kukira kau tak peduli dengannya"

"Aku memang sedang membencinya, tapi ia.. hmmm.."

"Sudahlah. Ayo, makan"

"Aku kenyang"

"Paling tidak temui Dani dulu. Kau tak merasa kasihan padanya?"

"Tapi ia yang membuatku kesal"

"Cepat temui dia. Tidak ada penolakan, Roxanne"

Aku mendengus lalu berjalan ke kamar Dani.

KNOCK KNOCK

Pintu pun terbuka.

"Tito? Apa Dani ada di dalam?"

"Dani, seseorang mencarimu."

"Jika bukan Andrea biarkan saja"

Aku sedikit tersenyum mendengar perkataannya.

"Ia Andrea, tapi Andrea Dovizioso" balas Tito sambil terkekeh. "Langsung masuk saja, Nona" katanya berbisik padaku.

Aku melangkahkan kakiku ke dalam. Well, sedikit berantakan.

"Dani"

Dani melonjak kaget dan langsung berdiri.

"Akhirnya kau muncul juga Andrea. Aku minta maaf karena kau ta--"

"Ssstt. Aku sedang tak ingin membahas apapun sekarang. Aku kemari hanya karena aku kasihan padamu. Kau mengetuk pintuku berkali-kali. Terima kasih, Dani"

Summer in Barcelona [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang