Chapter 18

552 41 33
                                    

Selamat membaca, readers setia "Summer in Barcelona" :)
  
   
"Aku mencintaimu. Maukah kau jadi kekasihku?"

Andrea berdiri lalu memunggungiku. "Kau mencintaiku? Omong kosong macam apa itu, Marc?"

Tak terima dengan apa yang ia lontarkan, aku berdiri dan memegang tangannya. "Dengar, Andrea. Aku mencintaimu dan itu bukan omong kosong. Aku sama sekali tidak membual. Aku mencintaimu, dan memang benar itu adanya."

Andrea melepas genggamanku. "Aku tahu niat busukmu di balik semua ini, Tuan Marc Marquez. Kau pikir aku bo-"

Ponsel Andrea bergetar dan ia langsung menerima panggilan itu sedetik setelah ia melihat nama yang tertera di ponselnya.

"Halo. Oh ya, aku memang sedang di luar hotel. Baiklah, aku akan membelikannya untukmu. Dah."

Ia memutuskan panggilan itu. "Marc, aku harus ke apotik lalu kembali ke hotel."

Gadis ini bahkan belum menjawab pertanyaanku.

"Marc? Maafkan aku, tapi aku harus kembali ke hotel sekarang."

Oh Alex, aku akan menangis di bahumu nanti. Huaaaaaaa :(((((

"Oh ya, kita akan kembali bersama-sama. Tunggu sebentar ya, aku harus membayar semua ini. Tunggu, jangan kemana-mana."

Argh, aku rugi berapa banyak malam ini. Sudah keluar uang yang tak sedikit, Andrea belum menjawab pertanyaanku dan malah terdengar akan menolakku, seseorang yang menghubungi An mengganggu date kami. Persetan dengan semua ini!

***

"Terima kasih untuk malam ini, An," kataku begitu kami sudah sampai di depan kamar.

"Ya. Aku minta maaf karena tadi Max menghubungiku."

"Ya, tak masalah," ujarku sambil menunjukkan fake smile.

Ia mengatakan Max sakit, jadi tadi An buru-buru mampir ke apotik untuk membelikan obat penurun panas untuk Max.

"Apa lampu kamarmu juga mati?" tanya An saat aku hendak membuka pintu kamarku.

Aku membuka pintu kamarku dan lampu-lampu langsung menyala terang.

"Pasti ada yang salah dengan lampu kamarmu. Setelah kau memberikan obat untuk Max, aku akan menemanimu ke resepsionis."

Ia mengangguk. "Bisa kau menjaga pintunya agar tetap terbuka? Aku tak mau tiba-tiba terkunci dalam kamar error ini," pintanya.

Dengan senang hati, Andrea sayang.

Begitu Andrea masuk, lampu-lampu di kamarnya langsung menyala.

"SURPRISEEEEEEEE!!!!!!!!!"

Teriakan itu hampir membuat Andrea melonjak kaget.

"Dani?" tanya An yang sama terkejutnya dengan aku. "Sedang apa kau di sini?" imbuhnya.

Dani yang tampaknya hendak memeluk An terhenti saat ia melihat kehadiran rider tampan di depan pintu, maksudku diriku sendiri.

"Oh hei, Marc," sapa Dani canggung.

"Ya, hei Dani. Sebaiknya aku kembali ke kamar, ya, umm maaf mengganggu kalian. Selamat malam."

Summer in Barcelona [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang