Chapter 11

1.5K 115 152
                                    

Happy 6K+ reads! Enjoy! xx.
  
  

 
Aku baru sempat memeriksa ponselku. Wow, banyak sekali pemberitahuanku dari twitter dan instagram. Mungkin Roxanners yang belum puas mengomentari fotoku di Eiffel, haha.

By the way, aku heran dengan keahlian Marc dalam menebak password. Kurasa ia lebih baik menjadi hacker dibanding rider. Menurutku 'cheeseburger' adalah kata yang sulit ditebak, tapi tidak demikian dengan Marc.

Bagaimana ia bisa menebak kata itu? Apa ia pernah mengintipku saat aku memasukkan kata sandi? Tidak mungkin. Ah, sudahlah, masa bodoh dengan Marc.

Wrong password.

Mataku langsung terbelalak.

Wrong password.

Sekali lagi. Kali ini bisa kupastikan aku mengetik kata 'cheeseburger' dengan benar.

Wrong password. Please try again in 30 seconds.

Gila. Marc tak hanya menyusup ponselku, ia juga mengganti kata sandinya. Benar-benar menyeba--

Tunggu.

BAGAIMANA JIKA MARC MENGUNGGAH FOTO-FOTO YANG MENGUNDANG KOMENTAR NETIZEN, LALU MENGGANTI KATA SANDI PONSELKU SUPAYA AKU TAK BISA MENGHAPUSNYA?!

Sialan kau, Marc.

Aku langsung berlari menuju kamarnya, menggedor pintu berulang kali. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Aku tak bisa membiarkan reputasiku hancur hanya karena ulah alien sinting itu.

"Marc, aku tahu kau di dalam. Cepat buka pintunya!"

Aku terus berteriak dan mengomel layaknya orang gila, berharap ia membuka pintu sialan itu.

"Ayolah, Marc. Apa yang kau lakukan sama sekali tak lucu. Buka pintunya, Marc"

BRRUKKK

Marc membuka pintu di saat yang sangat tidak tepat. Aku hampir terjatuh ke belakang karenanya. Beruntung sepasang tangan kekar itu menahanku.

Jika saja kau bersikap manis padaku, mungkin kita sudah menjadi sepasang kekasih, Marc.

Tunggu, apa yang kau pikiran, An?!

"Aku tahu kau kemari untuk apa. Jika kau ingin mendapat kata sandinya, aku ingin kau menuruti semua keinginanku selama kita di Italia"

"A--"

"Jika kau menolak, kau tak akan mendapat kata sandinya. Biarkan semua orang di seluruh dunia mengomentari bahkan menghujat foto yang kuunggah di akun twitter dan instagrammu"

Sialan.

***

"Arrggghhhhh! Marc! Tidak bisakah kau mengambilnya sendiri? Untuk apa kedua tangan yang kau miliki itu, hah?! Meja itu hanya berjarak lima langkah dari tempatmu! Kau tak lihat aku sedang membuat roti bakar untukmu?!"

"Ya sudah, tak akan kuberi tahu kata sandinya"

Arrrggghhhhhhh! Alien ini benar-benar membuat tekanan darahku naik. Dengan sangat sangat terpaksa, aku mengambil secangkir teh itu lalu menyiramnya ke wajah Marc.

"Panas! Ahh, panas! Andrea kau sinting! Ini panas, idiot!"

Eh? Tehnya masih panas? Matilah aku. Aku melesat ke dapur, mengambil air dingin beserta es batu dari kulkas. Kusiram wajahnya dengan air dingin lalu kulempar es batu ke wajahnya.

Summer in Barcelona [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang