3

2.4K 100 0
                                    

Ify bersenandung dengan suara yang lebih keras dari Shilla dan Agni. Tentu saja itu mengundang tawa serta amarah bagi yang di ejek. Cish gadis iblis benar – benar gadis iblis jika saja bukan wanita dan bukan junior Rio pasti akan membunuhnya dengan paket ekspres.

"wanjir lo" kata Rio kesal.

Rio segera bangkit dari dukcannya alias duduk cantiknya dan mengejar Ify namun sial gadis yang sering kali Rio sebut sebagai gadis iblis itu sudah kabur lebih dulu sebelum di kejar. Sedangkan Shilla dan Agni ya masih menjalani hukuman tambahan.

@@@@@

Via duduk di dekat bangku dekat pohon dan bersender di sana. entahlah kacau hari ini tak jadi orang gila tapi di incar oleh kakak kelas gila.

"huaaah akhirnya gue bisa kabur dari hukuman noh soulamate terbaru ipy" kata Via bersyukur

"lepas dari hukuman dan gak ikutin peraturan osis. Sama aja gak menghargai kakak kelas" sambar seseorang.

Via menengok mencari orang yang di maksud. Ini masih siang? Ada setan yang berkeliaran saat siang kah? Jika Ia Via harus was – was takut saja kesurupan di siang bolong begini tak menyenangkan kan?

Seketika Via melotot ketika mendapati seseroang yang sedang asyik membaca buku di bawah pohon.

"lo siapa?" tanya Via belum mengetahui orang tersebut karena mukanya tertutup buku yang sedang di baca.

Pria itu membuka bukunya dan menampakkan mukanya. Terkejut. Si pria payung yang pernah memberikan payungnya saat ada di restoran.

"payunggg" ucap Via berbinar

"lo sekolah di sini? tapi di baju lo kok ada kartu osis jangan – jangan lo panitia osis lagi? waah gue harus kabur ini mah" kata Via ingin berlari.

Belum juga berlari namun Alvin sudah menahan tangan Via agar tak kabur. Via berusaha untuk melepas tangannya dari Alvin. Namun muka Alvin masih sok cool

"lepas elaaaah kakak payung, gue gigit nih tangan lo"

"ingat kalo lo bakal bales kebaikan gue?"

Via seketika diam dan tak berusaha untuk berontak lagi. Sangat ingat tapi masa saat sedang dalam keadaan genting begini tak bisa lain waktu apa?

"gue gak akan hukum lo dalam bentuk mempermalukan" kata Alvin dingin

"ah gak percaya gue! Namanya OSIS ya hukumannya begitu itu"

Alvin menarik tangan Via tanpa memperdulikan ocehan Via. sedangkan Via masih saja terus berontak tapi cekalan tangan Alvin masih terlalu kencang. Di gigit? Tapi ia ingat dengan kebaikan Alvin. Ya okelah kali ini Via harus pasrah.

Tak di sangka Alvin membawa Via ke perpustakaan. Ada untungnya juga karena Via belum tau perpustakaan di sekolah yang besar ini siapa tau ada novel yang bagus kan bisa pinjam.

"lo gak bakal suruh gue untuk ngitung buku yang ada di perpus ini kan" tanya Via. namun Alvin tak menjawab.

'kampret gue di kacangin' dumel Via dalam hati.

"duduk" perintah Alvin saat mereka sudah masuk ke dalam perpustkaan.

'bujuk ini mah temennya kak payung semua' kata Via dalam hati.

Alvin memilih buku di perpus ia juga sudah mengambil selembar kertas serta bolpoinnya. Via menatap perlakuan Alvin bingung kenapa harus ada manusia sespecies Alvin? Aneh.

"kerjain!" kata Alvin

"hah?"

"ini hukuman lo gak patuhin peraturan osis"

Diantara Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang