26

2.5K 76 17
                                    

Shilla yang langsung menyambar kunci mobil di mejanya.

“Anton batalkan semua jadwal saya sampai tiga hari ke depan” perintah papah Shilla ketika mereka bertemu.

Sampai di rumah sakit papah Shilla begitu kaget melihat putrinya tergeletak di bangsal di bantu dengan alat – alat medis yang tak pernah ia alami bahkan ia lihat sebelumnya, mengenaskan bukan nasib Shilla?

“sayang......... maafin papah gak tau keadaan kamu” lirih papah Shilla seakan menyesal tak tau keadaan putrinya

Apa yang bisa di lakukan oleh Gabriel dan Rio? mereka diam melihat pemandangan mengharukan. Cihh bahkan Gabriel baru saja di peluk oleh ayahnya.

“om kita boleh tanya?” tanya Gabriel pelan pada papah Shilla. ia menghhapus air matanya dan beralih pada Gabriel

“silahkan”

“bener kalo yang di rumah itu bukan ibu kandung Shilla”  tanya Gabriel pelan namun pasti

Bagaimanapun Gabriel juga ingin tau kenapa Lia pacarnya yang meninggal itu meminta agar Gabriel menjaga Shilla dan Gabriel baru tau sedikit saja mengenai keluarganya Gabriel dapat meneba namun belum mau memastikan

“kenapa kalian tanya gitu?” tanya papah Shilla Rio berjalan mendekati papah Shilla kemudian mem-play rekaman percakapan dengan nenek lampir gila itu(

Papah Shilla yang mendengarpun turut emosi dengan pernyataan istri yang selama ini ia tau sangat menyayangi Shilla sama seperti menyayangi anak mereka yang lainnya(

“dulu dari usia om masih se kalian berdua om suka ngesex sama banyak cewek, om fikir semua bakal fine – fine aja, tapi pas usia om 20 tahun om temui bayi, yaitu Shilla dia anak dari salah satu perempuan yang pernah ngesex sama om, om gak peraya tapi setelah di DNA Shilla bener – bener anak om tepat usia Shilla satu tahun om nikah sama mamah Shilla yang sekarang, lahirlah dua anak Shanin dan Keynaya( Om selalu percaya sama dia karena om fikir keluarga om harmonis tapi sekarang om gak akan bilang ini keluarga harmonis lagi setelah om tau semuanya. Om nyesel tau semuanya terlambat”

“tapi om tau ibu kandung Shilla?” tanya Gabriel papah Shilla menganggukk

“dia udah jadi ibu rumah tangga yang baik, mungkin kalo om balikin Shilla ke sana Shilla akan bahagia, tapi om terlanjur sayang sama Shilla. om gak mau pisah sama Shilla” jelasnya

“berarti om siap juga liat Shilla tersiksa sama keadaanya? Shilla udah cukup tersiksa tanpa sepengetahuan om. Asal om tau Shilla udah kena mag kronis karena suka nahan laper, bahkan saya sering gotong Shilla ke uks setiap ada jam olahraga kelas Shilla” jelas Gabriel lagi Rio diam, karena dia memang tak tau apa – apa tentang Shilla ia hanya mengantar Gabriel untuk menjelaskan semuanya pada papah Shilla toh kan yang selama ini bersama Shilla Gabriel bukan dirinya

Papah Shilla semain kalut dengan penjelasan Gabriel, bukan hanya istrinya saja yang salah namun ia juga salah, saat Shilla melakukan kesalahan ia malah menghukum Shilla dengan tidak mendapatan jatah makan malam dan itu terlalu sering di lakukan oleh Shilla bahkan itu sudah menjadi kebiasaan bisa di hitung jumlah Shilla makan malam sebulan bisa hanya tiga sampai lima kali padahal itu adalah kesalahan spele, sedangan Shanin dan Keynaya tak mendapatan hukuman itu padahal usia mereka hanya terpaut setahun dan kesalahannya pun bisa di bilang sama seperti Shilla.

“maafin papah sayang............ jangan tinggalin papah” papah Shilla mencium kening Shilla.

“kita permisi om, kita harap om gak luangi kesalahan itu setidaknya pisahin Shilla dari keluarganya. Setau saya om punya dua appartemen mewah mungkin Shilla bisa tinggal di sana da saya harap om mau kasih tau yang sebenarnya tentang Shilla saya sakin Shilla  ” kata Rio memberi saran pada papah Shilla.

Diantara Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang