24

2.3K 81 28
                                    

Kalian yang udah baca tolong partisipasi untuk share link part 24 ini ya 😊 makin aneh + typo dll maapkan 🙏🙏

"aaaaaaaahhh pasangan gay yang romantis. Jadi ngiri deeh" goda Ify sambil menangkupkan tangannya di pipi dan mata yang berbinar.

Via nahan ketawa. Rio dan Alvin melotot. Pengeeeen banget rasanya bunuh Ify berjamaah di sini? itu kata - kata gak di ayak dulu apa gimana? Capek - capek nahan jaim malah di bilang pasangan gay? Keras pulaa. Pake toa Fy sekalian pake Toa. Kemudian mereka melepas pelukan dan memilih bertumpu pada meja.

Waktu sudah hampir menunjukkan pukul sepuluh malam. mana mungkin gadis seperti mereka di perbolehkan untuk pulang lebih dari jam 12 malam? Ify dan Via memanglah gadis nakal dan bengal tapi mereka tak nakal pada pergaulan. Hanya sifat yang selalu membantah dan seperti iblis saja.

"kita balik" kata Rio mulai lagi pada sifat galaknya

"yaaahhh kan kita masih mau di sini. masih mau main" keluh Via ogah - ogahan

"boleh aja, asal pak Gibran gak bunuh gue di sekolah pas bawa anaknya pulang lebih dari jam 12 malam" kata Alvin

"gue bukan anaknya" ketus Via membuang muka dari Alvin.

"sampai lo teriak dari atas menara eifel sampai lo mau membohongi dunia itu gak akan merubah semuanya" jawab Rio ikutan nimbrung.

Memang benar semuanya, Via bisa membohongi dunia, tapi ikatan bathin, darah dan takdir yang tak bisa di bohongi. Sampai Via menolak seribu kalipun tak akan bisa merubah DNA mereka. Via adalah anak Pak Gibran lahir dari sperma pak Gibran mau mengelak pun tak bisa.

"oke oke kita balik okee!!" geram Via berjalan mendahului mereka bertiga.

"kita bener - bener harus bisa buat mereka baikan" usul Ify.

"ck jangan sok jadi pahlawan kesiangan deh!" jawab Rio

"ini udah malem bodoh!" jawab Ify

"siapa yang lo sebut bodoh itu hah?" tanya Rio

"lo lah tolol!" jawab Ify tanpa nada bersalah sedikitpun.

"siapa yang lo sebut tolol itu hah?"

"ya Lo.. Elo Mario Felixio Hendrawan anaknya Zeth Hendrawan" teriak Ify. sedangkan Rio dan Alvi pasang muka datar seolah tak perduli dengan perbuatan Ify. jika di tanya dia siapa? maka Rio akan menjawab 'tidak kenal, mungkin pasien RSJ yang kabur' dasyaat Rio setannya mulai muncul.

@@@@@@

Esok harinya Ify kembali berhasil membuat Alvin dan Rio balikan dengan cara membuat mereka bertengkar di belakang sekolah, Ify berkompromi dengan bu Indri untuk menghukum mereka dan bu Indri malah setuju. Katanya Bu Indri sudah lelah menghadapa dua anak manusia setengah iblis dan setengah es itu. akhirnya mereka di hukum keliling lapangan kemudian menulis perilaku terpuji di kertas Volio penuh.

"Gue balik duluan brohh" ucap Ify karena sang ayah sudah menunggu di depa gerbang sekolah.

Di luar gerbang Ify mencari mobil milik ayahnya. Jujur saja Ify tak pernah menghafal plat nomor. Tidak seperti Via yang hapal benar nomor plat bundanya bahkan ia juga hapal dengan plat nomor milik ayah Ify. selama ini jika ayah atau bundanya menjemput pasti mereka akan membuka kaca mobil dan tersenyum ke arah Ify. namun kali ini? gak ada mereka. Ify bingung, kalap gak tau mobilnya yang mana.

Ify tersenyum lebar ketika mendapati mobil silver berada di sampingnya. Ify dengan pdnya masuk ke dalam mobil itu. dan duduk santai.

"eh neng siapa?" katanya.

"hah" Ify melongo. Demi apapun jangan bilang Ify salah mobil? sumpah demi apapun? Ify beneran salah mobil. Ify masih melongo kemudia tanpa kata pula ia keluar dengan muka seperti udang rebus.

Diantara Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang