#Eigth

20.5K 1K 29
                                    

Nicki POV

Semenjak aku ngajarin rizal menyelesaikan tugas, maka saat itulah kami berteman. Setiap hari kami lakukan bersama, dari pergi sekolah bareng, ke kantin bareng, ngerjain PR bareng.

Dan dia juga selalu nurut apa yang aku mau. Seperti, aku mau beli buku ketoko buku, dia temenin. Ke minimarket juga ditemenin. Sampai kedekatan kita diSalahartikan oleh orang lain.

Banyak yang bilang aku sama dia kaya orang pacaran, ada juga yang bilang kalo kita kaya adek kaka. Huft, aku paling sebel jika aku dibicarakan seperti itu.

"Kenapa sih muka kamu ko ditekuk mulu" tanya rizal yang mungkin menyadari tingkah dan mukaku.

"Aku sebel aja, kalo kita dibilang pacaran sama orang orang" jawabku sebel.

"Udah, gak usah dipikirin. Ini kan yang ngerasain aku sama kamu, orang lain gak tau kan. Jadi, jangan dipikirin ucapan orang. Itu mah cuma orang yang gak ada kerjaan doang" ucap rizal yang mencoba menenangkanku.

"ko, kamu biasa aja sih" tanyaKu heran

"Yah kan, udah aku bilang. Yang ngerasain tuh aku. Orang lain gak bakal tau kan apa yang ada dalam diri aku" jawab dia dengan bijak

"Yaudah deh, mulai saat ini aku coba biasa aja" Jawabku mencoba

"Nah, gitu dong. udah, gak usah dipikirin".

Saat ini aku lagi berada dirumahnya. Katanya sih dia minta ditemenin, karena dirumah dia hanya ada dia sendiri. Mama dan papanya pergi dan diperkirakan pulang malam.

Rizal sejak berteman denganku, dia selalu mengkhawatirkanku, manja kepadaku, dan kemauanku selalu dipenuhi. Dan saat aku bersama dia, entah mengapa jantungku selalu deg degan, setiap dia menggodaku juga mukaku merasakan panas sampai ke kuping.

Aku selalu bertanya, apakah mungkin aku cinta sama dia. Tapi, aku sama dia kan bergender yang sama. Aku yakin, pasti dia normal. Tapi, aku menyadari kalau aku memang menyukai dia. Dia yang selalu ada buatku, dia yang selalu memberiku semangat, dia yang selalu menjagaku, dia selalu menggertakan hatiku. Dan aku sadar bahwa aku mencintainya.

Aku tidak mengelak hal tersebut. Karena selama ini yang aku butuhkan telah ku dapatkan dari seorang Rizal Arliansyah. Dari kehangatan, perhatian, perlindungan, bahkan sampai hal kecilpun aku dapatkan.

Apakah dia memiliki rasa yang sama seperti ku???. Itu adalah pertanyaan yang terngiang diotakku.

"Hei, ngelamunin apa sih"

"Gak, ngelamunin apa apa ko"

"Yaudah. Kita keluar yuk, bete dirumah" ajak dia kepadaku

"Kemana"

"Maen aja sama anak - anak di lapangan. Udah, yu ah"

Rizal menarikku dengan antusias, dan aku hanya bisa menuruti kemauan dia. Karena percuma, bila aku tolak, pasti aku yang kalah. Memang keras kepala.

Selama diperjalanan, aku mengobrol dengan dia. Asik banget deh, berbagai topik kami bicarakan.

"Oh iya, kita minggu depan kan udah ulangan kenaikan kelas. Kamu udah belajar belum ??" Tanya dia

"Yang ada harusnya aku yang bertanya seperti itu". Jawabku datar.

"Lah, emang kenapa ???" Tanya dia bingung.

"Yang minta diajarin pr siapa ?? siapa kalo ngeliat soal merinding ??? Bukannya itu kamu yah" balasku jujur.

"Ah, kamu mah gak asik. Aku kan coba perhatian sama kamu" DEG. Aku merasakan mukaku memanas dan jantungku berdegup kencang.

Pada saat aku dan dia sampai di lapangan. Kami langsung bergabung dengan yang lain.

"Cie, yang udah jadian mah. PJ bisa kali" ledek temanku.

"Apasih, aku sama dia gak pacaran ko" jawabku biasa aja.

"Kalo gak jadian, kenapa berduaan terus. Udahlah nick, besok yeh jangan lupa PJ" jawab temanku yang lain.

"Mana mungkin aku sama dia jadian sih. Kalian semua ngaco. Udahlah, aku pulang aja" jawabku yang mulai risih.

Aku kan takut kalo semisal malah rizal yang menghindariku, karena teman temanku. Aku takut itu.

Author POV

Rizal yang melihat wajah nicki, hanya bisa diam. Dia takut jika harus menanyakan hal lain.

"Kamu tadi risih yah??" Tanya rizal hati hati

"Tau ah, aku lagi bete. Mending kita cepetan pulang" jawab nicki yang masih dalam fase badmood.

Sampai dirumah rizal. Nicki pamit langsung pulang, dan dari situ rizal ngerasa kalo dia sedang unmood. Heh, mulai deh sifat anak anaknya keluar.

Nicki masuk kedalam rumahnya dan langsung masuk kedalam kamarnya, dan berbaring dikasurnya dan terlelap.

°°°°°°°°°°

Rizal POV

Gua mesti gimana nih ???. Jujur gua takut kalo semisal nicki risih sama gua dan bakal ngejauhin gua. Aduh, salahkan anak anak yang ngeledeknya kelewatan.

Gua takut nicki akan ilfeel sama gua. Ahhh, gua harus gimana nih.

Apa gua musti ngejauhin dia karena gua gak mau dia merasa keganggu bila sama gua. Tapi, gua takut kalo dia akan kecantol sama orang lain.

"Aaahhhhh" teriak gua sangat frustasi.

"Apasih, zal. Ko teriak teriak. Berisik!!!" Kesal mamah, karena dia lagi maskeran.

"Aku bingung mah" aduku kepada mama

"Kenapa ??? Nicki gak mau kamu ajak nanonano ?? Atau kamu yang maksa dia sampai dia gak mau ???" Tanya mama asal.

"Apasih, mah. Aku gak mikirin sampai kesitu, itu mah pikiran mama aja kali" balasku kesal.

"Yaudah kenapa"

"Tadi siang, aku main sama nicki di lapangan. Terus pada saat datang, aku sama nicki di ledekin kalo aku udah jadian. Nah, disini aku takut. Karena pada saat aku lihat, muka nicki tuh kaya risih, sama dia bilang kalo aku sama dia gak bakal pacaran karena kita berdua cowok". Jelasku kepada mamah.

"Rizal. Kamu sebagai seme harus bisa berjuang untuk mendapatkan hati seorang uke. Dan disitu kamu harus membuktikan bahwa kamu cinta sama dia. Caranya yah, jangan maen kamu tembak aja kaya anak sekarang. Tapi kamu lakuin yah, dengan usaha, bukan dengan kata kata". Benar juga yah apa yang dibilang mamah. Gua harus usaha.

"Rizal sih, sempet mikir. Kalo rizal bakal ngejauh aja sama nicki. Karena, rizal gak mau kalo semisal kami diledekin mulu, nicki malah ilfeel sama rizal dan ngejauh. Lebih baik rizal aja deh yang nyerah". Jelasku putus asa.

"Kamu yakin mau nyerah ??" Tanya mamah yang bisa gua liat ada kekecewaan.

"Iya, mah. Aku mau nyerah aja. Aku gak mau nicki risih karena dekat sama aku".

"Yaudah, kalo keputusanmu itu yang terbaik buat kamu. Mamah, akan setuju".

"Tapi bukan berarti aku akan, pergi selamanya. Aku bakal kembali, setelah kurasa waktu yang tepat. Dan aku akan mendapatkan hati dia".

"Bagus deh. Jadi keinginan mama buat menjadikan nicki menantu mama akan tercapai" jawab mama yang antusias.

Maaf yah nick, kalo buat kamu gak bahagia jika kamu disampingku.

Setelah itu aku, langsung menuju kekamar dan memikirkan alasan yang tepat untuk menghindari nicki. Atau aku pergi aja yah, dan diemin dia.

Yaudah deh, aku diemin aja.

Maaf yah nick.
.
.
.
.
.

To be continued chapter selanjutnya masih flashback. please comment + vote yah ....

Lav yu al :*:*:*

Modus(BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang