#Third

45.1K 2.3K 253
                                    

Still Nicki POV

Selesai sarapan, kami pamit sama ibu dan kakak. Aku mengikuti rizal menuju motor gedenya itu, sekilas bayangan semalam teringat lagi. Sampai aku sadar bahwa aku diperhatikan oleh rizal karena melamunkan kejadian semalam.

"Hei,  kamu ngapain bengong, entar kita telat", intrupsi dia sembari memberi helm kepadaku, dan aku terima helmnya, dan seperti biasa, aku kesusahan menaiki motor gedenya itu. Dan dia tersenyum remeh lagi. Ingin rasanya aku membuang orang ini.

"Pegangan yah, aku bakal ngebut". Sebelum aku menjawab, dia sudah melaju dengan cepat.

Perjalanan menuju sekolahpun kita saling diam, hanya menikmati udara pagi. Tiba disekolah, Aku dilihat banyak pasang mata, tapi aku tidak menanggapinya. Aku turun, dan rizal memakirkan motornya. Setelah diparkir dengan benar, aku dan dia berjalan beriringan ke loby, tapi aku dan dia beda kelas, beda jurusan pula, dia IPS sedangkan aku IPA.

Tapi dia mengantarku sampai kekelasku, padahal aku bilang gak usah, ngerepotin. Tapi dia tanggapi dengan ringan dan memalukan

"aku takut kamu kenapa napa, mangkanya aku anterin aja".

"tapi aku udah gede rizal". Rengekku, tapi tetap gagal.

"Tapi kamu diamataku tetep seorang cowok imut yang menggemaskan, jadi aku takut ada hal yang mengerikan menimpamu". Blush. Aku merasakan mukaku memanas karena perkataannya.

"Hey, kenapa sama mukamu, apakah kau sakit???, ko mukamu merah???".

aku langsung masuk kedalam kelas, karena bodohnya aku malah mengeluarkan semburat merah, dan lagi pula aku sudah sampai didepan kelasku.

aku melihatnya sekilas, dia melihatku, lalu tersenyum, tanpa sadar akupun ikut tersenyum. Lestari melihatku, lalu tersenyum. Oh tidak senyum yang aku benci, karena pasti ada hal yang mengerikan.

"Cie, berangkat bareng nih ye, hahahah".

"ko, kamu tau sih???".

"tuh kan berarti bener, hahaha... iya deh yang mau CLBK mah, jangan lupa PJ ke gua ye".

"Serah!!!". Jawabku kesal.

Lestari makin tebahak - bahak lagi. Dasar menyebalkan.

Pada saat belajar pun rizal yang memenuhi pikiranku, sampe aku melamun.

"Nick, kau melamun apa huh??? Kau sudah bosan mengikuti pelajaranku??" Ucap pak Irwan dengan tegas. 

"Maafkan saya pak, saya tidak akan mengulanginya lagi". Lalu pelajaran berlanjut.

Bel istirahat berbunyi, aku sama lestari sudah siap ingin pergi ke kantin, pada saat ingin keluar kelas, aku melihat rizal menunggu didepan kelasku, dengan gaya cool-nya, membuat semua cewek histeris melihatnya. Huhh, mulai lagi deh tebar pesonanya.

"Kamu ngapain disini ???? Mau tebar pesona ???".

"iya donk, mau tebar pesona sama kamu".

BLUSH. aku langsung memukul perut ABS-nya itu, biar tahu rasa. Aku menarik lestari agar pergi ke kantin secepatnya, sebelum jantungku copot gara gara dag-dig-dug. Tapi bukan rizal namanya kalo nyerah gitu aja, dia berlari menyusul aku dan lestari. Dia langsung menarikku kedalam rangkulannya, lalu berjalan ke kantin, membuat lestari sendirian.

*Tapi tak apa, menurut dia, mereka sangat cocok, kalo sampai mereka jadian, dia pasti dapat Real Couple YAOI. Ahai*

Sesampainya dikantin, aku mencari tempat duduk. Dan aku memutuskan untuk mengambil di tempat pojok kantin, karena hanya tempat itu yang kosong.

Modus(BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang