Nicki POV
Hari minggu, adalah hari dimana setiap orang melakukan ritualnya masing masing. Seperti aku yang melaukan ritual tidur panjang, karena menurutku medan magnet di kasur semakin besar jika hari minggu. Aku masih memikirkan kejadian semalam, aku tidak menyangka bahwa rizal selama ini menyukaiku. Tapi mengapa dia meninggalkanku begitu saja, tanpa memberi penjelasan yang tepat, dan tidak ada sepatah katapun yang dia ucapkan. Sepertinya aku harus menanyakan hal itu kepada dia nanti. Tapi untuk memberi pembuktian, sebernarnya aku tidak perlu, aku hanya ingin melihat, rizal sungguh mencintai aku atau modus lagi.
Untuk jawaban yang akan aku kasih sih, sebenernya bisa saja aku jawab hari itu juga. Tapi aku tahan karena siapa tau setelah diberi jawaban, rizal malah cuek sama aku. No way, euw.
Berpikir tentang rizal membuatku lapar. Apa ibu sudah membuat sarapan yah??. Aku turun kebawah untuk melihat sudah siap atau belom, tapi malah yang kudapati rizal yang tengah duduk manis sembari menunggu ibuku selesai.
"Kamu ngapain disini ??". tanyaku bingung, karena ini masih pagi, dan dia udah ada dirumahku ???.
"mau sarapan bareng princess-ku, lah. Apalagi ???".
Aku menanggapinya biasa aja, karena ibu sudah tau tentang hubunganku sama rizal. Tapi aku belom pacaran ko, sama dia.
"Ibu yang ngajak nak rizal kesini, lagian mamahnya sedang keluar sebentar, jadi nak rizal dititipin sama ibu disini. Kamu pasti senang kan???" Ucap ibu sembari tersenyum lalu melihatku.
"Apa sih ibu, bikin aku malu aja"
"ngapain malu sama aku??".
"Tau ah, aku gak mau sarapan kalo gitu".
Aku pun naik ke atas, lalu kekamar, dan melanjutkan tidurku. Aku sudah tidak lapar, karena melihat dia saja aku sudah kenyang.
Author POV
Ibunya nicki melihat anaknya ngambek, sudah hal biasa. Bahkan dia senang membuat anaknya ngambek.
"Maafin nicki yah, nak rizal. Dia memang suka begitu kalo lagi digoda, karena dia malu. Untung saja kak okta masih dikamarnya, coba kalo ada pasti dia tambah ngambeknya". Rizal menanggapinya dengan senyum senyum.
"Iya tan, aku udah tau ko, sifat calon pacar ku". Rizal kaget, karena dia baru saja bicara kepada calon mertunya. Mampus sudah, misi gagal.
"Jadi benar yah, kamu cinta sama anak tante".
"i .... iya tan ... te" jawab rizal kaku, karena ulah mulutnya yang gak bisa dikontrol.
"Tante mah gak apa apa, asal nicki bahagia sama kamu, tapi kalo kamu sampai nyakiti hati nicki. Jangan harap kamu melihat matahari". Rizal pucat mendengar perkataan mamanya nicki. Tapi tunggu???... ini maksudnya apa sih ???.
"Maksud tante apa tadi?? Aku belum ngerti".
"Jadi tante setuju kalo kamu sama nicki pacaran, bahkan nikahpun tante setuju. Karena tante gak mau membuat nicki kehilangan kebahagianya jika tante menuntutnya. Lagian kan tante bisa punya cucu dari ka okta".
"Jadi tante setuju, kalo aku sama nicki, pacaran bahkan sampai, hmm..... nikah???" Jawab rizal pelan pada saat menyebutkan kata nikah. tidak dia sangka bahwa mamanya nicki menerima dia sebagai menantunya.
"Makasih tan, aku janji bakal jaga nicki selalu, akan menjadi suami siaga, dapat membahagiakan nicki. Itu pasti tan, aku janji".
"Tante gak butuh janji, yang tante mau tuh bukti". Pinta mamanya nicki.
"Pasti, rizal pasti akan buktikan, bahwa rizal pantas untuk nicki". Jawab rizal dengan semangat yang menggebu, gebu. Karena menurut dia, usaha dia mendapatkan hati nicki, sebentar lagi akan berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Modus(BxB)
FantasyPernah gak sih, ngerasain rasanya dimodusin. Pasti pernah donk, dan rasanya itu gak enak. Tapi ini beda, kalo ini cowok modusin cowok. Baru denger, kan ???? ..... Nicki Gabby Lautner Aku baru sadar bahwa aku hanyalah bahan permainan dia, bahan mod...