Page 3

667 116 9
                                    


Dion Nesmana pov

Yeahh....walaupun ini aktivitas kegemaranku aku juga harus bersungguh-sungguh menyikapinya. Ini menyangkut kematian adik kelasku juga kan.Dulu aku pernah menyelidiki kasus hilangnya salah seorang murid di sekolah ini,tapi ternyata mereka Cuma bermain petak umpet, dan tertidur di semak-semak dekat kantin ( Bohong, malu cerita kasus tukang bersih-bersih sekolah ). Kalo ini mah harus serius, ckckck.

"Eh Dion,gimana caranya kita nyelidiki ni kasus..??"Tanya Roni." Bahkan saksi pun nggak ada..!!"

"Yang penting kita tau faktanya kan,bahwa pembunuh ini pasti menyimpan rahasia besar yang mungkin Cuma di ketahui Bambang. Atau menawarkan transaksi illegal gitu."Tukas ku. "Atau Cuma hal sepele mungkin."

###

"Bener dek !!" sahut inspektur Johan tiba-tiba sambil menunjuk kearah sebuah jejak kaki dekat TKP yang memang agak pudar."Itu pasti jejak kakinya."

Yuuhuu....tak pernah ku rasakan sebelumnya sensasi misterius ini. Kami berhasil menemukan sebuah jejak yang mengarah ke pintu belakang sekolah. Serasa dunia ini penuh warna, warna misteri yang ingin sekali ku pecahkan. Mungkin saat aku dewasa aku akan mencari pekerjaan sebagai mata-mata atau detektif.

Ckckck, aku harus mulai focus sekarang, jejak pembunuh sudah di depan mata.Dengan bekal keberanian dan sebuah senjata di tangan, Inspertur Johan memimpin pengejaran dengan perlahan namun pasti. Ngomong-ngomong senjata inspektur Johan mirip mainan punyaku waktu smp dulu.

###

# Hany di waktu yang sama.
Aku benar-benar syok berat.Baru Sebentar saja ku tinggalkan bambang untuk membeli bakso di pinggir jalan, saat aku kembali ternyata sudah terlambat. Aku harus membalas perlakuan kejam pada sahabatku itu.

Aku berfikir keras dengan se cuil akal sehatku.Pembunuh ini pastilah sangat cerdik, Aku harus memikirkan scenario yang bagus untuk meringkus penjahat kejam ini. Pembunuh ini memanfaatkan kapak yang ku bawa untuk menebang pohon di belakang ruang olahraga menjadi senjata yang ampuh untuk membunuh Bambang. Pasti juga Bambang mengetahuinya dan mencoba melawan. Mungkin penjahat ini bukan penjahat biasa.

Aku benar-benar harus mencari tahu apa yang telah terjadi.Aku memutuskan mencari bukti-bukti kuat akan kejadian tersebut dengan cara "menyusuri setiap detail di TKP." yap itulah cara yang paling bagus untuk saat ini.

Critt......Perlahan ku buka pintu dari ruang olahraga menuju tempat yang sering ku sebut sarang hantu. Ku lihat-lihat ke sekitar dan hanya ada dinding yang sudah di tumbuhi lumut sebagian, lantai yang sedikit basah "Akkhh.... Dasar laki-laki,benar benar jorok," baunya pun agak-agak pesing khas WC pria. Di sini benar-benar mengerikan, aku mulai me raba-raba dinding kalau-kalau ada pintu rahasia. Sambil di temani cahaya lampu yang redup entah sudah berapa lama belum di ganti aku memasuki salah satu kamar mandi di WC itu.

Tes....tes...tes...,"aneh rasanya kran di sini tidak bocor. Hawa di sini mulai terasa dingin, membuat bulu kudukku berdiri ketakutan.

Krak...!!!!, sesuatu membentur kepalaku dengan keras.Dengan sedikit kesadaran yang ku miliki aku berusaha melihat apa yang terjadi.

"HANY......apa yang kamu lakukan di sini..? hihihihihi......"Bisik seseorang yang ku tebak adalah wanita.

Mungkinkah dia pembunuhnya..?, akkh...apa yang ku pikirkan aku harusnya lari menuju ruang kepala sekolah dan memberi tahu apa yang terjadi di sini. Sekuat tenaga aku berusaha keluar dari WC mengrikan ini.

"Ehh....jangan lari dong aku sudah ketahuan kan..?? hihihi....."Sial kali ini dia menarik kakiku. Hantu-dengan-suara-mirip-orang-tersedak ini membuatku ketakutan setengah mati. Mungkin aku harus berteriak..??.

ACTUAL TARGET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang