Page 6 ( New )

475 93 3
                                    

Dion Nesmana pov

Setelah menyadari ada yang tak beres di sini aku mulai berpikir apa yang di katakana inspektur Kim. Pertama pasti ada ruang rahasia di sekolah ini yang di gunakan untuk bersembunyi, lalu Roni dan aku terkena hipnotis. Padahal seingatku kami tidak bertemu siapapun yang kami rasa sanggup menghipnotis kami begitu cepat.

Itu artinya orang yang berpura-pura menjadi inspektur itu penjahatnya, toh kami juga bersamanya tadi. Pasti dia sempat menghipnotis kami entah bagaimana caranya.

###

"Coba dek Dion hubungi seseorang yang lebih tau untuk minta penjelasan tentang sekolah ini." Saran inspektur Kim.

Yang terlintas di kepaku sekarang adalah mantan kepala sekolah tahun dulu, dia pasti tau sesuatu. Kalau tidak salah namanya pak Rahman, mungkin aku masih menyimpan kontaknya.

Langsung ku cari nomer ponselnya di smartphoneku, nah ternyata masih ku simpan.

Tut...tut...tut... "Halo di sini Rahman, siapa ya?"

"Ini Dion pak, murid bapak di kelas 8 dulu."

"Oh.. nak Dion, ada apa?, tumben nelpon bapak?"

"Untung bapak gak ganti nomer. Gini pak, ini ada sesuatu di sekolah, kami harus mencari orang hilang ( gak jujur biar gampang ), tapi kami gak menemukan apa-apa di semua ruangan sekolah, apa bapak tau di mana ada ruang tersembunyi di sekolah ini?, ini yang hilang salah satu murid kelas 8 pak." Tanyaku penasaran.

Jawaban pak Rahman cukup mengejutkan "Gitu ya...hmm... gini nak, dulu sekolah itu bekas gudang rokok yang sangat besar, ini Cuma bapak dan orang-orang tertentu saja yang tau. Di wc ruang olahraga ada sebuah tangga yang menuju ruang bawah tanah, pernah di gunakan oleh murid-murid yang tidak sengaja menemukanya untuk minum narkoba dan sejenisnya. Tapi sekarang sudah di tutup."

"Saya turut prihatin pak, baru ini saya tau ada kejadian gitu disekolahan ini. Pasti supaya tidak merusak nama baik sokolah kan pak?"

"Benar nak. Ya sudah, pintu itu sudah di tutup dengan keramik sehingga sama persis dengan sekitarnya, mungkin agak susah menemukanya. Kamu coba saja cari murid yang hilang itu di sana, mungkin dia bersembunyi di sana."

"Iya pak, terimakasih infonya." Tuut...... huff... akhirnya, keburu habis pulsaku.

"Gimana dek Dion?, apa kata beliau?" Tanya inspektur Kim

"Ada ruang rahasia di wc ruang olahraga inspektur!!, mungkin dia di sekap di sana." Jelasku dengan suara lantang.

"Hmm.... Cepat kita cari ke sana..!!!" Memberi tanda kepada membernya. "Kamu juga dek Dion." Sambil menyerahkan sebuah pistol padaku.

"Yeahh.... Yuk pak.!!!" Seru ku.

Bener-bener seperti detektif, sekarang ada senjata api di tanganku. Jangan salah sangka ya, aku dan inspektur Kim sudah lama kenal, dia teman ayahku sakaligus tetangga ku juga. Aku juga pernah membantunya menyelesaikan beberapa kasus, jadi wajar saja dia mempercayaiku.

Bersama inspektur Kim dan rekan-rekanya, akhirnya kami bergegas menuju ruang olahraga, wcnya.

"Petugas medis 4 orang, membawa tandu ayo ikut..!!!" Perintah inspektur Kim yang langsung di respon oleh paramedis.

Sesaat aku terkagum-kagum pada inspektur Kim, mungkin kalau aku menjadi inspektur pasti keren kan? Hahahaha.... "Terlalu berharap"

Setibanya kami di wc ruang olahraga( yang sangat bau ini) kami bergegas mengetuk-ngetuk lantai wc, mencari pintu menuju ruang bawah tanah rahasia. Walaupun ada bekas-bekas air seni di lantai wc, air seni murid yang tidak bertanggung jawab, harusnya waktu aku menjabat osis ku suruh semua kelas yang suka memakai ruang olahraga membersihkan wc ini. Kami tetap mencari( pakai masker dan sarung tangan).

ACTUAL TARGET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang