Page 8 ( New )

488 91 20
                                    


Yap. Lanjut.

################################

Roni vandarus pov

Hari-hari di sekolah berjalan dengan normal. Dua bulan lagi aku dan angkatanku akan lulus dari sekolah dengan sejuta kenangan ini, kejadian-kejadian yang baik atau buruk di sekolah ini memang membuat kesan tersendiri untukku ataupun Dion.

Sip, kami harus mempersiapkan diri menghadapi UN yang sangat mengerikan. Pelajaran matematika, yup lebih mengerikan daripada kejadia dua bulan lalu. Terkadang aku merasa janggal saat kejadian dua bulan lalu, gergaji mesin yang mereka gunakan ternyata Cuma mainan alias palsu. Kalaupun mereka ingin membunuh kami, pasti sejak awal tanpa harus menyiksa kami sedemikian rupa.

Luka yang kami alami memang cukup parah, tapi luka itu setidaknya masih membuat kami bertahan hidup selama 5 hari. Waktu yang cukup untuk Dion menemukan kami.

Kadang aku berpikir, jangan-jangan waktu UN kami akan mengalami kejadian-kejadian horror lagi.

Soal UN yang ternyata adalah dead note, guru yang ternyata adalah si nenek sihir kemudian mengurung kami dalam ruangan sembari menembaki kami, kursi yang ada pemicu bomnya saat di duduki tiba-tiba satu sekolahan hancur, dan masih banyak lagi yang menganggu pikiranku.

Untung saja ada Dion dan inspektur Kim yang selalu siap menolong, kalau saja tidak ada mereka pasti si Johan yang mengerikan itu masih gentayangan sampai sekarang, walaupun nenek sihir masih hidup, dia tidak akan melakukan apa-apa saat ayahnya itu mati. Hahahaha.... Rasakan akibat ulahnya sendiri.

################################

Hari ini terasa hampa, biasanya pagi-pagi gini Hany akan menelpon untuk bicara masalah apapun walau tidak penting, setidaknya kami berdua bisa bicara panjang lebar. Tapi hari ini sangat membosankan.

Sabtu 11 November 2018, sepertinya aku merindukan masa-masa sekolah, ini sudah satu hari sejak di umumkannya berita bahwa sekolah akan di renovasi ulang. Membangun tempat painball dan renovasi-renovasi besar lainya, agar tidak mengganggu para tukang dan paman-paman. Kami, satu sekolah di minta belajar di rumah masing-masing selama 10 hari.

Mana ada renovasi sekolah membutuhkan waktu 10 hari, paling singkat waktu yang di perlukan satu tahun untuk bongkar-pasang perabot dan yang lainnya. Menurut penjelasan kepala sekolah pada hari minggu lalu, sekolah membuat proposal dan mengajukan dana APBN dari pusat dengan melibatkan kasus pembunuhan yang totalnya sudah 7 kasus. Sehingga sekolah mendapat dana yang lumayan untuk menyewa tukang dan membeli bahan-bahan bangunan dalam jumlah banyak.

Dalam waktu 10 hari itu kami diharapkan tetap belajar, tapi belajar di rumah masing-masing.

Harusnya kalau mau ada renovasi paling tidak kami di buatkan acara studi tour, atau refreshing ke tempat-tempat bersejarah agar tidak bosan di rumah seperti yang ku alami sekarang ini. Rasanya aku akan mati mengingat masih tersisa waktu 9 hari lagi untuk di lewati dengan bosan. Jelas aku ini bukan orang yang mengharapkan untuk selalu libur.

Banyak orang yang menganggap sekolah adalah tempat membosankan atau malah menganggap sekolah sebagai neraka. Rata-rata mereka adalah orang yang punya pengalaman buruk atau memalukan di sekolah mereka.

###

Teng....Tong....

"Alah... siapa lagi sih yang datang mengaggu di saat bosan melandaku gini?" Gumanku

Dengan langkah berat aku berjalan menuju ruang tamu, sama sekali tidak terpikir di kupalaku siapa yang akan datang bertamu di jam segini. Kulirik jam dinding di ruang tamu, sudah menunjukan jam 9 pagi.

ACTUAL TARGET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang