Page 10

371 78 14
                                    

################################

Dina Purnama pov

Akan ku jelaskan kenapa aku begitu takut melihat kejadian tadi. Bisa di bilang melebihi rasa takut, mungkin.

Sebenarnya aku mau cerita kepada mereka, tapi aku terlalu takut untuk mengatakannya. Melihat wajah ceria teman-temanku aku jadi gak tega melukai persaan mereka. Masa di saat-saat seru gini aku malah cerita horror yang menyangkut mereka, bisa-bisa aku gak punya teman sampai gak beryawa nanti.

Selama 3 malam terakhir aku selalu di terror oleh seseorang, walaupun bukan secara fisik. Email, facebook, WA, LINE pokoknya semua sosmed yang ku punya selalu di terror oleh orang yang sama. Bisa di bilang dia seorang Stalker yang gak tau sopan santun. Berani-beraninya dia main-main sama adeknya Dion.

Orang itu ingin agar aku tetap di rumah, tidak ikut liburan ke pantai. Yang ku pikirkan aku akan di bunuh saat kakakku dan yang lainnya pergi berlibur. Tapi aku orangnya gak akan mudah di tipu sama pesan-pesan cupu gini.

# Isi peringatan #

# TETAPLAH DI RUMAH KARENA PEMBUNUH AKAN DATANG KE PANTAI BERSAMA KALIAN. KALIAN AKAN TERKENA TERROR MENGERIKAN DI SANA. BILA BERSIKERAS INGIN PERGI, AKU TIDAK TAU APA YANG AKAN TERJADI, BAWALAH SENJATA. SETIDAKNYA ITU CUKUP UNTUK MEMBUATMU HIDUP SEDIKIT LEBIH LAMA.

SUDAH KU PERINGATKAN KALIAN, JANGAN SALAHKAN AKU BILA KALIAN MATI DI SANA, PEMBUNUH INI TAU POSISI KALIAN.

DI MATA HANY ADA SEBUAH ALAT PELACAK YANG DI PASANG PEMBUNUH ITU DUA BULAN LALU.

DI PAHA KANAN RONI ADA SEBUAH KUNCI YANG AKAN BERGUNA BILA KALIAN TERJEBAK NANTI.

KAU TAU, DI KEPALAMU ADA SEBUAH BOM YANG AKAN MELEDAK JIKA RENCANA YANG DI BUAT SI PEMBUNUH ITU GAGAL.

DAN DI JANTUNG KAKAKMU ADA SEBUAH TOMBOL PEMICU YANG DAPAT MENG NON AKTIFKAN BOM DI KEPALAMU.

RENCANA MEREKA KALI INI SANGAT BERBEDA DARI 2 BULAN LALU, KEJADIAN 2 BULAN LALU HANYA UNTUK PENGECOH SEMATA.

TENTU SAJA KEPUTUSAN ADA DI TANGANMU SENDIRI, APA YANG AKAN KAU LAKUKAN AKAN MENENTUKA NASIB MEREKA NANTI.#

Aku bukan anak kecil kakakku lagi, kini aku sudah dewasa. Aku tau mana yang benar dan mana yang salah. Pesan yang di kirim oleh orang misterius itu pasti ancama belaka. Mana mungkin itu terjadi, meletakan sebuah benda ke dalam tubuh manusia, apa itu mungkin?, ih amit-amit kalau waktu tidur aku di geledah si stalker cemen ini.

Ini pasti ulah berandalan yang suka menyebabkan masalah padaku di sekolahan, aku sih gak akan mau tau siapa namanya. Dan gak akan mau ketemu lagi sampai ajal menjemput dia. Bukan aku.

###

Setelah 5 menit perjalanan kami tiba di sebuah pantai tepat di ujung jalan. Pantai yang begitu indah nan mempesona.

Roni memarkir mobil. "Teman-teman inilah yang di namakan pantai Drini."

"Benar-benar sunyi jam 8 gini." Sahut kakakku.

Ku toleh ke kanan pamanya Hany sedang melambaikan tangan kearah kami. "Neng kene!!"

"Yuk teman-teman, kita cari penginapan!!" Seru Hany sembari berlari kearah pamannya. Yang lainnya mengikuti dari belakang.

Sambil berlari ku tengok ke belakang, Cuma Susi yang berjalan dengan wajah lesu, "mabuk darat benar-benar merasukinya." Gumanku. Sebenarnya aku juga mabuk darat sih, tapi lumayan. Pemandangan pantai yang indah ini membuat moodku naik lagi.

###

"Ini penginapan yang pakde ceritakan ke Hany." Paman Julkar menunjuk sebuah rumah.

"Pondok indah" itulah yang tertulis di sepanduk besar dipagar bangunan itu.

ACTUAL TARGET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang