Page 18 ( Last )

521 66 41
                                    


################################

Last episode

Malam itu bulan bersinar kebiruan memantulkan cahaya matahari di bagian lain bumi. Dion, Roni, dan Hany hanya mengawasi teman-teman mereka dari balik layar smartphone.

Siasat yang di lakukan Dion Nampak berjalan mulus, mereka akhirnya mengetahui siapa sebenarnya yang menjebak mereka di pantai selama hamper delapan hari itu. Sejak hari pertama, Johan atau ayahnya Susi memang ikut dalam rencana pengurungan itu.

# Posisi Dion #

Roni membungkam mulutnya, sepertinya hanya dia yang terkejut mendengar bahwa si Johan itu ada bersama mereka selama tujuh hari. Mengerjakan jembatan bersama, bercanda bersama, bahkan tidur bersama.

"Sejak kapan kalian tau kalau itu Johan?" Tanya Roni pada kedua temannya dengan nada tersentak.

"Sejak sore tadi Ron, aku juga di kasih tau dia." Jawab Dion yang langsung melempar pandangan pada Hany.

"Kalau aku sejak melihat dia bersama inspektur Kim dan melihat perbedaan tubuh mereka." Jelas Hany.

Roni menggeleng kencang. "Sial, brengsek itu ada bersama kita setiap harinya. Bisa saja dia membunuhku dan Hany."

"Yang aku bilang tadi Cuma perkiraan Ron." Dion mencoba menenangkan Roni.

"Maksudnya?"

"Mungkin saja target sebenarnya bukan kalian berdua, tapi orang lain." Tambah Dion sambil memegang dagunya. Dalam hati Dion memang ada kecurigaan terhadap orang lain, tapi dia masih belum memahami situasinya.

.

.

.

.

DUAR...!!!

DUAR...!!!

DUAR...!!!

Tiga ledakan keras itu berasal dari rumah yang di gunakan ketiga sahabat itu untuk umpan mereka, dan ledakan itu membuktikan rencana mereka untuk menyembunyikan diri berhasil.

Ledakan yang sudah di perkirakan mereka itu hanya umpan agar mereka bertiga dianggap sudah tiada, lenyap dalam ledakan. Walau begitu, Dion dan dua temannya juga belum tahu rencana Johan.

"Bagus, bangunan umpan kita sudah di ledakan." Seru Dion dalam keheningan. "Kalau aku benar kalian adalah target, ledakan ini akan mengakhiri pengurungan ini."

"Teman-teman kita akan di bebaskan?"

"Benar!!"

"Lalu apa selanjutnya?" Tanya Hany.

Dion menyandarkan tubuhnya ke dinding. "Kita tunggu besok pagi."

##########################################################

# Tempat Inspektur #

Inspektur kembali berlari kearah sumber ledakan, dia tau dia sendiri yang meledakan itu, tapi demi keberhasilan rencananya dia harus membuang sedikit tenaga.

"Tempat nak Dion, Roni, dan Hany sudah rata dengan tanah!!" Seru inspektur Kim dengan wajah cemas yang di buat-buat.

Semua orang yang ada di ruangan itu merasa cemas. Mereka benar-benar tertipu dengan acting super inspektur Kim. Mata yang tadi sangat ingin terpejam kini segar bugar, mengetahui kemungkinan mereka adalah target selanjutnya.

Air mata menggenag di pipi Dina. Dia tau kemungkinan besar kakaknya mati dalam ledakan itu. Suasana hatinya benar-benar hancur seketika, kini tidak ada lagi orang yang melindunginnya. Mungkin dia akan marah besar kalau mengetahui kebenarannya.

ACTUAL TARGET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang