Page 4 ( new )

527 110 4
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan.


###

Hany pov

Sudah kuduga ada yang tidak beres, yang ku kenal bernama Johan Cuma ada satu, Johan ayahnya Susi. Tapi pak Johan ayahnya Susi yang ku kenal adalah seseorang yang baik hati, aku pernah ke rumah Susi sekali saat menjenguk Susi yang sedang sakit.

Aku bahkan di sambut dengan hangat, bahkan sampai di beri makan segala.

Ku buang jauh-jauh pikiran itu, gak mungkin juga dia berani kan, yang harus ku lakukan sekarang adalah keluar dari tempat ini.

###

Sial kenapa tubuh ini terasa sakit sekali. Bahkan mataku sangat sulit untuk di buka. Apakah akhirnya aku akan menyusul Bambang. Rasa nyeri memenuhi tubuhku, rasa panas di tubuhku ini serasa bagai di tusuk seribu pedang ( gak seribu juga sih, kurang dikit mungkin) membuatku ingin menangis. Sayangnya membuka mata saja tidak bisa, apalagi menangis.

"Hany….Hany…!!! bangun, cepat bangun Hany. Apa kau akan menyerah begitu saja?, kau itu gadis yang kuat. Tegarkan dirimu dan bangunlah."

Sial sekarang aku berhayal tentang Roni. Suaranya pun sampai terasa nyata bagiku.

Ahh… tubuh ini sekarang terasa ringan bagai kapas di tiup angin.

DEGG..!!!!!

Sesuatu menyentuh tanganku, tangan itu menyentuh tanganku dengan lembut. Sekarang mataku juga terasa ringan.

"Bangun Hany!!, ayo bangun."  Ahh..kenapa harus suara Roni lagi?.

Ku buka perlahan mataku.

Akhh.. semua hanya putih, sepertinya aku memang sudah mati. Dan tubuhku sedang melayang-layang, jadi hantu kah aku?. Gak lah, mana ada hantu yang masih bisa merasakan tubuhnya. Well di mana-mana kan hantu itu cuma ruh penasaran, lagian aku gak penasaran.

Saat ku kedipkan mataku sekali, kini sosok pria tampan dan tinggi sudah ada di depanku.

Aku tertegun "Roni apa yang kau lakukan di sini, dan apa kita sudah…."

"Sstt…., semua sudah gak penting lagi, yang penting sekarang kamu harus bangun dan lari dari sini." Suara Roni membuat jantungku berdegup kencang.

Mungkin di hayalan kalian sosoknya seperti malaikat, dengan sayap dan bundaran di kepalanya. Tapi Roni yang ini berbeda, dia mengenakan baju yang lusuh. Ku tebak dia juga berjuang mati-matian sekarang.

Ingin sekali aku memeluk tubuh Roni yang berada di depanku. Merasakan ke-hangatan tubuhnya dan menghabiskan waktu bersama, Sial… benar kata Roni, sekarang aku harus bangun dan lari, setelah itu aku dan Roni bisa hidup bersama selamanya.

Seperti bisa membaca pikiranku, kini tubuh Roni mendekat kepadaku.

Semakin dekat hingga aku bisa mencium bau harum tubuhnya. Yeahh.. sedikit demi sedikit namun pasti, kini posisi kami sedang berpelukan.

Ahhh… ingin rasanya aku begini selamanya, menikmati tiap detik bersamanya. Sekarang kedua tanganya menyentuh pipiku.

Ku rasa wajahku memerah.

Tangan Roni menghadapkan kepalaku ke atas, dengan perlahan dia mendekatkan kepalanya ke kepalaku.

"Kamu harus kuat Hany!!" katanya sekali lagi.

Kini bibir kami bersentuhan, kurasakan bibir Roni yang lembut menyentuh bibirku. Kurasakan sensasi yang belum pernah ku rasakan, energy Roni mengalir deras ke tubuhku. Kehangatanya, kelembutanya, kurasakan semua ada di tubuhku. Getaran ini tidak bisa di gambarkan dengan kata-kata.

ACTUAL TARGET (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang