Jam 09.00 pagi_
Ketukan pintu mendebam dikuping Dera, ia pagi itu sudah bersiap-siap untuk berangkat menuju ke rumah sakit. Tampaknya Ratna sudah datang tepat waktu dirumah, tepat pukul 09.00 pagi dia sudah berada dihadapan pintu rumah Dera. Dera yang masih sibuk berdandan dikaca, lekas berjalan menuju ranjang untuk mengambil tas mungilnya, lalu berlari kecil menuju ke pintu keluar rumah. Saat sudah didepan pintu rumah, ia membuka pintu dan melihat sesosok seorang sahabat bernama Ratna ada dihadapannya, tatapannya masih sayup-sayup. Dera dan Ratna terdiam, hanya sebuah tatapan arti yang membawa kedua sahabat itu untuk berangkat. Tak ada kata selain tatapan penuh arti, dan tatapan itu menuai arti rasa kangen. Dera dan Ratna berangkat dengan memakai mobilku.
Mobil Melaju ke rumah sakit.
Diperjalanan, didalam mobil Dera masih fokus menyetir, lalu ia melirik Ratna disampingnya yang sedari tadi terdiam.
"Kau Kenapa Ratna. Apa ada masalah" Tanya Dera.
"Tidak ada"
"Aku tahu kesanggupanmu atas ajakan untuk menolongku itu memaksa hati kecilmu." Dera berkata ketus pada Ratna.
Ratna mengelengkan kepalanya kearah Dera, tatapannya tajam, seolah-olah ia tak mau disebut sebagai manusia penuh keterpaksaan. Dia lalu balas menjawab.
"Apa yang kau pikirkan tentangku salah Ra. hatiku tak pernah menolak ajakanmu, justru aku senang membantumu dan membantu Sara. Aku hanya merasa ada satu hal yang membuatku sedikit ketakutan untuk melihat hal-hal gaib, apalagi hal gaib tentang sosok jahat."Dera melengos kearah Ratna yang berhenti berkata, ia lalu menjawab.
"Ceritakanlah jika ada sesuatu hal yang kau sembunyikan"
"Kau yakin ingin mendengarnya" Tanya Ratna untuk menyakinkan Dera atas sesuatu hal ganjal yang dialaminya.
"Aku Yakin" Dera menjawab penuh keyakinan.
Ratna menceritakan tentang sesuatu hal ganjil yang dialaminya.
"Tadi malam. Tepat pukul 12.00. Aku bermimpi berada pada suatu tempat yang berkabut, tempat itu kelam dan hitam, hawanya seperti saat aku pertama kali mendengar ajakanmu untuk menuju kerumah sakit. Kau Tahu sosok yang kulihat itu seperti sesosok manusia, tapi dia begitu tak sempurna. Dia terlihat begitu tidak menyukai, tatapannya kosong, matanya putih susu, lalu mempunyai badan besar hitam dan mempunyai rambut putih bercampur hitam. Aku yakin dia sesosok mahluk yang berada disekeliling Sara. Dia memberi tanda agar aku tidak datang ditempat itu denganmu" Ratna bercerita.
Dera mendesah, lalu berkata "Apa dia sejenis Genderuwo".
"Mungkin" Ratna menjawab ambigu.
"Memang seharusnya kita cepat sampai kesana. aku benar-benar ingin mengetahui sosok jahat itu dengan cara teorimu"Mobil yang di tumpangi Dera dan Ratna melaju kencang untuk menuju kerumah sakit.[]
Sesampainya dirumah sakit, Kami berdua berjalan masuk menyelusuri lorong rumah sakit untuk menuju kekamar Sara. Diperjalanan menuju ke kamar inap sara, Ratna sesekali melirik sekitar rumah sakit, nampaknya ia merasakan sebuah aura negatif. Ratna berhenti dari jalannya saat akan sampai diruang inap Sara.
"Ratna, kenapa kau berhenti, kita sebentar lagi akan sampai dikamar inap Sara."
"Aku merasa sedikit tertekan disini. Ada sesuatu aura negatif yang menghadangku. Dera ada sesuatu barang yang ingin kuberikan untukmu" Ratna mengambil camera ditasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dera
HorrorDera memiliki kehidupan seperti layaknya gadis normal lainnya, memiliki profesi sebagai psikolog gadis penderita phobia. Namun pada suatu hari Dera ditugaskan disebuah rumah sakit terkemuka yang memiliki seorang pasien bernama Sara, Sara adalah pasi...