Epilog

13.2K 580 37
                                    


Beberapa Hari Kemudian_

Matahari cerah menerangi bumi hijau indah ini, sinarnya membuat warna-warni dunia terlihat cerah. Langit biru membentang indah dilangit, awan berwarna putih susu menyusun bentuk uniknya. Burung-burung terbang berantai dilangit hingga mereka singgah dipepohonan rindang yang daunnya berwarna hijau. Burung-burung itu bersiul merdu, menyanyi seirama angin menghempas daun dan mengoyangkan pepohonan.

Dipemakaman yang luas itu. Dera dan Sara berjalan menuju ke tempat pemakaman orang paling dicintai. Sara berjalan dengan membawa seikat bunga mawar putih dan merah. Sesampainya di salah satu pemakaman, Sara dan Dera terhenti langkahnya saat melihat tiga kuburan keluarga Sara. Sara terdiam peluh melihat ke tiga orang yang dicintainya sudah tiada lagi. Sara menangis tersedu melihat kepergian mereka. Aku melihat Sara yang merasakan kehilangan mendalam mencoba memeluknya dan menyuruhnya meletakan bunga keabadian diketiga kuburan orang tercintanya.

Sara meletakan bunga pertama dikuburan ayahnya, lalu bunga kedua dikuburan ibunya dan bunga terakhir dikuburan adiknya. Ia mencoba menahan air mata saat memberikan bunga keabadian itu dikuburan keluarganya.

Dera melihat Sara penuh kesedihan mencoba menegarkan dia. Disela-sela Sara yang sedih tak terbendung, Dera mencoba mengajaknya untuk meninggalkan pemakaman itu agar Sara bisa membuka kehidupan barunya. Sara menurut, akhirnya Dera dan Sara meninggalkan pemakaman itu.
 
 
*******

Inilah awal baru Sara menjalani hidupnya. Sara tak mau ikut denganku dengan alasan ingin memiliki kehidupan baru yang bisa membuang kenangan luka itu. Ia meminta hidup dipanti asuhan, hidup bersama keluarga barunya.

Sedangkan Dokter Tristan kembali fokus dengan tugasnya dirumah sakit. Sedangkan Ririn sibuk membujuk Dera untuk tetap berkerja diperusahaannya dan ingin mengangkatnya menjadi manager psikolog. Namun Dera menolaknya lantaran masih trauma dengan kejadian dan tugas menangani Sara.

Ratna kini sibuk dengan bisnis barunya bersama patnernya membuka pameran photografi.

Sedangkan Dera saat ini sedang menyendiri dirumah barunya yang lumayan nyaman dan tak ada gangguan. Dirumah barunya, hari ini Dera sedang sibuk bersantai nonton tivi. Ketika sedang asyik nonton Tivi, tiba-tiba ponsel berbunyi nyaring. Dera mengambil ponselnya di dalam tas yang berada disamping ia duduk. Dera mengambilnya dan melihat panggilan itu dari Ratna.

"Halo Rat. Ada apa" Tanya Dera ditelepon.
"Dera. Kau bisa datang siang ini. Kau tahu aku sudah tiga kali memberi tahumu bahwa hari ini ada pameran photografi diperusahaanku. Kamu jangan lupa datang ya, sebentar lagi akan dimulai"

"Ok. Aku akan segera kesana" Jawab Dera yang masih fokus melihat tayangan televisi.
Ratna menutup telepon.

Sudah hampir siang hari. Dera harus bersiap-siap. Dera sudah rapi dengan pakaian modis, memakai jeans dan kaos ping sedikit kedodoran, serta rambut diikal. Dera terburu-buru dikejar waktu, ia lekas berlari kecil keluar dari rumah dan menuju kemobil yang sudah terparkir. Dera lekas masuk mobil dan melajukan mobil secepat kilat menuju ke pameran Photografi diperusahaan Ratna.

Ketika perjalanan membutuhkan waktu setengah jam. Akhirnya aku sudah sampai, Dera keluar dari mobil dengan menatap heran gedung megah berarsitektur kaca kotak dan diatas gedung bertuliskan Photograp R. Semua orang mulai berjalan masuk, Dera sudah tidak sabar untuk masuk, kulangkahkan kakinya masuk. Ketika sudah memasuki area pameran foto-foto unik. Dera dihampiri oleh Ratna.

"Dera"

"Ratna" Jawab Dera.
"Oh ya ayo kita lihat foto-foto hasil murid yang kudidik" ucap Ratna.

"Ayo"

Lalu Dera dan Ratna berjalan menyusuri dinding-dinding yang berisi bingkai yang berisi foto-foto menganggumkan. Hingga Dera terhenti tepat pada suatu foto yang misterius. Sungguh sanggat misterius hingga Ratna seorang manager disini belum tahu foto tersebut. Kami berdua terpaku oleh foto itu. Foto itu adalah foto dengan tema clasic hitam putih, didalam foto itu ada dua anak lelaki yang sedang bermain diladang, ayah sedang mencangkul tanah dan ibu sedang menanam bibit.

Foto itu jika dilihat tak fokus memang terlihat biasa. Namun Dera melihat sesuatu hal yang membuatnya kaget. Disamping anak lelaki yang sedang tertawa sambil bercanda, terlihat sosok anak kecil tanpa baju dan bermuka seram, muka anak kecil itu terlihat samar digambar. Walau Dera melihat hal itu, tetap saja ketika akan memberitahu Ratna tidak akan percaya.

Dera mencoba menjelaskannya. Ketika Ratna konsentrasi melihat lukisan itu dalam-dalam. Dan saat itulah Ratna percaya bahwa foto yang diambil pada tahun 2007 dengan tema clasik hitam putih itu benar-benar aneh.

Dera dan Ratna harus memecahkan informasi foto itu. Siapakah keluarga didalam foto itu. Siapakah sosok penampakan difoto itu.

Dera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang