Pagi datang dengan tenang. Matahari mulai menampakan cahaya diujung timur, burung-burung berlarian dan berkicau dilangit. Embun pagi menetes didedaunan yang aromanya tercium manusia. Pagi ini kami bertiga terbangun, kami segera menyiapkan perpindahan Sara kerumah sakit.
Kami bertiga sudah selesai beres-beres, saatnya untuk pergi dari rumah ini. Dokter Tristan mengendong Sara, Dera membawa ransel berisi bajunya dan baju Sara, sedangkan Ratna bertugas mengawasi disekitar Sara. Kami bertiga berjalan keluar rumah, menuju ke bagasi mobil. Mobil yang kami tumpangi sudah keluar dari bagasi, ketika akan melaju, datanglah Ririn. Dera terkaget, Tak biasanya Ririn mau datang sepagi ini. Lalu Dera mengatakan pada Dokter Tristan untuk memberhentikan mobil sejenak.
Dera keluar dari mobil, ia sampiri Ririn yang sudah berada didepan pintu.
"Ririn" Ucap Dera dibelakangnya.
Ririn mendengar suara Dera, lalu memutarkan tubuhnya kearah Dera.
"Mbak Dera mau kemana, kok sepagi ini kayak orang mau pindahan"
"Maaf Rin. Aku harus membawa Sara kerumah sakit." Ucap Dera didepan Ririn.
"Kenapa. Ada masalah apa lagi" Tanya dia.
"Ada masalah yang belum bisa ku ceritakan disini. Lebih baik kau ikut aku kerumah sakit" Dera membujuknya agar ikut dengannya.
"Baiklah. Aku ikut denganmu"
Kami berdua berjalan menuju ke mobil, Dera dan Ririn masuk mobil, kami berdua duduk dikursi belakang. Mobil akhirnya berangkat.Kami berempat didalam mobil saling diam, mata kami melihat Sara yang tak berdaya, sara duduk dikursi belakang, tepatnya duduk ditengah antara Dera dan Ririn.
Rumah Sakit_
Rumah sakit itu besar, bertingkat 30 lantai. Bangunannya megah dan arsitekturnya begitu mempesona. Mungkin rumah sakit ini dari segi komersil, fasilitas, pelayanan lebih bagus 5x lipat dari rumah sakit lama yang disingahi Sara. Mobil kami sudah sampai didepan area rumah sakit, kami bertiga mengeluarkan Sara dari mobil, sedangkan Dokter Tristan memarkirkan mobil diparkiran rumah sakit. Kami Bertiga membawa Sara kedalam rumah sakit dengan sempoyongan.
Kami bertiga sudah berada didalam rumah sakit tepatnya dilantai satu, seorang suster yang melihat kami lekas peka untuk melayani kami berempat, suster meminta tolong kepada suster yang lain untuk membawa Sara dengan Troli. Akhirnya Sara dibawa suster dengan troli. Kami bertiga menuju ke bagian resepsionis untuk melakukan administrasi dan mendapatkan ruang inap sara.
Kami bertiga sudah melakukan administrasi dan sudah mendapatkan ruang inap Sara. Saat ini Sara diruang inap pasien no. 113, yang berada dilantai 30. Kami menyusul Sara yang sudah berada dikamar inapnya.
Kami bertiga berjalan menuju Lift, sesampainya dilif, Ratna memencet tombol masuk, lift terbuka, kami bertiga masuk untuk menuju ke lantai 30. Didalam Lift yang berjalan ponsel Dera berdering, ia lihat yang menelfon tidak ada nama, namun Dera nekat untuk mengangkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dera
HorrorDera memiliki kehidupan seperti layaknya gadis normal lainnya, memiliki profesi sebagai psikolog gadis penderita phobia. Namun pada suatu hari Dera ditugaskan disebuah rumah sakit terkemuka yang memiliki seorang pasien bernama Sara, Sara adalah pasi...