Jam 9 Malam_
Dera terbangun dari tidurnya. Ia merasa sudah cukup istirahatnya. Ia beranjak berdiri dari tidur, kakinya melangkah berjalan menuju kamar Sara. Saat Dera membuka pintu, dirinya terkaget bahwa Sara belum juga bangun dari tidurnya, padahal ia sudah tidur hampir 8 jam lamanya. Ada apa ini, Dera yang merasa penasaran mulai mendekatinya dan memegang tangan Sara. Oh tidak.
Tangannya begitu dingin, wajahnya pucat pasih. Ia yang dirundung ketakutan, mulai berfikir untuk menghubungi dokter tristan. Ya....jalan satu-satunya saat ini adalah Dokter Tristan, Dera berjalan menuju ke ruang tamu untuk menelfon Dokter Tristan.
Saat gangang telepon menempel ditelinganya, suara bip terdengar diujung telepon. Lalu suara lelaki diujung telepon berkata."Halo"
"Dokter Tristan. Ini saya Dera" Ucap Dera dengan nada gugup.
"Ia Dera. Ada apa malam begini menelfonku"
"Dokter, Sara mengalami keanehan lagi, kali ini tangannya dingin dan wajahnya pucat pasih, ia sekarang tak sadarkan diri." Ungkap Dera.
"Kau tenang saja, jangan takut. Saya akan segera kerumahmu"
"Baiklah dok." Dera menutup telepon.
Dera duduk disofa ruang tamu dengan perasaan ketakutan, menunggu dokter tristan amatlah lama, dan kulihat sara didalam kamar masih tenang. Sara apa yang terjadi padamu.Menunggu setengah jam, akhirnya dokter tristan sampai dirumahku. Ia mengetuk pintu dan berkata "Dera, Ini aku Dokter Tristan". Dera lekas berdiri dari duduknya disofa, ia melangkah kearah pintu dan membukanya. Dokter tristan lekas menuju kekamar sara, Dera mengikutinya dari belakang.
Setelah dikamar Sara, dokter tristan duduk disamping sara yang tak sadarkan diri. Dokter Tristan mulai memerika Sara. Dokter Tristan setelah memeriksa sara, mukanya berubah pucat, dan merasa ada yang disembunyikan. Dera yang berdiri didekatnya mulai bertanya.
"Apa yang terjadi pada Sara dok" Tanya Dera di samping Dokter Tristan.
"Sara mengalami Mati Suri atau yang disebut Koma"
"Apa" Dera terkaget.
Dera mulai panik. Bagaimana koma itu terjadi, bagaimana mati suri itu terjadi, Toh tadi siang Sara masih baik-baik saja.
"Tenang. Kita pasti bisa mengembalikan jiwa yang hilang itu. Mungkin Roh Sara diambil Genderuwo itu dan mencoba untuk menyesatkan Rohnya" Ucap dokter Tristan.
"Oh Ya...Apa kau punya teman Indigo" Dokter Tristan menoleh kearah Dera.
"Ada dok. Aku akan menghubunginya agar datang kesini" Jawab Dera penuh harap. Orang indigo yang ia maksud itu adalah Ratna sahabat terdekatnya.
"Bagus" Ucap Dokter Tristan.
Lalu Dera melaju pergi menuju ke telepon diruang tamu untuk menelfon Ratna.
Ketika sampai ditempat untuk menelfon Ratna, Dera mengambil ganggang telepon, lalu ia ketik nomor telepon dan di tempelkan batang telepon itu dikuping kanannya. Bunyi panggilan terdengar diujung telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dera
HorrorDera memiliki kehidupan seperti layaknya gadis normal lainnya, memiliki profesi sebagai psikolog gadis penderita phobia. Namun pada suatu hari Dera ditugaskan disebuah rumah sakit terkemuka yang memiliki seorang pasien bernama Sara, Sara adalah pasi...