Diruang Bos, Dera duduk terdiam memandang dihadapan bos yang akan mengeksekusinya. Perasaan saat ini mulai tak nyaman, kali ini panggilan dari bos sepertinya sangat penting, hingga sosok bos didepannya bermuka murka dan sepat.
Bos lalu membuka percakapan."Kau tahu Dera, kau bertindak tanpa sepengetahuan pihak kantor. Kau tahu apa yang kau lakukan itu melanggar kontrak kerja"
Dera masih terdiam, telinganya mendengarkan kata demi kata yang keluar dari mulut bos.
"Kau tahu pelanggaran apa yang kau lakukan" Tanya bos dengan nada murka dan dongkol.
"Tahu pak. Saya membawa Sara kerumahku tanpa konfirmasi dengan Ririn" Jawab Dera yang mulai tertekan oleh suasana.
"Karena kamu sudah mengakui kesalahanmu, maka dalam proses penyembuhan Sara, Saya putuskan akan diawasi Ririn selama 24jam" Pak bos berdiri dari duduknya setelah mengucapkan keputusan itu. Lalu beliau berkata kembali.
"Silahkan anda keluar dari ruangan saya" Ucap pak bos.
Dera tak banyak bicara, mengalami tekanan batin mulai berdiri dari dudukku. Lalu aku melangkah pergi meninggalkan ruangan bos. Setelah keluar dari ruangan bos, Dera menuju keruangan kerja Ririn. Ketika sudah sampai didepan pintu ruang kerja Ririn, kulihat Ririn sibuk mengetik dikomputernya. Dera yang saat itu dirundung masalah dan kemurkaan atas pengaduan ini, tujuannya menemui Ririn untuk meminta penjelasan siapa yang mengadukan tentang perpindahan Sara pada bos.
Dera mengetuk pintu_
"Tok-tok-tok" Tangan kanan Dera mengetuk pintu 3 kali.
Ririn mendengar ketukan pintu, kulihat ia terhenti dari aktivitasnya, ia menoleh kearah Dera yang menunggu. Ririn mukanya sedikit kaget oleh kedatanganku, lalu dia berkata keras pada Dera "Masuk".
Dera meraih gagang pintu, memutarnya 60 derajat, pintu terbuka dan Dera melangkah masuk. Saat melangkah kearah tempat kerja Ririn, ia menyapanya "Selamat pagi". Ririn membalas hanya senyuman saja. Lalu dia menyuruhnya duduk dikuri tamu yang berada dihadapannya.
Dera duduk dikursi dengan wajah yang sedikit murka.
"Ada masalah apa, sehingga Mbak Dera menemui saya" Tanya Ririn dengan nada ramah, ia menatapnya dingin.
"Aku ingin menanyakan sesuatu hal tentang pengaduan perpindahan Sara kerumahku. Kau taju siapa yang mengadukanku"
"Saya sendiri yang mengadukan Mbak Dera" Ririn mengakui, yang mengadu pada bos adalah dia sendiri.
"Kenapa anda mengadu" Tanya Dera dengan nada dongkol dan murka.
"Saya menghormati Mbak Dera. Tapi ini masalah Profesional dalam pekerjaan. Saya adalah asisten Bos besar, apapun yang menyangkut maslaah dalam kontrak kerja, saya wajib melaporkannya pada bos. Saya harap Mbak Dera mengerti dengan posisi saya yang serba salah" Ucap panjang lebar.
Dera mendesah kecil setelah mendengar ucapanya. Memang ia yang salah dalam permasalahan ini. Seharusnya Dera memang harus konfirmasi terlebih dahulu pada Ririn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dera
HorrorDera memiliki kehidupan seperti layaknya gadis normal lainnya, memiliki profesi sebagai psikolog gadis penderita phobia. Namun pada suatu hari Dera ditugaskan disebuah rumah sakit terkemuka yang memiliki seorang pasien bernama Sara, Sara adalah pasi...