40

3.9K 147 0
                                    


"yaelah baru juga mau makan pizza lo udah nyuruh pulang".ucap gue sok jengkel.

"Maaf nona tapi anda harus pulang sekarang".ucap Rakha tegas.

"Eh rakha lo gk liat apa kita lagi makan".ucap Resya jengkel beneran.

"Saya punya mata nona"

"Brisik, gue bakal pulang setelah pizza ini sama punya resya abis".ucap gue gak pake di bantah.

"Nah gue stuju itu".ucap Resya.

Oh ya gimana kabarnya bear dkk ya gue kok agak khawatir dikit, nih kunyuk satu mana ngeliatin gue terus bikin risih.

Saat gue noleh ke arah Resya dia ngomong sesuatu tapi gue gapaham maklum gabisa bahasa alien.

"Maaf sebelumnya tapi makanan anda sudah habis dan sekarang waktunya pulang saya tidak menerima penolakan".ucap Rakha sekali lagi dengan muka gabisa nyante.

"Oke kalo gitu semoga sukses".ucap gue dan wajah rakha kek bloon gt.

"Resya SEKARANG!!".ucap gue teriak dan akhirnya gue sama Resya lari sampe bener bener Rakha gabisa nyusul dan langsung nyetop taksi yang lagi berenti.

"Pak bawa kita kemana aja asalkan pergi sekarang".ucap Resya masih dengan deru nafas yang memburu.

Setelah 30 menitan muter jakarta gajelas gue sama Resya akhirnya turun di kedai kopi langganan.

"Nih pak ambil aja kembalinya".ucap Resya sambil mengasih dua lembar uang lima puluh ribu.

"Kayaknya disini aman deh ya res kita mending minum dulu aus nih".ucap gue memboyong resya menasuki kedai kopi tersebut.

Setelah memesan dan memilih tempat duduk akhirnya gue sama resya sedikit nyantai tapi entah kenapa gue merasa ada yang ngawasin.

"Res gue nger-".ucap gue terputus.

"Ngerasa ada yang mengawasi?".ucap sebuah suara khas laki laki yang gue kenal dan pingin gue bunuh sekarang juga.

"Tidak usah kaget begitu nona anda lupa? Semua barang barang pribadi anda baju, tas, dompet, dll sudah saya pasang chip semua yang berguna untuk melacak anda.

dan yang gue lakuin adalah hanya diam mematung dan gabisa ngomong apa apa.

"Oh cukup tau aja sih ya, emang lo ada perlu apa sampe cape cape mau nyari kita."ucap Resya yang langsung membuat Rakha menatapnya sepenuhnya?

"Hentikan apapun rencana yang kalian semua rencanakan karena ketika kalian mengetahuinya kalian akan menyesal".ucap Rakha tiba tiba.

"Hey lo nggak njawab pertanyaan gue dan lagian ngomong apaansih gajelas".ucap Resya sebal.

"Hati hati nona saya memperingatkan anda".ucap Rakha tiba tiba pergi begitu saja dan gue masih diam mematung.

•••

Incoming call from badak berbulu

"Bro Resya nelpon".ucap Vando dengan tampang polos.

"Angkat bego".ucap Alex yang masih shock apa yang ada di hadapanya.

"Halo"

"Van dengerin gue kalian harus cepet keluar dari sana karena yang pertama Rakha udah pergi dan yang kedua dia tau rencana kita".ucap Resya sedikit panik.

"Hah?! Oke gue cabut sekarang".ucap Vando dan Alex yang seakan akan mengerti langsung bergerak cepat memphoto apa saja yang menurut dia penting dan Vando berusaha mencari laptop Rakha.

"Duh tuh bocah naruh di mana sih laptopnya".ucao Vando stress.

"Coba cari di bawah kasur atau tempat yg jarang kepikiran sama kita".ucap Alex dan Vando langsung buru buru mencarinya.

"Pinter lu lex gue dah dapet ayo cabut".ucap vando.
Well setidaknya masih ada satu menit untuk keluar dari rumah ini batin Alex.

Saat sudah keluar dari kamar rakha dan berjalan menuju arah pintu utama salah satu pelayang di rumah itu langsung menunduk dan parahnga lagi menyapa.

"Selamat siang tuan muda".ucap pelayan tersebut dengan polosnya.

"S...siang".ucap Vando kikuk.

"Kalau begitu saya permisi dulu".ujar pelayan tersebut dengan sopan.

"Dian udah siap di depan lex kita lewat belakang rumah aja".ucap Vando menandu.

"Tumben lu pinter"

"Pelan pelan buset lu mau jadi hulk emang? Pelan pelan dong"

"Bawel lu ah"

"Aduh!! Sakit bego"

"Ups sorry gak liat ada kaki di situ"

"Ahh finally keluar juga dari tuh rumah tos dulu dong bro kita berhasill."ucap Vando dengan bangga namun hanya di balas dengan wajah masam Alex.

"Ya kaki gue kadi korban lu injek mulu dari tadi".ucap alex kesal.

"Heheh sorry yuk cabut tuh dian di depan"

•••

"Gue gabisa tenang res gimana bisa coba tuh kunyuk satu kita punya rencana".ucap gue yang mendadak gelisah.

"Aduh lebay lu ah sini buat gue telfon Vando". Ucap Resya mengalah untuk pulsanya di pakai.

Incoming call from simpanse

"Alhamdulilah gue gak jadi kehilang pulsa".ucap Resya terharu.

"Seriously lo ngasih dia nama simpanse? Kalian sudah gila".ucap gue langsung.

"Bacot lu sya"

"Hai resya lo pasti khawatir sama guekan heheh gua tau kok maklum guekan ganteng".ucap Vando gapenting.

"Heh udah deh ya gausah banyak bacot".ucap Resya jengkel.

"Well gue udah dapetin laptopnya lo pasti kaget apa aja yang gue liat disana see you in Markasnya dian sistaaa".ucap Vando gajelas dan langsung nutup telfon dasar nih anak.

"Sya mereka udah dapetin laptop rakha sekarang kita cabut ke tempat rahasia".ucap Resya dengan wajah berbinar.

"Wahh tumben mereka pinter".ucap gue dengan bangga.

"kita kayaknya di sini butuh erylin deh, bcs dia yang paling pinter pake otak kalo udah di luar pelajaran".ucap Resya dan gue setuju setuju aja sih emang bener.

"Yaudah lo ya yang urus itu gue capek"

"Iye iye nona muda".ucap Resya dengan nada menyindir.

"Sialan lo"

Di kejauhan seseorang memperhatikan pergerakan mereka.

"Liat saja kalian akan menyesal mengetahuinya"





############################
Hai guys!! Sorry untuk update yang lama dan juga ini udah hampir masuk ke final chapter!
Keep vomment and thx :)
############################

Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang