"ANDWAEEEEEEE..!!!!!!!!"
BRUK
BRAK
BRUK
Suara dentuman yang terbilang sangat keras menyapa pendengaran 2 orang pasangan yang sedang bercengkrama di ruang makan.
"EOMMA.. APPA.. KENAPA TIDAK ADA YANG MEMBANGUNKANKU..!!!! AKU TIDAK MAU NAMA BAIKKU HANCUR..!!!" Teriak seorang pria tampan, yang bisa dibilang adalah anak dari kedua orang tersebut.
"kekekekekeke.. Seokmin-ah, bahkan eomma sudah memencet bel kamarmu beribu kali, tapi tetap saja tidak ada respon darimu. Eomma kira kamu mati suri di dalam sana. Lagipula kamu kan masuk jam 09.00, sedangkan ini masih jam 07.30" Eomma Seokmin, Lee Yoona tertawa melihat wajah anaknya yang tidak epic itu. Ingin rasa-nya ia memotret wajah anaknya dan mengunggah foto itu ke media social.
"Sudahlah.. kalian berdua berisik sekali. Yeobo, kapan kamu akan mengunjungi Mrs. Choi..? Ku dengar kalian akan membangun bisnis bersama." Tanya ayah Seokmin, ia sangat malas mendengar perdebatan Ibu-Anak itu. Ia tau jika perdebatan itu diperpanjang, ujung-ujungnya pasti sang istri akan lupa dengan dirinya. Hufftt.. derita.
"Ne.. Aku masih memikirkan bisnis apa yang cocok untuk dibangun bersama, karna kamu tau sendiri kesukaan kami berbeda.. sekali.." Jawab Yoona sambil mengaduk earl grey, teh favoritnya.
Seokmin..? Dia sudah pergi sedari tadi. Tidak tahan juga dia berdiam diri disitu sambil menyimak perbincangan "ala ala" orang tua. Seokmin kan maish muda. Tidak mengerti."Mr. Jung, maaf menunggu lama." Saut Seokmin kepada Mr.Jung, sopir kesayangannya dan juga salah satu kepercayaan keluarga Lee.
"Tidak apa-apa tuan. Saya akan mempercepat kecepatan kalau begitu."
Seokmin mengangguk dengan cepat dan segera masuk ke mobilnya.
Selama diperjalanan, Seokmin sibuk berurusan dengan tab-nya. Ia sedang bermain game kesukaannya. Seokmin sebenarnya bukan gamers, tapi dia suka game (?), apalagi game yang mengandalkan kecepatan dan otak.
Detik detik terakhir saat game itu selesai, tiba-tiba
BRUK..!!!
Mobil yang ditumpangi Seokmin mendadak berhenti. Mr. Jung sudah keluar terlebih dahulu untuk melihat apa yang ditabraknya. Seokmin hanya melihat dari kaca depan. Seokmin yang merasa waktunya terbuang segera keluar dari mobil dan melihat seorang perempuan tertelungkup dengan luka gores yang sangat jelas di pergelangan tangannya. Mr.Jung sibuk mengambil dan mengumpulkan barang si gadis. Seokmin segera mengangkat tubuh si gadis dan memanggil Mr.Jung untuk segera ke mobil. Seokmin meletakkan gadis tersebut di sebelahnya.
"Tuan muda, maafkan saya. Saya tidak berhati-hati."
"Tidak apa-apa ahjusshi. Lain kali, pelankan kecepatan jika melewati jalanan ini." Jawab Seokmin dengan nada halus tanpa ada nada menusuk dan dingin.Mr.Jung snagat bersyukur dipertemukan dengan keluarga ini. Dan dirinya berjanji bahwa dia akan setia kepada keluaga Lee.
Seokmin lalu mngarahkan pandangannya ke samping. Ia menyeka rambut yang menutupi wajah gadis itu. Beberapa menit waktu yang tersita untuk Seokmin karna yang ia lihat benar-benar membuat dia terpesona. Hidungnya yang mancung, bibir pink yang halus, jangan lupakan kulit putih susu yang menambah nilai plus untuk gadis ini. Seokmin senyum sendiri dan ia melihat name tag si gadis.
"Vernon Chwe"
"Jadi, nama-mu Vernon..? senang berkenalan." Kata seokmin sambil membenarkan penampilan Vernon, gadis yang menyita perhatian Seokmin. Ia menyeka wajah Vernon yang kotor, dan merapikan rambut yang berantakan.
Mr.Jung yang melihat keadaan itu hanya bisa tersenyum. Ia jadi mengingat kenangannya saat bertemu mendiang sang istri 20 tahun yang lalu.
Tanpa terasa mobil yang mereka gunakan sampai di parkiran sekolah elit yang sangat besar. Seokmin keluar dari mobil sambil membopong tubuh Vernon, sedangkan Mr.Jung mengangkat tas sekolah Vernon. Semua siswa/siswi yang melihat kejadian itu merasa iri, terlebih fanclub seokmin.
Ya. Seokmin sangat popular di kalangan wanita di sekolahnya. Bukan sebuah kebingungan jika kalian melihat lemari-lemari penghargaan khusus yang diletakkan di pojok kanan kelas. 75% piala itu adalah hasil dari Seokmin. Ia juga ahli dalam bidang olahraga dan studi. Sikap ramah seokmin menjadi salah satu faktor banyaknya fangirl maupun fanboy.
"Seokmin oppa, bisakah kamu mengajari kami tentang logaritma..? aku masih tiak paham." Itu adalah salah satu anggota fanclub Seokmin, SinB nama-nya. Setelah ia berkata seperti itu, dia melihat gadis yang berada di punggung Seokmin dengan kejam.
"Ahh.. iyaa, tapi aku masih ada kegiatan lagi. Mungkin saat istirahat kedua saja." Jawab Seokmin dengan eyesmile-nya. Teriakan-teriakan fanboy dan fangirl tidak bisa diurungkan. Mr,Jung yang mendengarnya hanya merinding dan berdoa agar majikannya selamat.
UKS
"Ahjusshi pulang saja. Biar aku yang menangani gadis ini" Saut Seokmin.
"Mau dijemput jam berapa..?"
"Hmm.. nanti aku hubungi lagi. Aku tidak yakin bisa pulang dengan tepat waktu. Bilang juga ke eomma dan appa kalau kita akan mengantar gadis ini ke rumahnya."
"Baiklah tuan. Saya permisi."
CKLEK..!
Seokmin lalu mengambil gelas di lemari lalu menuangkan air dari teko. Ia meletakkan gelas itu di meja samping tempat tidur Vernon berada. Seokmin menatap dengan detail ukiran wajah Vernon dari dekat. Hembusan nafas Vernon dapat ia rasakan karena saking dekatnya jarak mereka berdua.
"Hei.. Kalau kamu sadar nanti, bisakah kita mgnobrol lebih jauh. Karna aku rasa.. Hatiku sudah menetap padamu.." Kata seokmin sambil mencolek ujung hidung Vernon. Seokmin tidak dapat mengira apa yang terjadi dengan dirinya. Kenapa dia bisa dengan cepat terjerat oleh gadis yang bahkan tidak pernah ia temui di sekolah ini. Atau mungkin karna ia sendiri sangat sibuk sehingga tidak memperhatikan satu-satu siswa/siswi disini..?
KRING..!!!
Bel tanda masuk pun berbunyi. Seokmin dengan berat hati menjauhkan wajahnya dari Vernon dan menuju pintu keluar UKS. Sebelum itu, ia menoleh ke belakang dan memberikan senyuman kepada Vernon
KAMU SEDANG MEMBACA
That One Person
Fanfiction"Aku berjanji akan melindungi-mu dan tidak akan membiarkan kamu sendirian, karna kamu adalah cahaya hatiku.." - Seokmin "Terima kasih sudah memberikan warna di hidupku.." - Vernon