3

269 24 0
                                    

CKLEK!

Suara dencitan pintu menyapa pendengaran Joy yang sibuk memilah bahan untuk dimasak. Ia meninggalkan bahan makanannya dan menuju kearah pintu masuk rumahnya.

"ahh bear-sshi.. pas sekali.. hehe" cengir Joy dengan orang yang ternyata Seulgi.

Seulgi yang mengetahui ekspresi sahabatnya itu hanya mengangguk dan mengikuti Joy. Tidak heran jika Seulgi hafal dengan semua gerak-gerik sahabatnya, termasuk Joy. Mereka berempat sudah disatukan sejak masuk TK. Yeri sendiri merupakan adik dari Joy.

"Tadi aku bertemu kuda." Saut seulgi membuka topik pembicaraan.

Hening

Hanya ada suara dentingan jam dinding. Tidak ada respon dari sang lawan bicara. "seulgi-ya, bisa kamu bawakan cookies-cookies itu ke kamar..? kurasa perut mereka sudah sangat lapar. Nanti aku akan menyusul." Saut Joy tanpa memandang Seulgi.

Ia tau kalau topic yang dikeluarkan salah. Ia hanya mengambil cookies yang sudah matang diatas oven dan membawanya ke kamar Joy. Setelah dipastikan Seulgi sudah memasuki kamarnya, Joy mengeluarkan air mata yang sedari tadi ditahan olehnya. Ia sangat sensitive jika membahas tentang dia yang disebut kuda.

Tidak ingin membuat temannya menunggu lama, Joy segera menuntaskan masakannya.


DI DALAM KAMAR

"Unnieee.. Yeri mau rasa strawberry.. jangan diambil punya Yeri..!!!" Itu Yeri, adik Joy yang sedang dijahili oleh Wendy. Ia tahu bahwa Yeri sangat menyukai strawberry. Seulgi dan Irene hanya geleng-geleng kepala melihat kedua orang di depan mereka.

Tak beberapa lama setelah Yeri berteriak, Joy muncul di belakang pintu yang terbuka sambil membawa makanan berat yang akan mereka makan.

"silahkan.. karna porsi yang aku buat lumayan banyak, kalian bisa mengambil sesuai kemauan kalian.." Kata Joy sambil tersenyum tipis. Dengan cepat Wendy langsung menyabet Baked Potato, kentang, dan onigiri dalam jumlah yang banyak. Yeri yang kalah cepat hanya mempoutkan bibir-nya tidak terima. Irene dan Seulgi mengambil bagian kecil karena Wendy sudah mengambil bagian yang besar-besar, 'dasar wanita rakus' kira-kira seperti itulah isi hati ke-empat nya. Tanpa sengaja Seulgi melihat ekspresi Joy.

Sama.

Ekspresi itu sama seperti yang Joy tunjuk-kan setahun yang lalu. Merasa diperhatikan, Joy menoleh kearah Seulgi. Seulgi langsung menolehkan mata-nya kea rah lain. "Joy, ayo makan.. kalau tidak mereka berdua akan menghabiskan makanan yang kamu buat.. kami berdua sudah kenyang dengan bagian yang kecil." Sindir Irene sambil melihat kedua-nya dengan sengit. Yang ditatap masa bodoh, malah makin menjadi. Ckckckck.

Joy tersenyum menanggapi perkataan Irene yang cukup pedas itu.


DOKYEOM'S HOUSE

"HUAHHHHH"

Lelah yang berkepanjangan membuat ia harus berbaring di atas kasur-nya. Ya, itulah dokyeom. Laki-laki yang ceria dan pekerja keras. Tidak heran jika ia jarang sekali beristirahat. Sekali-nya istirahat, dia akan seperti beruang yang sedang hibernasi. Kedua orang tua dan adik-nya sudah mengingatkan bahwa jangan terlalu memaksakan diri, tapi ya nama-nya dokyeom tidak bisa tinggal diam.

Ia memejamkan mata-nya sejenak, merasakan kenyamanan yang didapat dari kasur empuk-nya. Sekilas terbayang wajah Vernondi dalam otak-nya. Hal itu membuat Dokyeom membuka mata-nya kaget. Ia langsung mengambil handphone dan mencari contact Vernon. Betapa bodoh-nya Dokyeom ini. Ia belum meminta contact Vernon. Kemudian ia menghubungi seseorang yang ia kenal. Mungkin orang ini bisa membantu.

To : Dinosaurs

Annyeong Chanie ^^

Kamu tahu siswi yang bernama Hansol Vernon Chwe? Bisakah aku meminta contact-nya?

Sent!

Dokyeom menunggu balasan teman-nya itu. Ia bergulung-gulung tidak jelas diatas kasur.

KLONTANG! (?)

Dokyeom langsung bergulung kearah handphone-nya dengan cepat. Sudah dipastikan jika teman baik-nya itu sudah membalas pesan-nya.

From : Dinosaurs

Ne

Melihat balasan dari teman-nya tersebut, Dokyeom langsung membalas pesan-nya dengan cepat
Setelah beberapa lama mengetik, Dokyeom pun mengirim pesan tersebut dan tersenyum layak-nya orang "waras". Ia memandang langit-langit kamar-nya dan melihat seakan-akan Vernon-nya yang ia pandang.

Ia memejamkan mata dan melanjutkan khayalan-nya itu ke dalam dunia mimpi.

PAGI HARI

Senyum - nya bukan senyum biasa, matahari aja kalah. Semua orang yang dia lewati menatap - nya heran, mata - nya segaris sudah bisa menggambarkan kebahagiaan yang pria itu rasakan. Ya. Dia Lee Seokmin. Pria yang memiliki senyum matahri. Ia bahagia karena hari ini ia akan bertemu Vernon - nya. Gadis yang ia taksir.

"KUDAAAA..!!

Ngek.

Seokmin mengubah aura - nya menjadi aura masam. Siapa yang berani mengganggu khayalan indah - nya dengan Vernon..? ia menoleh ke belakang dan mendapati kawanan laknat #coret sahabat - nya memanggil - nya dari jauh. Seokmi menunggu di depan pintu masuk. Ia menahan tawa - nya saat dilihat - nya Hanimenendang bokong Seungkwan karna menarik tas ransel - nya, disusul oleh tatapan mematikan dari Mingyu untuk Hani.

"Seperti - nya aku datang disaat yang tepat.." Seokmin mengaduk (?) isi tas - nya dan mengeluarkan 5 botol minuman isotonic kecil dan memberikan - nya kepada ketiga sahabat - nya itu.

"kau harus tau, si pantat besar ini nyaris membuat - ku terjatuh.." adu Hani sambil menunjuk Seungkwan yang masih mempertahankan muka masam - nya.

"HEH PEREMPUAN GILA.. KAU MEJATUHKAN SOSIS GULUNGKU.. INGAT..?? SOSIS GULUNG - KU..!!" teriak Seungkwan dengan nada tinggi - nya.

Minggyu hanya bisa mengelus dada. Jika dia ikut campur, siap - siap akan didiamkan oleh Seungkwan sebulan. Membayangkan - nya saja sudah membuat dia merinding takut. Sebuah mobil Audi putih datang dari gerbang sekolah dan berhenti di depan mereka. Saat pintu dibuka, dengan bersamaaan Seokmin menjatuhkan rahang - nya. Mimpi apa dia semalam bisa melihat malaikat - nya pagi - pagi sekali.

"gomawo park ahjusshi, nanti akan saya kabari lagi.." , kata Vernon sambil memberikan senyum - nya kepada sang supir. Mobil yang membawa - nya kini melaju menuju rumah - nya. Vernon menoleh menatap teman - teman baru - nya. Ia bingung. Kenapa mereka bermuka aneh.

Seokmin yang kembali kealam sadar langsung mebekap mulut - nya. Ia tersenyum, tapi Vernon malah seram melihat senyuman itu. Suasana canggung.

Hani menoleh ke Seungkwan, Seungkwan menoleh ke Hani lalu ke Minggyu, Minggyu menoleh ke Seokmin. Oke. Ketiga - nya kini menoleh kearah Seokmin. Semua mata tertuju pada Seokmin.

"H..... hai.."

1 kata menggemparkan segala - nya. Vernon tertawa mendengar kata itu meluncur dari mulut Seokmin yang terkesan kaku. Mendengar tawa Vernon, ketiga laknat #coret sahabat Seokmin memberikan senyum penuh makna. "annyeong.." balas Vernon dengan santai. "kita gak masuk..?" tanya Vernon kepada orang - orang di depan - nya.

"oh iyaa.. ayo masuk.." jawab Hani, Seungkwan, dan Minggyu bersamaan. Setelah sadar, mereka bertiga tertawa terbahak. Seokmin hanya tersenyum, ia memandangi Vernon yang juga melihat ketiga kawan - nya. "Vernon, kita tinggalkan saja orang - orang idiot itu.. ayo masuk kelas.." ajak Seokmin kepada Vernon. Vernon mengangguk dan mengikuti Seokmin dari belakang. Merasa ditinggalkan, ketiga orang itu langsung berjalan dengan cepat menyusul kedua - nya.

That One PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang