7

90 15 0
                                    

Namjoon merasakan perasaan yang semakin besar kepada gadis di hadapan-nya ini.
Setelah acara ciuman itu, Namjoon semakin gencar mendekati hasol. Ia yakin akan ada perasaan sayang dari hansol untuk-nya.

Seperti sekarang, namjoon sampai menunggu hansol di kantin untuk makan bersama. Meski belum membuat janji, tetap saja namjoon tau pasti hansol akan kesini.

Jangan tanya kenapa dia bisa tau hahahahaha..

Tapi pandangan yang dia dapat membuat dia harus menahan emosi-nya.
Gadis itu, lebih tepat-nya hansol sedang berbicara dengan seorang lelaki yang diyakini adalah junior-nya. Dari tampang-nya dia seperti anak OSIS.

-----------------------------------------

"Hansol, bisakah kamu pulang bersamaku hari ini?" Tanya Seokmin dengan antusias.
Melihat antuasias-nya seokmin, hansol tidak tega. Sebenar-nya dia bisa menolak karna dia ingin pulang sendiri. Tapi ya harus menjaga perasaan orang juga kan?

"Tapi aku ada ekskul sepulang sekolah.", balas hansol tidak yakin.
"Tidak apa-apa. Lagipula aku juga sedang ada rapat OSIS", balas seokmin.
Hansol pun mengangguk dan tersenyum tipis. Seokmin akan mimpi indah malam ini. Yap, bisa dijamin.

Seokmin mengelus pipi hansol. Tidak lupa teriakan dari anak-anak yang di sekitar mereka. Hansol hanya diam saja.

Sret

"Dia pulang sama gue. Jadi lo gak perlu repot-repot nungguin dia"
Tangan namjoon memeluk erat pinggang ramping hansol. Bisa dirasakan ada bola api di kedua mata namjoon. Seokmin yang shock karna kedatangan namjoon pun tersenyum. "Maaf sunbae, hansol pulang bersama saya. Lagipula kami akan pupang telat karna ada kegiatan masing-masing. Sebentar lagi kan jam sekolah sunbae habis, bersiaplah pulang dan percayakan hansol bersama saya", kata seokmin panjang lebar. Sebenar-nya dia ingin marah karna namjoon merebut hansol dari-nya, tapi karna menjaga nama baik OSIS dan angkatan, dia harus tenang.

Namjoon yang mendengar jawaban seokmin semakin menahan emosi-nya. Tangan-nya terkepal kuat. Hansol yang merasakan aura perang, perlahan melepaskan cengkraman namjoon dan memundurkan diri. Hansol pusing dan tidak tau harus bagaimana.

"HANSOLIEEE"
teriakan dari diva sekolah, seungkwan menggema di daerah kantin. Hansol menoleh ke arah suara dan mendatangi mereka.

"Kamu begitu populer hansolie.. aku gak menyangka", kata seungkwan masih mengunyah makanan-nya.
Hansol hanya cuek dan melanjutkan acara-nya memandangi sekeliling kantin. Keramaian yang tercipta antara namjoon-seokmin masih berlanjut. Dipikiran hansol, mereka berdua buang-buang waktu.

Sejujur-nya hansol tidak mengerti cinta.
Jatuh cinta saja tidak pernah.
Jadi apa yang dilakukan oleh para lelaki untuk dirinya itu adalah kekonyolan bagi hansol. Jeonghan yang daritadi santai melihat hansol dengan intens. "Jeonghan unnie, jangan melihat hansol seperti itu. Kamu seaka-akan ingin memakan dia hidup-hidup", kata si gendut seungkwan yang sekarang memakan pesanan ketiga-nya. Waw.

Mingyu mengelus surai pendek milik seungkwan sambil menatap cara makan kekasih-nya itu. Meski badan-nya gembul (kata orang), tapi dimata mingyu, seungkwan itu lucu dan imut.

Jeonghan hanya memutar bola mata-nya. "Hansolie, kamu tidak mempedulikan mereka berdua hm?", tanya jeonghan. Hansol menggeleng pelan. "Aku merasa berdua bodoh", saut hansol dengan santai.

Mingyu, seungkwan, dan jeonghan hanya melotot kaget. Kenapa memperebutkan seseorang itu adalah bodoh? Bahkan author yakin mereka juga mau kkkkkkkkk #skip.

"Aku malah senang jika di perebutkan seperti kamu. Seokmin sang idola dalam akademik, namjoon karena anak dari pengusaha yang sangat sukses. Siapa yang tidak bangga?", kata jeonghan panjang lebar.
"Kamu seharus-nya beruntung hansolie. Banyak gadis yang ingin memiliki mereka berdua, terlebih namjoon sunbae.", lanjut jeonghan sambil meminum susu kedelai-nya.
Mingyu menyetujui itu.

"Aku tidak tau mengapa orang-orang begitu mengagungkan cinta. Padahal suatu saat nanti cinta itu akan menyakiti satu sama lain." Tanya hansol tanpa memandang mereka bertiga.

Mingyu menatap seungkwan.
Seungkwan memelankan makan-nya. Ia juga berpikir seperti yang hansol katakan. Hubungan-nya dengan mingyu tidaklah mudah. Perlu banyak halangan untuk mempertahankan-nya. Dimulai dari perselingkuhan, bahkan penolakan dari keluarga dari kedua belah pihak.

Jeonghan juga begitu. Hubungan-nya dengan joshua tidak berjalan mulus, meski tidak terlalu rumit juga. Ketiga-nya terdiam mendengar apa yang hansol katakan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Makan dulu"
Saut seseorang di belakang hansol.

"Eeeeeeeeee aaaaaaaa" -Seungkwan
"Aduh romantis sekali" - Jeonghan
"......." - Mingyu

Seokmin duduk di samping hansol. Ia meletakkan pesanan-nya juga. Seokmin mulai memakanan makanan-nya. "Terima kasih", balas hansol. "Tapi kamu tidak perlu melakukan ini seokmin-ah", lanjut hansol. Seokmin hanya tersenyum dan melanjutkan acara makan-nya.
Mereka berlima makan dengan tenang sambil sesekali bercanda.

Tapi tanpa disadari, ada perasaan yang menyakitkan dialami oleh seseorang.

"Apa harus sekarang?"

That One PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang