11

93 12 0
                                    

"1..

2..

3..

4..

5.. Sudah atau belum, aku akan menemukan-mu oppa~~"

Seorang gadis kecil dengan pipi wajah blasteran mengendap perlahan sambil mengintai sekitar untuk mencari seseorang. Gadis itu mengecek tong sampah, bongkahan kayu, kolong kursi, belakang pepohonan, sampai truk es krim ia kitari beberapa kali. sudah hampir 10 menit ia mencari orang itu tapi tak kunjung ditemukan.

"hah. menyebalkan.  Joshua oppa dimana kamu berada..?", dengan muka super cemberut, gadis itu tetap melanjutkan pencarian-nya. Ia berjalan menuju penjual snack gerobak, membeli beberapa snack manis untuk mengganjal perut-nya yang lapar. Tidak makan buru-buru, tetapi perlahan agar ia cepat kenyang.

Sambil memakan snack manis, ia lanjut mencari Joshua, teman bermain-nya. 

TAP

TAP

TAP

Tanpa disadari, sebuah langkah kaki mengikuti gadis itu.


GREP


"kyaaaa..!!!!", tubuh sang gadis terangkat ke atas, lebih tepat-nya di atas bahu orang itu. Gadis itu melihat ke bawah dan sedetik kemudian, dia memasang wajah kesal. "yakkk joshua oppaaaa.. bisa tidak jangan mengerjai aku terus.." kata sang gadis dengan keras lalu ia menggoyangkan kedua kaki mungil-nya.

Joshua hanya menahan tawa. tidak ada yang lebih indah daripada melihat wajah merengut sang gadis. "vernon-ah, oppa mau lihat muka merajuk-mu lagi. yang itu kurang." kata joshua menantang vernon. wajah di atas makin menekuk karna diri-nya merasa dipermainkan. dengan tidak elit, kedua telapak tangan itu menjewer kencang telinga joshua tanpa ampun, yang membuat joshua berjingit sakit dan menurunkan vernon.

"sakitttt..!!", adu joshua sambil menggosok pelan kedua daun telinga-nya. vernon masih menatap joshua dengan datar. "siapa suruh membangunkan singa betina", vernon meledek joshua yang masih merintih kesakitan. dia membelakangi joshua, dan mencoba untuk meredam emosi-nya.

Joshua tersenyum, dan memeluk vernon dari belakang. "maafin oppa vernonie.. oppa kan cuma mau bikin permainan petak umpet-nya makin asik.", kata Joshua sambil tetap memeluk pinggang ramping vernon. Joshua melihat tukang es krim keliling di depan - nya. "mau es krim..?", tawar joshua kepada vernon. Badan vernon menegang, ia dengan cepat memutar badan-nya ke arah joshua dan mengangguk cepat juga. Joshua yang melihat itu ingin tertawa. Tanpa buang waktu, mereka berdua melangkah menuju tukang es krim tersebut.

.

.

.

.

.

"oppa sungguh-sungguh..?", tanya vernon dengan wajah terkejut.

siapa yang tidak terkejut jika kamu mendapat kalimat pernyataan cinta dari orang yang sudah di anggap sahabat. vernon masih dalam mode bingung sekaligus bahagia. ada rasa lain saat joshua menatap-nya dengan lembut sambil mengutarakan perasaan-nya kepada vernon.

jujur saja, vernon sangat suka dengan tingkah joshua yang gentleman meski usia-nya masih terbilang bocah. joshua mengangguk pelan sambil tersenyum.

senyuman yang disukai oleh vernon daridulu.

"umm.. tapi kita masih belum cukup umur", kata vernon ragu sambil mengucek ujung kaos biru-nya. ia menatap ke bawah aspal karena tidak berani melihat wajah joshua, sekaligus menyembunyikan warna merah di wajah-nya.

That One PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang