"Jadi setelah kita BBQ Party, 3 hari setelah-nya kita akan melaksanakan acara OSIS selama 5 hari." Joy menjelaskan secara singkat padat dan jelas sambil mengangguk. "Seokmin-ah, kamu bisa membantuku membeli perlengkapan untuk acara?" tawar Joy. Seokmin mengangguk mantap, "boleh. kapan?" tanya seokmin.
"Nanti aku akan memberitahu kamu", tutup Joy dengan senyuman yang tipis.
----------------------------------------
Acara yang sudah disiapkan oleh para anggota OSIS akhir-nya terlaksana. rumah joy seperti lapangan bola sepak yang digandrungi banyak orang (?).
Seokmin dan Mingyu asik taruhan makan sate BBQYeri dan Wendy sibuk taruhan minum cola dan diakhiri dengan teler-nya wendy. Yeri mah ketawa bahagia. #plak
Irene dan seulgi paling adem. mereka berdua membuat bakar-bakaran dengan tungku yang dipersiapkan oleh para lelaki OSIS.
Joy sibuk menyeruput es sirup pandan seduhan dirinya sendiri sambil memandang bintang di langit.
Seokmin menghampiri joy dengan menepuk pelan pundak gadis itu.Joy menoleh dan mempersilahkan seokmin untuk duduk. mereka berbincang biasa layak-nya teman sekawan. sangat jarang melihat interaksi mereka saat ini karena di sekolah layak-nya orang tidak kenal. seokmin senyum dan memberi salam, joy buang muka dan muka-nya flat banget.
Tapi akhir-nya semua itu tidak terjadi.
Member OSIS lain melihat itu dengan perasaan lega.
Taeyong dan Eunwoo saling sikut satu sama lain. entah kenapa ya. saya juga gak tau.
Irene dan seulgi ngangguk aja.
Yeri lanjut minum cola. kali ini botol ketigaWendy masih teler #skip
Mingyu dan Joshua ngikut irene dan seulgi, ngangguk-ngangguk aja.
"Aku harap kita tidak canggung lagi di sekolah. kamu tau, itu membuat-ku..... sedikit canggung", kata Seokmin sambil menatap joy dengan intens.
Joy tidak berani menatap balik seokmin. Ia hanya mengangguk. selang beberapa menit ia berkata, "aku juga tidak mau... sebenar-nya.. tapi kontrol tubuh dan hati berbeda jalur. maafkan aku..". Joy menunduk dalam. Dia tidak tau bahwa sikap-nya selama ini membuat lelaki yang pernah ia cintai sedih.
Seokmin tidak tega dan langsung mengusap rambut belakang joy dengan pelan. "Tidak apa-apa. aku mengerti. jadi, mari kita mulai dengan hari baru tanpa memandang ke belakang. bisakah?", kata seokmin dengan penekanan di akhir kalimat. Joy memandang seokmin sambil tersenyum dan selanjutnya mengangguk. "Ya."
Seokmin masih mengusap kepala Joy dan berkata 'terima kasih' beberapa kali.
===================================
Joshua berada di sebuah toko buku dekat dengan rumah-nya. sudah jam 9 malam tapi masih aja ada toko yang buka. keajaiban dunia #abaikan
Handphone Jisoo bergetar tanda ada pesan yang masuk. Ia mengecek isinya lalu menyimpan-nya di dalam saku celana. setelah itu ia beranjak keluar dari toko buku. tidak lupa mengembalikan buku yang dibacanya ke tempat semula.
SKIP
Disinilah ia sekarang. sungai han bersama dengan seorang pria yang menutupi sebagian wajah-nya dengan kerah jaket.
"point-nya saja. aku tidak suka hal yang dibuat rumit" kata Jisoo dengan dingin namun ada kesopanan di dalam-nya (?)
"ayolah jisoo. kamu seharus-nya paham dengan topik yang dibicarakn." kata orang itu sambil berdecak malas. apakah jisoo sudah berubah menjadi ehm lemot ehm.
Jisoo terdiam beberapa saat dan menepuk jidat-nya. "oke aku ingat sekarang. jadi apa keputusan-mu itu sudah bulat?" tanya jisoo. yang ditanya terdiam.
Jisoo mendekat dan merangkul orang tersebut. "apapun yang kamu lakukan, jika itu yang terbaik maka lakukanlah. tapi 1 hal yang perlu kamu tau, pikirkan lah dengan bijak dampak dari hasil pemikiran-mu itu", kata Jisoo panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
That One Person
Fanfiction"Aku berjanji akan melindungi-mu dan tidak akan membiarkan kamu sendirian, karna kamu adalah cahaya hatiku.." - Seokmin "Terima kasih sudah memberikan warna di hidupku.." - Vernon