2

432 37 6
                                    

"Juseyo dalkomhan geu mat ice cream cake.

Teukbyeolhajin oneure olineun maseuro. Ibgae mudeun ice creame
Ni gaseum dugeunggeoryeo naega daga ogetjyo."

PIK..!!

"Latihannya sampai disini saja dulu. Besok kita gabungkan dengan dance yang sudah kita pelajari sebulan ini."

"Baik ahjumma."

Wanita yang dipanggil ahjumma mendelik tajam kearah wanita dengan rambut ombrey hijau.

"Joy-ah.. mana sopan santun-mu kepada orang yang lebih tua.?" Geram wanita berambut ombrey pink yang sudah mencapai tahap akhir. Bukan suatu keanehan jika dalam grup dance mereka, anggota-anggota yang lain melihat kedua mahkluk ini bertengkar. Bahkan dari hal kecil saja mereka saling menyindir satu sama lain. Member yang lain hanya menggelengkan kepala dan meminum air isotonic yang sudah dibeli sejam sebelum mereka latihan.

Joy, wanita berambut ombrey itu memeletkan lidahnya. Ouchh.. Sepertinya para member harus memasang headsheet di kedua telinga mereka. Yaaa demi keamanan pendengaran lah.

"Sudahlah eonni. Mungkin Joy unnie sedang dalam kondisi yang belum stabil. Ingat kan waktu itu Joy unnie frustasi karna nilai matematika-nya dikalahkan kuda oppa..?" Saut wanita ombrey ungu, Yeri.

Irene mengelus dada-nya. Ia tidak ingin merusak mood-nya hari ini. "Kali ini, kamu selamat Joy" Saut Irene yang masih mempertahankan tatapan tajamnya kearah Joy.

CKLEK..!

"Permisis nona-nona, ruangan ini sudah saatnya untuk ditutup." Penjaga Sekolah menyembulkan kepala-nya untuk memberitahu bahwa waktu mereka untuk menggunakan ruangan sudah habis. Lagipula ini sudah sore menjelang malam, wajar saja.

"Baik ahjusshi. Kami siap-siap dulu." Saut Seulgi dan Yeri bersamaan.

Penjaga sekolah pun undur diri (?) dan menjelajahi ruangan lainnya untuk diperiksa alias dikunci.

"Joy unnie, aku masih ada pocky di dalam tas, rasa green tea.. unni mau..?" Tawar Yeri sambil mengikat rambutnya menjadi 2 bagian, kiri dan kanan.

"Boleh. Tapi Bereskan dulu barang-barangmu." Jawab Joy yang masih focus melihat handphone kesayangannya sembari memasukkan barang-barang yang berserakan.

"Baik unnie." Jawab Yeri dan meninggalkan Joy yang berkutat dengan aktivitasnya.


Kelas XI - I

"KEYOMM KUDAAAA..!!" Suara menggelegar mengagetkan Seokmin yang sedang membereskan barang-barangnya.

"AISHHH..!!! Boo Seungkwan..!! Ku peringatkan dirimu untuk tidak memanggilku dengan nada mengagetkan seperti itu. Kamu mau membunuhku dengan perlahan huhh..?" Kesal Seokmin dan bersiap ingin memukul Seungkwan, teman yang meneriaki-nya tadi.

"Heyy..!! Jangan macam-macam dengan dia. Langkahi dulu mayatku..!!" Saut suara lainnya dari balik Jendela kelas.

Seokmin serasa ingin muntah mendengar kalimat yang tergolong berlebihan. "Tiang.. bisakah kamu mengamankan pacarmu ini sekarang..? Dia mengganggu aktivitasku." Adu Seokmin dengan nada dan ekspresi datar. Seokmin sudah badmood dengan Seungkwan, ditambah lagi dengan Minggyu yang diketahui adalah namjachingu Seungkwan, Diva sekolah.

"SEOKMIN-NIEEEEEEEE..!!!!"

Sepertinya penderitaan Seokmin bertambah.

"Seokmin.. Kamu harus bersabar dengan mereka jika ingin umurmu bertambah.." ujarnya Seokmin dalam hati.

"Eiyyy, noona kim.. Jangan berteriak. Seokmin lagi datang bulan. Dia sedang sensitive hari ini." Ujar Seungkwan dengan asal dengan gaya ibu-ibu gossip. Yang mendapat julukan "Noona Kim" hanya tertawa dan melihat Seokmin aneh.

That One PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang