Vernon melihat ke arah seokmin dan disambut oleh cengiran khas seokmin yang lebar. "kamu mau ke pesta roti di rumah joy?" kata-nya. sebenar-nya seokmin harap-harap cemas karena takut vernon merasa minder. secara yang berkumpul tidak ada di kelas junior, melainkan para alumni dan juga warga osis sekarang dan terdahulu (?).
vernon keliatan berpikir dan kemudian menampilkan senyum tipis yang belum pernah seokmin lihat sebelum-nya.
=====================================================================
Pesta roti di rumah Joy berlangsung meriah. meski hanya 10 orang, tetap saja tidak lepas dari suasana yang ramai. banyak sekali kejadian yang terjadi :
acara baku tembak air antara vernon, yeri, Irene, dan wendy
sesi karaoke mingyu, seokmin, hanbin, seungcheol, bambam, dan joshua
dan juga ToD pada sesi terakhir.
Vernon yang lelah tertawa duduk di tepian kolam renang. menenggelamkan separuh kaki-nya di air sambil menikmati es kelapa buatan seungcheol dan wendy. Seokmin menghampiri vernon dan duduk disamping kanan-nya.
"vernon-ah"
yang dipanggil menengok ke sebelah kanan.
"jika terjadi sesuatu dengan-mu. akulah orang yang akan menyelamatkan-mu.. aku akan melindungi-mu vernon-ah." kata seokmin. Vernon kesedak es kelapa-nya. mendapat pernyataan yang ya begitu (?) membuat dia terkejut. "dia meletakkan es kelapa disebelah kiri dan memandang seokmin. "kenapa tiba-tiba? seperti aku akan tertimpa sial saja." vernon pun tertawa untuk mencairkan suasana, tapi tidak dengan seokmin.
Garis wajah itu begitu tegas dan pancaran serius sangat tergambar di kedua mata-nya. Vernon pun diam sambil melihat ke sisi yang lain.
"aku tidak tau kenapa. hati dan otak-ku menyuruh-ku untuk berkata seperti ini kepada-mu. aku mohon jangan jauhi aku setelah ini." lanjut seokmin.
Vernon melihat ke arah seokmin lagi dan mengangguk pelan. "aku tidak keberatan jika ada yang peduli terhadap-ku.. aku..... aku sangat bersyukur.". Seokmin memandang vernon dengan gemas, melihat wajah vernon memerah merupakan pemandangan yang mengasikkan.
"jadilah milik-ku"
Vernon shock dan melebarkan kedua mata-nya.
"mwo?"
"SEOKMIN-AH..!" sebuah teriakan mengintrupsi kegiatan kedua-nya. mereka berdua menoleh kebelakang. wendy sedang menjambak rambut mingyu yang sedang memegang sepotong kue cokelat. "AJARI TEMAN-MU INI UNTUK BERSABAR SEOKMIN-AH. BERANI SEKALI DIA MENCURI KUE COKELAT BAGIAN-KU." teriak wendy.
"YAK.. DIA BAHKAN MENCURI ES KELAPA MILIK-KU..", itu yeri yang sekarang sedang menendang betis pemuda tinggi tersebut. Seokmin dan Vernon hanya tertawa melihat teman mereka disiksa oleh 2 gadis super (?).
Seokmin bersiap untuk beranjak. sebelum itu, ia menghadap ke arah vernon dan mengajak-nya untuk masuk ke dalam rumah Joy. Pesta tersebut akhir-nya selesai dengan baik dan meninggalkan kesan yang luar biasa untuk semua-nya.
Seokmin pulang bersama vernon dengan mobil.
Selama di perjalanan, mereka berdua bercerita banyak hal tentang pesta tadi."aku masih lapar." kata seokmin
"sama hahahaha.. roti yang dibuat sangat enak tapi sayang sekali hanya sedikit porsi yang dibuat." jawab vernon sambil menggosok perut-nya.
"itu karna uang yang diberi oleh orang tua joy sedikit. coba banyak, pasti kita sudah full." jawab seokmin dengan nada yang jenaka. Vernon tertawa, "jadi mau makan apa?" tanya-nya kepada seokmin.
"cari makanan yang hangat dan berkuah. sekarang kan lagi musim hujan, jadi tebas angin di perut kita dengan itu." kata seokmin mantap. "aku ikuti kamu saja", jawab vernon.
mobil itupun akhir-nya berhenti di sebuah kedai ramen di pinggir jalan. Baik seokmin maupun vernon memesan ramen yang sama dan juga minum yang sama. "vernon-ah.. bagaimana jawaban-mu?"
Vernon bingung dengan pertanyaan seokmin. tapi beberapa detik kemudian, ia mengerti. "hem.. aku belum bisa menjawab itu sekarang sunbae. Karena, ya begitulah." jawab vernon sambil tersenyum tipis. Seokmin paham, mungkin vernon merasa ini terlalu cepat. Untuk merubah kecanggungan, seokmin pun menceritakan tentang keluarga-nya kepada vernon, serta kejadian masa lalu-nya saat kecil. suasanan yang canggung menjadi hangat kembali, ditambah dengan kedatangan pesanan mereka berdua.
Mereka berdua makan dengan tenang, tanpa ada suara sedikitpun. sesekali seokmin melirik vernon yang sibuk meniup kuah ramen-nya, atau memisahkan kuning telur dan putih telur pada ramen-nya. Seokmin perlahan mengeluarkan hp dari saku jaket dan mengarahkan hp itu di depan wajah-nya. dengan diam-diam, dia memotret vernon dan menyimpan-nya sebagai koleksi.
========================================
"Hyung sudah dimana?"
"Chichago"
"Bagaimana keadaan-nya?"
seorang pria menampilkan senyum manis untuk orang di seberang telfon.
"baik-baik saja."
"aku percayakan dia kepada-mu."
"tenang. dia sudah berada di bawah orang yang tepat."
"baik hyung"
dan percakapan itu terhenti. pria tersebut meletakkan telfon pintar-nya (?) diatas nakas.
"vernon-ah..."
kata pria itu sambil menatap langit yang gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
That One Person
Fanfiction"Aku berjanji akan melindungi-mu dan tidak akan membiarkan kamu sendirian, karna kamu adalah cahaya hatiku.." - Seokmin "Terima kasih sudah memberikan warna di hidupku.." - Vernon