"KEMBALIKAN BONEKA-KU!!'"
Seru gadis cilik yang sedang menahan air mata-nya. gadis cilik tersebut berusaha menggapai boneka power puff girls kuning yang dilempar kesana kemari oleh teman-temannya.
"rasakan.. dasar bocah tidak tau diri"
"berani sekali kamu mendekati myungsoo oppa.. sudah tau dia sudah menjadi incaran naeun", saut gadis berambut cokelat pendek dengan tatapan marah.
HAP
"bomi-ya.. agak membosankan jika kita melempar boneka busuk ini.. tangan-ku pegal", rengek gadis berambut blonde panjang bergelombang. Bomi menyeringai kecil sambil berjalan ke arah gadis yang mereka kerjai.
Dia menjambak kasar rambut gadis tersebut dan mendorong-nya kesamping kanan. "chorong eonni mungkin punya ide lain", kata bomi. Si gadis hanya diam tanpa berani bersuara. kedua gadis yang megerjainnya sekarang mendekat.
"bebek. angkat kepala-mu", kata chorong dengan nada menusuk. Boneka yang dia pegang diremas dengan kuat sampai busa hampir menyembul keluar.
Dengan ketakutan, gadis yang dipanggil 'bebek' itu mengangkat kepala-nya perlahan. Ia menatap kedua gadis dihadapan-nya. Miris. Boneka yang ia miliki hampir rusak karena genggaman chorong.
"bagaimana kalau kita bakar saja boneka busuk ini. dengan begitu dia tidak akan memiliki siapa-siapa lagi disini", perkataan chorong tadi membuat si gadis semakin takut. Ia membayangkan hidup sendiri. Keluarga yang dicintai-nya satu persatu telah meninggalkan dunia ini, hanya boneka itulah yang membuat-nya tenang. Boneka dari kedua orang tua-nya yang pertama dan terakhir kali.
Si gadis tidak berani bersuara. Ia gemetar menahan takut, mata-nya yang sembab karena terus mengeluarkan air mata kini semakin sembab.
"apa itu tidak terlalu kejam eonni?", tanya bomi. Jujur saja, sekejam-kejamnya dia, dia masih memikirkan perasaan orang. Berbeda dengan chorong, aura intimidasi menguar dengan kuat. Jadi tidak salah lagi jika ia disebut sebagai ice princess bersama krystal jung, teman sekolah-nya. "a.... aku tidak akan dekat dengan siapa-siapa.. aku mohon... k k kembalikan boneka-ku", kata gadis itu dengan susah payah. Kedua tangan-nya berusaha menggapai boneka-nya yang langsung disingkirkan oleh chorong.
Chorong mengangkat lagi gadis itu dengan ujung sepatu kanan-nya, "kamu memberikan apa ke myungsoo oppa sehingga dia berpaling dari naeun? aku rasa jika dibandingkan dengan gadis jelek seperti-mu, naeun lebih berkelas." Sungguh kalimat yang menyakitkan. Tapi lebih sakit lagi melihat boneka yang sudah hampir tidak berbentuk itu. "bahkan aku yakin, bagian dalam-mu itu tidak jauh beda dengan penampilan luar-mu. buruk dan tidak ada apa-apanya".
Bomi tertegun. Sungguh keterlaluan ucapan chorong.
"Joy"
Ketiga gadis tersebut menoleh ke sumber suara. Seorang bocah laki-laki dengan senyum matahari berlari kecil menghampiri mereka, lebih tepat-nya kepada gadis berambut blonde pendek yang tersungkur di aspal.
Bocah itu memeluk hangat tubuh Joy, dan ia menatap kedua gadis tersebut. Dilihat-nya boneka yang diyakini milik Joy. Dengan cepat bocah laki-laki itu mengambil boneka dan mengembalikan-nya kepada Joy. "seperti inikah kalian menyelesaikan masalah?", kata laki-laki itu meremehkan.
"bukan urusan-mu" saut chorong dengan dingin dan tajam.
"ini urusan ku juga karna joy adalah kekasih-ku", kata laki-laki itu dengan lantang dan tanpa takut.
Kedua gadis di depan-nya kaget, terlebih joy. Dia saja malu untuk berdekatan dengan laki-laki, gimana punya pacar?
"aku tau siapa kalian. tapi itu tidak berpengaruh bagi-ku maupun sekolah. jadi, jika kalian tidak ingin memiliki masalah, silahkan pergi dan jangan pernah mengganggu joy lagi." Chorong dan bomi mematung. "dan ancamanku tidak pernah main-main", lanjut laki-laki itu dengan penekanan di akhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
That One Person
Fanfiction"Aku berjanji akan melindungi-mu dan tidak akan membiarkan kamu sendirian, karna kamu adalah cahaya hatiku.." - Seokmin "Terima kasih sudah memberikan warna di hidupku.." - Vernon