8

82 13 0
                                    

Seorang gadis gembul berjalan pelan ke arah taman sekolah. Entah apa yang dipikirkan membuat dia tidak mampu bercanda seperti biasa-nya. Ia tidak semeriah biasanya (?).

"seharus-nya aku memikirkan perkataan hansolie sebelum aku menerima cinta-nya." kata gadis itu dengan lirih.

Gadis itu duduk di tepi kolam taman. Ia melihat bayangan dirinya. Entah apa yang dia pikirkan. Kenangan setahun yang lalu tergiang di pikiran-nya. 

Greb!

Seseorang memeluk gadis itu dari belakang. Tanpa ia menoleh, sudah pasti ia tau.

"seungkwan baby, ada apa dengan-mu? tadi di kantin kamu ogah berbicara. bahkan aku merindukan kemarahanmu padaku."

Gadis bernama seungkwan itu memaksakan senyum-nya lalu ia menoleh ke belakang. "aku sedang lelah chagi."

Mingyu kekasih seungkwan tau jika tatapan mata itu padam. tidak bersinar seperti biasanya. dia sangat mencintai seungkwan jadi dia meneliti setiap gerak-gerik maupun perbedaan yang ada pada diri yeojachingu-nya. "bohong"

satu kata dari mingyu berhasil membungkam seungkwan. lelehan liquid bening itu lolos dari mata indah-nya. Mmingyu yang melihat gadis-nya menangis panik dan langsung memeluk seungkwan untuk menenangkan-nya. perlahan tapi pasti, kesedihan seungkwan sirna. Mereka berdua saling bertatap satu sama lain.

"Mingyu-ya"

"ya chagi"

"kita akhiri saja hubungan ini"


Di lain tempat

Hansol berjalan ke perpustakaan untuk mencari buku Kimia. memang beginilah kegiatan hansol di sekolah. Jika guru tidak masuk, perpustakaan lah tempat dia menghabiskan waktu bebas. dari sebelah kiri hansol, muncul seokmin yang keluar dari toilet. "hansol-ah." yang dipanggil menoleh ke samping kiri dan mendapati seokmin yang sedang berjalan pelan ke arahnya. "kenapa belum masuk kelas?" tanya seokmin. "guru yang mengajar tidak masuk, jadi aku memiliki free time." jawab hansol. "kelas-mu sendiri bagaimana?" tanya hansol.

"ah guruku malah masuk dan memberikan banyak tugas. 2 jam terasa seperti 1000 tahun untukku." seokmin mengeluh karna pelajaran yang sekarang dipelajarinya sangat membosankan. sejarah. siapa yang tahan?

hansol hanya tersenyum tipis mendengar protes dari seokmin. "sabar ya seokmin-ah" hansol menepuk pundak seokmin dan berlalu begitu saja. seokmin tersenyum, apakah hansol sudah mau membuka hati untuk-nya? "jangan kepedean mahluk mini."

seokmin yang kaget akan suara tiba-tiba itu langsung menghadap ke belakang. disana sudah ada geng bangtan, dan yang membuat seokmin ingin muntah adalah, namjoon. ia terpaksa tersenyum dan membungkuk walau ia tidak sudi.

"Namjoon hyung. itu gadis yang kamu maksud? wah tumben sekali kamu menyukai gadis blasteran." saut taehyung sambil tersenyum. tersenyum untuk mengejek maksudnya.

"biasa-nya namjoon hyung selalu menyukai wanita berbuntal besar seperti balon." itu jungkook anggota terkecil di geng bangtan.

"habis terbentur apa namjoon-ah?" itu jin, bisa dibilang mahluk paling tampan dan memiliki sifat paling dewasa.

"tidak kusangka" hoseok berkata sambil menggelengkan kepalanya prihatin. ckck.

"....." suga, pria yang irit bicara tidak memberikan komentar apa-apa.

Namjoon hanya sabar dan merutuki dalam hati. kenapa dia bisa bertemu dengan kawnaan orang aneh? bukannya membela teman sendiri, malah mengejek. tidak akan ku bagikan film biru lagi pada kalian. kesal namjoon dalam hati.

"permisi sunbaenim. saya harus pergi karna park songsaenim pasti mencari saya" seokmin melenggang pergi meninggalkan geng bangtan.

That One PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang