BAMM # 57

74.3K 2.7K 19
                                    


Tingggg .. Tongggg

" sayang , dia orang dah sampai . Ingat jangan buat peragai macam ni . Biy tak nak papa dan mama tahu yang kita jadi macam ni . " pesannya buat kali ke sepuluh rasanya .

Sejak habis mandi , kemas bilik , pindah barang , dari tadi lagi sampai sekarang berdiri dihadapan pintu pun masih pesan kat aku .

Daaa , aku 17 tahun dan tunggu bulan seterusnya 18 tahun , Rafi'e ? Bukan kanak - kanak berhingus berumur 4 , 5 , 6 tahun !

" tahu la . Tak perlu la ulang banyak kali . fikiran saya masih boleh diguna pakai . Cuma luka , bukan hilang ingatan . "

Rafi'e menarik tangan aku . " sayang . . biy dah minta maafkan ?"

Aku memandangnya . Lama . Rafi'e juga begitu memandangku dalam . Kenapa dia buat macam tu ?

--------

" Haish , lama lagi ke ? "

" sabar la adik . " marah mama .

" Mana boleh sabar , tubuh nawal dah tak sabar nak peluk kakak ipar adik . " setelah selesai mengucapkan kata - kata keramat yang tak berapa nak keramat , nawal terus membuka pintu .

" Nawal !" semua orang di situ menyebut namanya. Nak marah pun tak guna pintu dah pun dibuka .

Aku dan Rafi'e yang tersedar . Terus memandang di luar pintu . Ya Allah , malunya aku .

" Patut la lambat , dia orang tengah flashback ombak rindu ma ." perli Nawal bersahaja .

" erk , umi , abah ? Abang Aliff ." aku terus meleraikan pegangan Rafi'e lalu berlari ke arah abah , umi dan abang Aliff yang sedang mendukung baby dalam dakapannya .

Aku memeluk tubuh tua umi lalu , diikuti dengan abah . Kakak Rita pula aku menyalaminya lalu melagakan pipi kami berdua .

" baby . Wah , dah besar ye sekarang ? Rindu mak ngah Rai'a tak ?" aku mencubit pipit gebu milik baby .

" amboi , baby aje yang dia nampak . Abang ni siapa ? "

Aku mencebek . " Tengok kak , gedik . " kak Rita menahan tawa mendengar balasan daripadaku .

"Oi , adik ipar kau ni dibiarkan tak disapa ke ?" nawal berpeluk tubuh . Kononya merajuk sangat la kan  . Tolong la .

" Kau bukannya penting pun , dik ."

"Eleh , kau jeles long . Sebab dengan kehadiran aku , Rai'a akan dirampas dan hanya luangkan masa untuk aku . werkkk !"

"Adik . " papa menegur tegas .

" papa dan mama apa khabar ? Macam mana boleh datang sekali ? Ingatkan papa , mama dan nawal aje . " soal aku ramah setelah menyalami kedua ibu bapa mertuaku .

" kebetulan . Terserempak di simpang masuk rumah kamu berdua . " ujar abah .

"Dah alang - alang tu , kami gerak sekali la ." sambung papa .

Aku mengganguk faham .

" Anak umi sihat ? " soal umi kepadaku .

" sihat , Alhamdulilah . "

" Mahunya tak sihat umi . Tengok la badan dia dah gemuk sekarang . Dah macam orang mengandung dah . " usik abang Aliff .

Aku memukul lengan abang Aliff . " Rai'a , jaga baby nanti . " tegur kak Rita lembut  .

"Abang Aliff ni kak ." aduku .

"Betul la tu kata aliff . Kalau betul Rai'a mengandung , mama lebih gembira . Dapat juga cucu akhirnya ." kata - kata abang Aliff disokong kuat oleh mama . Umi ? Hm , dah senyum . Sokong juga la tu . Faham sangat .

Isteri 17 Tahun Where stories live. Discover now