"B, ntar lo pulang sama siapa?" tanya Jo saat istirahat.
"Gue bareng supir, Jo!"
Josepha mengangkat alis. "Sejak kapan lo punya supir?"
"Udah lama kali. Lo, mah, temen gue bukan, sih?"
"Sumpah gue gak tau." Sedetik kemudian Jo baru sadar dan langsung memukul kepala Beta menggunakan buku. "Serius bego!"
"Ihhh... kepala gue!" teriak Beta histeris.
"Alay lo! Gue tau, yang lo maksud supir, tuh, supir angkot, kan? Gue gak sebego itu ya,"
Beta hanya bisa nyengir lebar. "Lagian lo udah tau gue pulangnya naik angkot, masih aja tanya."
"Ya kali lo minta jemput."
"Mana mau orang rumah jemput gue!"
Josepha tersenyum mengejek. "Yang sabar, ya!"
Beta mendengus kesal. "Sok nenangin banget lo."
"Eh, B, tapi serius, deh."
"Apaan?!" tanya Beta yang masih baper.
Dengan mantap, Jo memasang wajah puppy eyes-nya. "Ntar temenin gue latihan, ya? Gue kebagian tugas jaga latihan, nih. Yayaya?"
"OGAH!" jawab Beta tegas.
"Yahh.. B, lo mah gak asyik! Ayolah!" bujuk Jo.
"Imbalannya apa?"
"Gak ikhlas banget lo nemenin gue!"
"Biarin! Mau gak?"
"Ya udah. Ntar gue beliin cotton candy, deh!"
Mendengar manisan kesukaannya disebut, tanpa berpikir panjang, Beta langsung mengangguk setuju, "Okee!"
"Yeaayyyy!"
"Eh...eh... tapi tunggu, deh. Kalo lu tugas jaga, berarti dia yang tugas pemusik, ya?" tanya Beta pelan.
"Pede banget lo. Mentang-mentang dia petugas tetap ya."
Baru saja Beta akan bernafas lega, Jo kembali melanjutkan, "Eh, tapi emang dia ikut, sih!"
"Yaudah! Kalo gitu gue gak jadi nemenin lo jaga," ujar Beta seraya memeletkan lidahnya.
"Mana ada!"
"Hihhh... kalo lo bukan temen gue, gue mah ogah, ya. Dan ini juga demi cotton candy gue!" ujar Beta berlalu meninggalkan Jo yang tersenyum puas.
→→→
Bel pulang sekolah sudah berlalu dari tadi. Dengan sabar, Beta, Jo dan Pascal menunggu kakak kelas yang menjadi petugas.
"Yaudah, yuk, Jo, kita aja yang panggil. Ntar kalo nungguin yang cowok peka, waktu pulang gue terbuang percuma lagi!" ujar Beta sinis.
"Yaudah, yuk!"
Dipertengahan jalan, Jo membalikkan badannya, "Emang dasar si Pascal gak peka!" tukas Jo.
"Lah, kok gue?" tanya Pascal polos.
Sepanjang perjalanan menjemput kakak kelas, Jo terus-terusan mendumel. "Cowok lo, tuh, B! Gak jantan banget jadi cowok. Gemes banget gue."
"Cowok gue apaan?! Lagian sejak kapan kelas kita ada cowoknya? Kan bentukannya doang cowok. Aslinya mah kagak!"
"Gitu-gitu lo juga naksir berat, kan, B, sama Pascal?"
"Diem, deh!"
→→→