July

73 1 0
                                    

"Sialan! Kalo tau gini gue gak masuk sekolah ini!"

"Hush! Omongan lo. Emang kenapa sih?" tegur Juni.

"Ya abis, masa ada pelajaran wajib renang. Ogah gue. Gue gak bisa," keluh July.

"Nah, setuju!" timpal Heaven tiba-tiba.

"Elo, mah, malah dukung Juli." tukas Juni pada Heaven.

Heaven meringis kecil. "Kan gue juga gak bisa renang."

"Lo pikir gue bisa?" timpal Juni balik.

"Udah napa. Kenapa jadi kalian yang ribut coba. Yuk, ah, ke kantin, laper gue." lerai July.

Juni mencibir. "Yeee pikiran lo mah gak jauh-jauh dari makanan."

"Bodo."

¿¿¿

July bosan dengan penjelasan guru di depan. Akhirnya dia menelungkupkan wajahnya pada kedua tangannya di atas meja.

"Ssssttt, Ly. Heh!" panggil Icha mengguncangkan tubuh July.

Dengam mata setengah membuka, July menatap heran Icha. "Apaan sih, Cha? Gue ngantuk."

"Yee... daripada lo molor, memding kita merhatiin wajah-wajah temen kita aja. Yuk, ah!"

"Ngapaim dilihatin? Orang bentuknya gitu semua."

"Isshh lo, mah. Tuh, liat, ketua kelas kita, Nero, masa merhatiin penjelasannya sambil mangap gitu."

July mulai tertarik. Dia bangun dari posisi tidurnya dan memandang sekitar. "Eh, eh, lihat, tuh, si Dony. Ihhh kok dia lihatin Eva. Yah, patah hati, deh, gue."

"Ihhh, iya. Yah gue juga patah hati," ujar Icha tak mau kalah.

"Heh! Inget. Lo udah punya. Mau dikemanain si Elang?"

"Mumpung gak ada orangnya disini, elah."

July memutar bola matanya kesal. Kembali, di edarkannya pandangannya ke penjuru kelas yang lain. Hingga matanya menatap satu titik.

"Eh, eh, Cha. Lihat deh Vado. Menurut lo, dia ngelihatin mana, ya?" tanya July pelan.

Icha yang masih menatap Dony, segera memalingkan wajahnya ke arah Vado.

"Iya, ya. Kok gue ngerasa dia ngelihatin arah sini, ya? Duh, jadi takut gue," ujar Icha lumayan keras. Sontak seluruh penghuni kelas menatap ke arah mereka.

"Ichaaaa!" geram July tertahan.

"Icha! Kamu tadi bilang apa?" tanya Bu Sari.

"Eh, itu, Bu, saya mau ijin ke toilet. Iya, toilet." kilah Icha.

"Ya sudah, sana!"

¿¿¿

"Besok pada renang, gak?" tanya Juni.

"Males banget gue," keluh July.

"Yang lain?"

"Renanglah. Paling gak kita absen, lah," ujar Heaven.

"Semangat banget lo. Bukannya lo juga gak bisa renang, ya?" cibir July.

"Yeee... paling gak kan gue absen," cibir Heaven balik. Dia menatap yang lain. "Renang ajalah. Paling gak kita absen."

"Ya gue, sih, oke-oke aja. Temen lo, nih!" tunjuk Juni pada July.

"Iya, iya, gue ikut," ujar July pada akhirnya.

"Bener, ya? Jangan omdo lo."

"Iya, bawel."

¿¿¿

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang