Melihatnya lebih dekat

2.1K 159 6
                                    

" Aniki, ada laporan bahwa berandalan di ujung jalan sana selalu membuat onar "

" Kau sudah mengirim orang? " tanyaku.

" Sudah beberapa kali, tapi selalu gagal "

" Hn "

Malam ini aku bersiap. Masih dengan gaya santay, aku berjalan menuju tempat yang menurut beberapa bawahanku terdapat berandalan usil.

Sebenarnya aku tidak sendiri juga, beberapa bawahanku sudah bersiap di posisinya.

" Oi bocah "

Aku menoleh ke arah suara.

" Berikan uang mu "

" Aku tidak punya " jawabku datar.

" Hajar "

Teman-temannya datang. Mengepungku. Dan perkelahianpun tak terelakkan.

Sekitar 15 orang berhasil ku singkirkan.

" Oni "

Huh? Oni, mereka memanggil hantu?

Aku masih di posisiku tanpa luka segarispun di tubuhku. Tiba-tiba seorang pria besar keluar dari kegelapan.

Aku cukup terkejut melihatnya, tapi aku masih bersikap tenang.

Di ujung jalan tak jauh dari tempatku. Ku lihat gadis itu berjalan mendekat. Sial, kenapa dia lewat sini.

Dan bogem mentahku melayang bebas beberapa kali ke arah pria itu. Aku masih terus memukulnya meski kurasa dia tak merasa sakit.

Aku harus segera menyelesaikannya. Aku tak ingin gadis itu melihat. Apalagi kalau harus melihatnya menolong gorila ini. Cih.

Sial dia sudah semakin dekat.

Bug

Dia berhasil memberiku tinjunya.

" Yamete "

Ah dia sudah disini. Sebelum aku memberi tinju terakhirku tiba-tiba pria itu pergi begitu saja.

Aku memberi tanda dengan tanganku pada bawahanku tuk mengejarnya.

" Daijoubu? "

" Hn "

Aku berpura-pura meringis. Meski nyatanya tak sesakit itu.

" Biar ku obati lukamu "

Kami duduk berhadapan, dia membersihkan darah yang mengalir di ujung bibirku.

Aku masih terus menatapnya. Jujur, dia sungguh.. Kampungan.

Jika saja kau lihat dia kau mungkin akan berpikiran sama denganku. Cara dia berpakaian sangat kuno. Apalagi di era sekarang ini. Pantas saja dia slalu menjadi bahan olokan.

" Kenapa kau menolongku? " tanyaku.

" Sesama manusia harus saling menolong kan "

" Kau tau siapa aku? "

Dia menggeleng.

" Kau tidak mengingatku? "

Dia diam sejenak seolah berpikir.

" Dare? "

Ku tepuk dahiku. Ini pertemuan kita yang ketiga tapi dia bahkan tidak mengingatku.

" Aku Sasuke "

" Hinata "

Usai mengobati luka ku dia kembali menunduk.

" Kenapa kau slalu menunduk "

" Tidak apa-apa, hanya.. lebih baik begini "

" Apa kau slalu di ganggu? "

Dia kembali diam.

" Hey "

" Mungkin mereka senang bermain-main denganku "

" Kenapa kau tidak membalasnya? "

" Untuk apa? "

" Bukankah kau... "

" Membalasnya hanya akan membuatku menjadi seperti mereka "

Deg

Aku cukup terkejut mendengar penjelasannya. Dengan ekspresi datarnya dia mengatakan hal itu begitu lantang.

Membuatku semakin penasaran.

" Kenapa kau slalu menolong orang-orang yang mengganggumu? "

" Aku hanya berharap mereka akan berubah "

" Dan kau membiarkan dirimu di ganggu? "

" Bohong jika aku bilang iya "

" Lalu? "

" Akupun tidak suka di ganggu, tapi aku juga tidak mau ada yang merasakan apa yang kurasakan "

" Bukankah konotasinya sama saja? "

" Mungkin "

Dia bangkit dari tempatnya.

" Aku pamit, Kaa-san menungguku "

" Hn "

Dia pergi usai mengobatiku. Meninggalakanku dengan banyak tanda tanya dengan sikapnya.

" Aku ingin kau cari tau tentang gadis ini " perintahku pada salah satu orang kepercayaanku.

Tak butuh waktu lama. Hanya semalam, aku berhasil mendapat semua informasi tentangnya. Dari sekolah hingga masalah pribadi.

Ku putuskan, aku akan masuk sekolah yang sama dengannya. Aku ingin melihatnya lebih dekat.

~Skip~

SasuHina - You are so sweetWhere stories live. Discover now