Sasuke POV
Aku terus menutupi wajahku yang mulai bersemu tiap kali mengingatnya. Akh sial.. Apa aku sudah terperangkap oleh pesonanya?
Bep.. Bep..
Ponselku berdering, ku lihat panggilan masuk darinya. Apa dia sudah merindukanku?
" Moshi-moshi "
" Sasuke-kun "
Onyx ku membulat mendengarnya. Dia berteriak memanggil namaku sambil menangis.
" Hinata.. Apa yang terjadi.. "
Aku berbalik arah, menuju rumahnya lagi.
" Moshi-moshi Sasuke-kun "
Langkahku terhenti saat aku mendengar suara itu. Suara laki-laki.
" Atau harus ku panggil Aniki? "
Deg
Aku semakin terkejut mendengarnya. Dia tau identitas asliku.
" Siapa kau? "
" Ah.. Sabarlah.. "
" Dimana dia? "
" Oh.. Kau mencari gadis ini ya.. "
" Sasuke-kun.. " seru Hinata terisak.
Entah apa yang dilakukan pria itu padanya.
" Oi.. Lepaskan dia "
" Heee.. Mulai marah ya.. "
" Ku bilang lepaskan dia "
" Dia berarti ya untukmu, bagaimana jika aku menikmatinya sedikit "
Emosiku memuncak. Perasaan ingin membunuh terasa sampai di ubun-ubun.
" Oi.. "
" Kalau kau ingin dia selamat, datang ke gedung tak terpakai di sebelah utara "
" Oi.. "
" Dan pastikan kau datang sendirian, atau hal yang tak kau inginkan terjadi pada gadis ini "
Tut.. Tut.. Tut...
Sial. Dia mematikan telponnya.
Aku langsung menuju kesana tanpa pikir panjang. Membayangkan apa yang mereka lakukan pada Hinata sudah cukup membuatku naik pitam.
" Bawa semua orang yang bisa kau bawa " perintahku melalui telpon.
Aku tak menghentikan langkahku sedikitpun. Aku terus berjalan sambil memberikan intruksi pada orangku.
Aku disini sekarang, depan gedung tua tak terpakai.
Ini bukan daerah kekuasaanku. Salah langkah sedikit, bisa-bisa orangku pun akan terkepung disini.
Perlahan aku masuk ke dalam. Berpura-pura menyerahkan diri pada mereka.
" Okaeri Sasuke-kun "
Suara seorang pria menyambutku.
Gelap. Hanya beberapa tempat saja yang diberi lampu.
" Dimana dia? " tanyaku langsung.
Cklek
Sebuah lampu menyala. Onyx ku membulat saat melihatnya. Terikat di sebuah bangku. Dia terus berseru meski tak terlalu jelas karna mulutnya pun terikat.
Aku lantas menghampirinya namun di hadang beberapa orang.
" Lepaskan dia! " seruku.
" Sabar Sasuke-kun "
Mereka terus bertele-tele. Aku tak mampu menahan emosiku lebih lagi. Aku ingin segera menyelamatkannya.
" Apa mau mu? "
" Kau tentu ingat bukan, orang yang kau pukuli dulu "
Baka! Aku mana ingat hal itu. Entah berapa puluh orang yang pernah merasakan bogem mentahku.
" Ku tebak kau pasti tidak ingat " ucapnya.
" ... "
" Seperti yang diharapkan dari seorang ketua gank "
Cih. Aku terus melirik ke arah Hinata. Aku ingin segera melepaskannya.
" Sasuke-kun.. Tasukete.. "
Ikatan di mulutnya sudah dilepas. Dia terus berteriak disela tangisnya.
Tanpa kau mintapun aku pasti akan membawamu keluar dari sini.
Bug
Sebuah pukulan melayang di perutku. Akupun sontak membalasnya.
" Oi.. Jangan pernah berani memukul orang-orang ku, atau.. "
Plak
Onyx ku kembali membulat melihat Hinata yang ditampar oleh pria disampingnya.
Emosiku tak tertahan. Aku kembali memberontak meski tak seorangpun melepaskanku disini.
" Bukankah sudah ku bilang jangan melawan "
" Kyaaaa "
" Hinata! " seruku.
" Ta.. tasukete.. "
Miris melihatnya. Tak pernah sekalipun ku dengar dia meminta tolong selama ini. Meski dia terus di bully dan di ganggu. Tapi kali ini..
Cih. Aku terus merutuk diriku yang tak bisa menolongnya.
Tangan juga tubuhku masih dipegang erat oleh beberapa orang. Aku bahkan tak bisa bergerak disini.
Aku terus memalingkan wajahku. Aku tak sanggup melihatnya disakiti seperti itu. Sial.
Bug
Lagi dan lagi. Mereka mulai memukuliku.
" Sasuke-kun.. "
Dan dia terus berteriak menyerukan namaku.
Aku hanya bisa diam. Menerima pukulan demi pukulan diseluruh tubuhku.
Gomen.. Karna aku kau jadi terlibat dalam hal ini.
Gomen.. Kau harus melihat hal yang tak ingin kau lihat.
Aku masih mencoba bertahan dengan kondisi ini. Babak belur, berlumuran darah.
Bruk
" Suara apa itu.. "
Bruk
" Aaaaaa "
" Oi.. Siapa yang berteriak? "
" Cepat periksa "
Sepertinya orang-orang ku sudah mulai beraksi. Dan membuat mereka gusar.
Ini saatnya membuat perlawanan. Aku mencari celah di tengah kelengahan mereka. Dan berhasil menghajar orang disekitarku.
" Oi.. Ku bilang jangan melawan, atau.. "
" Atau apa? "
Ku lihat salah satu orangku berhasil menyelamatkan Hinata. Lega.
" Sasuke-kun! "
Aku mendelik.
" Rasakan "
" Ah.. "
Ku pegang perutku yang ditikam olehnya. Berdarah. Aku mulai sempoyongan.
" Aniki "
Bruk
" Sasuke-kun! "
Aku masih bisa mendengar suaranya meski samar.
Sasuke POV End
~Skip~
YOU ARE READING
SasuHina - You are so sweet
FanfictionEntah kenapa aku merasa malu. Aku merasa aku yang paling berkuasa di kota ini. Tapi nyatanya itu hanya kesombonganku belaka. Dia jauh lebih kuat dariku. Dengan semua perlakuan kasar yang dia terima. Kehidupan keluarga yang hampir berantakan. Dia ti...