" Hinata.. "
Suara Kaa-san menggema dari dapur hingga kamarku. Aku yang sudah siap segera menuju meja makan tuk sarapan.
" Kau pakai kacamata lama mu lagi? "
" Ha-i "
" Kau tidak suka kacamata yang ku belikan? "
" Tidak, hanya belum terbiasa saja " dustaku.
Gomen, karna harus berbohong.
" Kau harus belajar memakainya "
" Hm "
Selesai sarapan langsung ke sekolah.
Srrrttt
Dug
Tepat saat ku buka pintu kelas, sebuah penghapus papan tulis jatuh di atas kepalaku dan membuatku jadi seperti santa.
" Ahahaha.. Lucu sekali "
Aku menghela nafas dalam. Ku ambil penghapus itu, mengembalikannya ke meja guru dan segera ke toilet.
Rambut dan wajahku putih sempurna. Aku mendengus. Beruntung hanya debu kapur. Tak terlalu sulit menghilangkannya.
Usai bersih-bersih aku kembali ke kelas. Tak lama kemudian wali kelas pun masuk.
Tengteng
Seperti biasa, waktu istirahat. Aku berjalan menuju tangga tuk menikmati makan siangku di atap.
" Ah.. "
Aku tersandung sesuatu hingga terjatuh.
" Heee.. Ku pikir kau tidak bisa bicara " goda mereka diiringi tawa meledekku.
Aku bangkit, merapikan bento ku yang sedikit berhamburan. Dan kembali berlari ke atap meninggalkan mereka.
Ku buka bento ku, tinggal separuh. Ku coba terima dan tetap melahapnya.
Berat. Setiap hari yang ku lalui begitu sulit. Sekolah maupun di luar keadaannya tak jauh berbeda.
Bosan. Bohong jika aku bilang tidak. Kadang aku merasa lelah menjalani hidupku. Dan sering menyerah. Tapi, jika ku ingat pengorbanan Kaa-san untuk ku selama ini, membuatku enggan menyerah.
Bagaimanapun aku hanya harus terus maju.
~Skip~
YOU ARE READING
SasuHina - You are so sweet
FanfikceEntah kenapa aku merasa malu. Aku merasa aku yang paling berkuasa di kota ini. Tapi nyatanya itu hanya kesombonganku belaka. Dia jauh lebih kuat dariku. Dengan semua perlakuan kasar yang dia terima. Kehidupan keluarga yang hampir berantakan. Dia ti...