Sepulang sekolah, aku berjalan bersamanya. Alih-alih melewati rute yang sama padahal aku ingin melindunginya.
Di depan, ada gerombolan pria yang sedang asik ngobrol dengan teman-temannya. Tiba-tiba dia berhenti.
" Dousta? " tanyaku.
" Sebaiknya kau lewat sana "
Dia menunjuk arah lain.
" Tapi rumahku ke arah sini " dustaku.
" Lewat sana juga bisa "
Dia terus memaksaku tuk melewati jalan lain. Membuatku penasaran. Ku ikuti keinginannya dan berpura-pura berpisah arah dengannya.
Saat dia tak lagi melihatku, aku kembali. Mengendap diantara dinding toko. Melihatnya dari kejauhan.
Lagi, tuk kesekian kalinya aku melihat dia di ganggu. Tunggu, apa dia memintaku lewat sini agar aku tak di ganggu juga?
Sial. Kau ingin jadi pahlawan kesiangan.. huh?
Aku segera menyusulnya. Dia cukup terkejut saat melihatku yang sudah ada di depannya.
" Kau.. "
" Berhenti melindungiku " ucapku.
Ku hajar beberapa orang yang mulai maju.
" Yamete " serunya.
Ku hentikan kegiatanku begitu juga mereka.
" Pergi " gertakku.
Dan merekapun berlarian.
" Jangan berkelahi "
" Aku hanya ingin menolongmu "
" Bukankah masih ada cara lain? "
" Apa? "
Dia terdiam, kembali menunduk.
" Aku hanya.. tidak suka melihatmu berkelahi "
Cih. Dia terlalu naif. Di dunia ini tak ada orang yang bisa diajak bicara jika tidak dengan pukulan.
" Aniki " seru mereka.
Malam ini aku duduk di singgasanaku. Seperti biasa mendengar laporan demi laporan dari bawahanku.
" Baiklah, bubar "
Usai bicara pada mereka akupun keluar. Keluyuran mencari hiburan.
Di ujung jalan aku melihat gerombolan pria tengah asik bicara sambil sesekali menggoda gadis-gadis yang lewat.
Ku hampiri mereka. Ini kesempatanku memberi mereka pelajaran.
" Jangan pernah ganggu gadis itu lagi " ucapku usai menghajar mereka.
" Ha-i Sasuke-sama "
" Aniki.. Panggil aku Aniki "
" Ha-i.. Aniki " seru mereka menunduk dihadapanku.
Aku pergi meninggalkan mereka yang mungkin sekarang tengah meringis kesakitan.
Muncul ide gila di kepalaku. Aku akan menghampiri berandalan yang slalu mengganggunya. Aku hafal betul tempat mereka biasa berkumpul.
Sama seperti sebelumnya, akupun meminta mereka untuk tidak lagi mengganggu dia.
" Ha-i Aniki "
Perlahan tapi pasti satu persatu anak nakal yang menggodanya ku beri peringatan. Hingga akhirnya mereka menjadi pengikutku.
~Skip~
YOU ARE READING
SasuHina - You are so sweet
FanfictionEntah kenapa aku merasa malu. Aku merasa aku yang paling berkuasa di kota ini. Tapi nyatanya itu hanya kesombonganku belaka. Dia jauh lebih kuat dariku. Dengan semua perlakuan kasar yang dia terima. Kehidupan keluarga yang hampir berantakan. Dia ti...