Junior menutup pintu kamar yang ditempati oleh Mark dan Jackson. Ia lalu masuk ke kamar yang ditempati Bambam dan Yugyeom. Berniat mencari charger ponselnya, yang entah bagaimana bisa menghilang dari kamar yang ia tempati seorang diri.
"Astaga, apakah ini kamar? Ini lebih mirip kandang babi," keluh Junior saat ia melihat pakaian berserakan di mana-mana.
Pemuda itu menuju nakas milik Yugyeom, membuka satu persatu laci yang ada di sana. "Ah, aku yakin salah satu dari enam orang itulah yang mengambil charger-ku!"
Tak menemukan yang ia cari di nakas Yugyeom, Junior lalu berpindah ke nakas Bambam. Baru membuka laci pertama, ia langsung memekik. "AH! Ternyata bocah tengik ini yang mengambilnya!"
Junior menarik kepala charger, tanpa ia kehendaki, ada satu lembaran yang ikut tertarik karena terlilit kabel charger. Ia meraihnya hati-hati, lalu membalik lembaran itu.
Lembaran itu merupakan selembar foto yang telah sedikit memburam dimakan waktu. Selembar foto yang membuat Junior tersadar akan sesuatu.
Sudut-sudut bibir Junior tertarik membentuk senyuman, ditelitinya foto itu dengan lebih jelas. Sedetik kemudian ia terkekeh geli. "Anak kecil ini masih sama."
Junior tahu betul, bahwa yang berubah hanya keadaan, tidak dengan perasaan. Nyatanya bocah lelaki yang sekarang tumbuh menjadi pemuda dengan tinggi menjulang itu, masih menautkan hati pada gadis di masa lalu.
Tahu bahwa selembar foto itu begitu berarti, dengan hati-hati diletakkannya kembali foto itu ke dalam laci.
Salah satu alasan mengapa Bambam tak pernah menatap yang lain, mengapa pemuda itu terkadang masih suka merenung pada waktu-waktu tertentu.
"Kak Jinyoung? Kenapa tersenyum sendiri di kamarku?"
Junior menoleh ke asal suara, mendapati Bambam menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Kemudian disusul oleh kepala Yugyeom.
"Kalian mencuri charger-ku lagi!" amuk Junior, menyembunyikan senyumnya.
Kedua bocah itu saling tatap, dalam waktu sedetik, mereka berlari meninggalkan Junior sambil tertawa dan berteriak tidak jelas.
Junior hanya bisa menggelengkan kepala. "Apa kau akan sekonyol itu jika di depan gadis kecilmu itu, bocah?"
Junior bahkan tak yakin, jika Bambam bisa berbicara di depan sang gadis. Ia rasa bocah tengik itu akan kalah di depan gadisnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Lisa, Untuk Bambam
FanficKarena kamu adalah salah satu alasan mengapa aku bisa bertahan hingga sejauh ini. [Sebagian cerita telah diprivate].