[special chapter] bersama

4.3K 759 103
                                    

Langit sudah menggelap disertai dengan udara dingin yang begitu menusuk, mengingat musim gugur akan segera datang. Namun keduanya masih sama-sama berada di pinggir sungai Han.

Dengan tangan yang saling menggenggam sejak di di café tadi. Meski sedang tak saling menatap, senyum keduanya terukir sempurna sekarang ini. Refleksi atas kebahagiaan tak terkira.

"Aku pikir gak akan pernah ketemu sama kamu, meskipun kita sekota," ujar Lisa, memecah hening.

Bambam menengok ke samping, menatap sang gadis. "Semesta punya cara sendiri, Lisa. Biar lebih dramatis."

Pemuda itu tertawa kecil, mau tak mau mengundang Lisa untuk ikut tertawa bersamanya. Rasanya sudah sangat lama mereka tak tertawa bersama.

"Terakhir kali, kamu gak balas chat dari aku," ungkit Bambam soal chat dua tahun lalu, chat yang ia tugaskan pada Jackson.

Ada rasa bersalah yang menyergap Lisa saat Bambam menyebutkan perihal chat yang hanya ia baca itu. Terlebih kini wajah pemuda itu tampak sedih. "Maaf."

"Ya gak apa-apa juga sih."

Alis Lisa bertaut heran. "Kenapa?"

"Hehe, soalnya yang chat itu Jackson hyung. Karena aku bingung, jadi nyuruh dia hehe," ungkap Bambam.

Spontan, Lisa memcubit pinggang Bambam. Membuat pemuda itu mengaduh kesakitan dan membalas Lisa dengan mencubit pipi gadis itu. Tawa keduanya lepas begitu saja.

Sampai saat ponsel milik keduanya berdering secara bersamaan. Keduanya saling tatap, kemudian sama-sama menunjukkan senyuman lebar.

Lisa meraih ponselnya, membaca chat yang masuk di group. "Aku harus balik, trainee disuruh kumpul."

"Dorm udah mau dikunci, aku disuruh pulang," Bambam memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

Pemuda itu berdiri, tangannya terulur pada Lisa. "Ayo, aku antar kamu."

Lisa terkekeh mendengar itu. "Kamu mau cari mati?"

Sejenak Bambam terdiam, namun tak lama kemudian ia sudah menepuk dahinya sendiri. "Hehe, baru ingat kalau ini bukan di Thailand. Baru ingat kalau sekarang, semuanya gak sama lagi."

"Ya udah, hati-hati ya kamu," ucap Lisa sambil melambaikan tangan dan mulai melangkah pergi.

Bambam memerhatikan gadis dengan tinggi semampai itu, senyum tiba-tiba muncul di wajahnya. Ia segera mengenakan masker hitam miliknya, tangannya lalu merogoh sesuatu di saku celana sambil berjalan menyusul Lisa.

Pemuda itu menahan lengan Lisa, tangannya lalu bergerak memakaikan masker berwarna abu-abu pada wajah gadis itu dari belakang. Sepersekian detik kemudian, Bambam sudah meletakkan dagunya di pundak Lisa. Lantas berbisik pelan. "Aku antar. Aku gak mau kehilangan kamu lagi."

Dan sekarang, Lisa merasa ia sudah tak berpijak di bumi lagi. Ia tengah melayang, entah sudah menembus langit lapisan ke berapa.

***

Ea ea ea ea ea

Dari Lisa, Untuk BambamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang